Analisis Kesesuaian Usaha Perikanan Tangkap
52 Parameter yang digunakan dalam analisis kesesuaian usaha ini didasarkan
pada analisis pendapatan benefit dan pembiayaan cost yang dialami usaha perikanan tangkap selama tahun operasi di perairan Kabupaten Belitung. Adapun
parameter tersebut adalah Net Present Value NPV, Net Benefit – Cost Ratio BC ratio, Internal Rate of Return IRR, Return of Investment ROI dan
Payback Period PP Hanley dan Spash, 1993.
1 Net Present Value NPV
Net Present Value NPV digunakan untuk menilai manfaat investasi usaha perikanan tangkap yang merupakan jumlah nilai kini dari pendapatan bersih
dan dinyatakan dalam rupiah. Bila NPV 0 berarti investasi menguntungkan atau usaha perikanan tangkap tersebut layak, sehingga menjadi pertimbangan positif
untuk pengembangannya. Apabila NPV 0 berarti investasi tidak menguntungkan atau usaha perikanan tangkap tersebut tidak layak dikembangkan
lebih lanjut. Pada keadaan nilai NPV = 0 maka berarti investasi usaha perikanan tangkap tersebut hanya mengembalikan manfaat yang persis sama dengan tingkat
pembiayaan yang dikeluarkan. Net Present Value NPV dinyatakan dengan rumus :
NPV =
∑
=
+
n 1
t t
i 1
Ct -
Bt Dimana :
B = pendapatan benefit C = pembiayaan cost
i = discount rate t = tahun operasi
2 Benefit-Cost Ratio BC ratio
Benefit-Cost Ratio BC ratio merupakan perbandingan dimana present
value sebagai pembilang terdiri atas total dari pendapatan bersih investasi usaha perikanan tangkap yang bersifat positif, sedangkan sebagai penyebut terdiri atas
present value total yang bernilai negatif atau pada keadaan pembiayaan kotor lebih besar daripada pendapatan kotor investasi usaha perikanan tangkap. Nilai
BC ratio akan terhitung bila terdapat paling sedikit satu nilai Bt – Ct yang bernilai positif. Bila BC ratio 1, maka kondisi ini menunjukkan investasi usaha
53 perikanan tangkap menguntungkan NPV 0. Terkait dengan ini, maka bila BC
ratio 1 berarti investasi usaha perikanan tangkap layak sehingga menjadi pertimbangan positif untuk pengembangannya. Sedangkan bila BC ratio 1
berarti investasi usaha perikanan tangkap tersebut tidak layak dikembangkan
lanjut. Benefit-Cost Ratio BC ratio dinyatakan dengan rumus :
BC ratio =
∑ ∑
= =
+ =
n 1
t t
n t
t
Ct -
Bt i
1 Bt
- Ct
Ct -
Bt i
1 Ct
- Bt
Dimana : B = pendapatan benefit
C = pembiayaan cost i = discount rate
t = tahun operasi Bt = pendapatan benefit pada tahun operasi tertentu
Ct = pembiayaan cost pada tahun operasi tertentu
3 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan nilai suku bunga maksimal yang
menyebabkan NPV = 0. Oleh karena itu IRR menjadi batas untung rugi dan juga dapat dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih usaha perikanan
tangkap. Usaha perikanan tangkap dinyatakan “layak” bila IRR dari interest rate suku bunga yang berlaku. Bila IRR sama dengan interest rate yang berlaku
maka NPV usaha perikanan tangkap tersebut sama dengan nol. Jika IRR dari interest rate yang berlaku maka nilai NPV lebih kecil dari 0, berarti usaha
perikanan tangkap tersebut tidak layak dikembangkan lebih lanjut. Internal Rate
of Return IRR dinyatakan dengan rumus :
IRR = i
1
i -
i NPV
- NPV
NPV
1 2
2 1
1
+ Dimana :
i
1
i = interest rate yang menghasilkan NPV positif
2
NPV = interest rate yang menghasilkan NPV negatif
1
= NPV pada discount rate i
1
54 NPV
2
= NPV pada discount rate i
2
4 Return of Investment ROI
Return of Investment ROI digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi dari pendapatan yang diterima pemilik. Oleh karena itu,
ROI merupakan parameter finansial yang paling dalam menyeleksi tingkat pengembalian investasi dari suatu usaha perikanan tangkap. Usaha perikanan
tangkap di Kabupaten Belitung dapat dikatakan layak dikembangkan bila mempunyai NPV 0, BC ratio 1, IRR lebih besar dari interest rate suku
bunga yang berlaku, dan ROI 1. Interest rate i bank yang digunakan dalam analisis ini mengacu kepada Bank Indonesia 2009 yaitu 6.25 . Return of
Investment ROI dinyatakan dengan rumus :
I B
ROI =
Dimana : B = pendapatan benefit
I = investasi usaha perikanan tangkap
5 Payback Period PP
Payback Period PP digunakan untuk mengukur lamanya pengembalian investasi dari pendapatan yang diterima pemilik. Bila nilai Payback Period PP
semakin kecil, berarti pengembalian investasi semakin cepat. Sedangkan bila nilai Payback Period PP semakin besar, berarti pengembalian investasi semakin
lama. Payback Period PP dinyatakan dengan rumus :
Benefit Investasi
PP =
Keterangan : B = pendapatan benefit
I = investasi usaha perikanan tangkap
55