Tahap Penelitian Lapangan Metode Pengumpulan Data

49 direkomendasikan. Jumlah responden dari setiap kelompok stakeholders tersebut ditetapkan 5 – 10 dari populasinya. Tabel 2 Mapping Research No Jenis Data Analisis Informasi 1 Data seri produksi ikan tangkap oleh nelayan di Kabupaten Belitung Analisis sumberdaya ikan Potensi dan stok sumberdaya ikan 2 Data seri produksi ikan tangkap oleh nelayan di Kabupaten Belitung Analisis Kelayakan Usaha NPV, BC ratio, IRR, ROI, dan PP Jenis usaha perikanan tangkap yang layak dan dapat dijadikan unggulan 3 Data potensi wilayah ketenagakerjaan Analisis Kewilayahan LQ, K, dan Delta N Mengetahui wilayah basis pengembangan usaha perikanan unggulan 4 Kebijakan mikro dan makro perikanan tangkap tingkat nasional, Provinsi Bangka Belitung dan Kabupaten Belitung Micro Macro Link Approach Mengetahui korelasi dan sinergi antara kebijakan perikanan tangkap di tingkat nasional dan daerah. Data sekunder yang berupa data-data statistik urut waktu time series atas landing produksi, harga per unit output harga ikan per Kg per tahun, indeks harga konsumen, PDRB Kabupaten Belitung dan data penunjang lainnya.

3.4 Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengkaji potensi dan memberikan gambaran mengenai kondisi perikanan berdasarkan keragaman data yang tersedia di Kabupaten Belitung. Pendekatan ini tidak dirancang untuk memprediksi dan mencari solusi optimal mengenai pengelolaan perikanan sebagaimana dapat dilakukan pada model bioekonomi, karena sifatnya yang statik dan cenderung bersifat agregat, pendekatan ini harus digunakan secara hati-hati karena secara implisit mengasumsikan beberapa penyederhanaan seperti kompleksitas interaksi antar komponen dalam perikanan serta asumsi mengenai penyederhanaan variasi di antara berbagai komponen yang dianalisis seperti variasi lokasi.Fauzi, 2010 Selain itu analisis deskriptif juga digunakan untuk mempelajari program serta 50 karakteristik dan keragaman kelembagaan yang ada pada nelayan. Berdasarkan hasil pengumpulan tersebut, dilakukan interpretasi dan generalisasi keadaan masyarakat nelayan di Kabupaten Belitung secara sosial, ekonomi dan lingkungan. Analisis ini juga difokuskan pada beberapa aspek Sevilla, et al, 1993, yaitu kelembagaan, modal, pasar, lingkungan serta kondisi sosial masyarakat yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Belitung. Aspek modal merupakan aspek yang memiliki peranan sangat penting bagi nelayan dalam melakukan aktivitas usaha di kawasan pesisir, terutama bidang kelautan dan perikanan. Peranan aspek pasar berpengaruh untuk menjual hasil penangkapan dan usaha perikanan lainnya. Kajian aspek lingkungan bertujuan untuk mengkaji seberapa besar potensi sumberdaya dan lingkungan yang dimiliki Kabupaten Belitung, sehingga nantinya didapatkan kondisi potensi Kabupaten Belitung.

3.5 Analisis Sumber Daya Ikan

Analisis sumberdaya ikan ini digunakan untuk mengetahui kapasitas sumberdaya ikan stock yang ada di Kabupaten Belitung. Terlebih dahulu harus ditentukan nilai produksi maksimal lestari Maximum Sustainable Yield=MSY dengan menggunakan model Schaefer Pauly, 1983, yaitu dengan memplotkan hasil tangkapan persatuan upaya yang telah distandarisasi elf dalam satuan kgtrip; dan upaya penangkapan yang telah distandarisasi f dalam satuan trip, kemudian dihitung dengan model regresi linier, sehingga diperoleh nilai konstanta regresi b dan intercept a. nilai konstanta regresi dan intercept ini akan digunakan dalam menentukan beberapa persamaan, yaitu: 1 Hubungan antara HTSU Hasil Tangkapan Setiap Unit dengan upaya penangkapan standar l: HTSU = a – bf atau HTSU = cf. 2 Hubungan antara hasil tangkapan c dan upaya penangkapan: c = af – bf 3 Upaya penangkapan optimum f opt diperoleh dengan cara menyatakan turunan pertama hasil tangkapan dari upaya penangkapan sama dengan nol; c = af – bf, c’ = a – 2bf = 0 f opt = a2b