Bidang ekonomi Mengutamakan potensi masyarakat setempat
c. Bidang agama dan sosial budaya
Pada masa orde baru, kehidupan beragama dan sosial budaya dapat digambarkan sebagai berikut. 1 Kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, serta moral dan etika masyarakat Indonesia cenderung mengalami penurunan. 2 Krisis ekonomi membalikkan situasi, yang semula penduduk miskin sudah dapat dikurangi dan pendapatan per kapita dapat ditingkatkan, akhirnya bertambah besar kembali. 3 Kondisi sosial ekonomi rakyat makin memprihatinkan, harga sembako dan obat-obatan tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Taraf hidup masyarakat menurun dengan tajam dan kualitas sumber daya manusia rendah. 4 Jati diri bangsa yang disiplin, jujur, beretos kerja tinggi, serta berakhlak mulia belum dapat diwujudkan, bahkan cenderung menurun. 5 Ketimpangan, kecemburuan, ketegangan, dan penyakit sosial lainnya makin menggejala, di samping kurangnya rasa kepedulian dan kesetiakawanan masyarakat.d. Bidang hukum
Dalam bidang hukum kondisinya juga sangat memprihatinkan. Istilah negara Indonesia adalah negara hukum hanya menjadi slogan semata. Pembangunan hukum sangat tidak diperhatikan, khususnya pembatasan kekuasaan presiden sama sekali belum dikerjakan. Penegakan hukum sangat lemah sehingga lahir istilah mafia pengadilan, jual beli perkara, dan lain-lain. 1. Coba Anda simak undang-undang tentang penyelenggara negara berikut ini. Penyelenggara negara menurut Undang-Undang RI No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, 121 Bab 3 Keterbukaan dan Keadilan Wawasan Kebhinekaan Wawasan Kebhinekaan Bermusyawarah Bermusyawarah dan Nepotisme adalah pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Terangkan secara lisan makna undang-undang di atas terkait dengan asas keterbukaan di negara Indonesia. Gunakan kalimat yang runtut dan komunikatif agar teman-teman di kelas dapat memahami hasil interpretasi Anda terhadap undang-undang tersebut. 1. Bentuklah siswa di kelas Anda menjadi beberapa kelompok. 2. Setiap kelompok membuat satu makalah mengenai ketidaktransparan pemerintah pada masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sekarang ini. 3. Gunakan referensi sebanyak mungkin untuk mendukung isi makalah kelompok Anda. 4. Presentasikan makalah tersebut di depan kelas sebagai ajang diskusi. 5. Guru akan mengevaluasi dan menilai hasil kerja kelompok Anda. Feminisme Feminisme tokohnya disebut feminis adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak dalam sejarah kelahirannya dengan kelahiran Era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda pada tahun 1785. Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatian dari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara-negara penjajah Eropa memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai universal sisterhood. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier, pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembangParts
» Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Awal Bab, setiap bab diawali dengan ilustrasi berupa gambar dan aktivitas yang
» Kata Kunci, berisi kata-kata penting yang menjadi kunci pembahasan dalam
» Cerdas dan Kritis, bentuk penugasan individu untuk memancing kreativitas
» Analisis, bentuk penugasan individu yang bertujuan untuk memancing kemampuan
» Gabriel A. Almond dan Sidney Verba
» Samuel Beer Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Mochtar Masoed dan Collin MacAndrews Larry Diamond Almond dan Powell
» Orientasi kognitif Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Budaya politik kaula Orientasi evaluatif
» Budaya politik partisipan Orientasi evaluatif
» Sistem politik otoriter Sistem demokratis pra-industrial
» Kecenderungan patronage Orientasi evaluatif
» Kecenderungan neo-patrimonialistik Orientasi evaluatif
» Kenneth P. Langton Haryanto, 1992: 36
» Richard E. Dawson Haryanto, 1992: 37
» Imitasi Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Motivasi Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Penataran Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Keluarga Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Sekolah Peer group Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Prof. Dr. Miriam Budiardjo 1998: 16
» Sigmund Neuman dalam Harry Eckstein dan David E. Apter 1963: 352
» Carl J. Friedrich dalam Budiardjo, 1998: 16
» Aktivitas partai politik Partai politik
» Kritis, korektif, dan konstruktif
» UUD RI Tahun 1945 Perubahan IV
» UU Nomor 9 Tahun 1998 Partai politik
» UU Nomor 39 Tahun 1999 Partai politik
» Pilihlah jawaban yang paling benar
» Konservatif Budaya demokrasi dengan sistem parlementer
» Budaya demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan
» Budaya demokrasi dengan sistem referendum
» Prinsip-prinsip budaya demokrasi Pancasila
» Perubahan politik secara struktural
» Perubahan politik secara kultural
» Kesadaran politik Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Pendampingan yang intensif dan berkelanjutan
» Mengembangkan media komunikasi yang murah, mudah, dan bisa
» Masa Demokrasi ParlementerLiberal Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Masa Demokrasi Terpimpin Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Hak-hak politik rakyat sangat dibatasi
» Pemusatan kekuasaan di tangan presiden
» Pemilu yang tidak demokratis
» Pembentukan lembaga ekstrakonstitusional Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Tegaknya supremasi hukum Keterbukaan
» Peduli pada stokeholder Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Berorientasi pada konsensus Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Kesetaraan Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Efektivitas dan efisiensi Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Akuntabilitas Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Visi strategis Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Kepastian hukum Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Tertib penyelenggaraan negara Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Kepentingan umum Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Keterbukaan Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Proporsionalitas Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Profesionalitas Akuntabilitas Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Bidang ekonomi dan lingkungan hidup Bidang sosial budaya dan keagamaan
» Bidang pertahanan dan keamanan
» Bidang ekonomi Mengutamakan potensi masyarakat setempat
» Bidang agama dan sosial budaya Bidang hukum
» Organisasi nonpemerintah dan media massa
» Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
» Diplomasi Pendidikan dan masyarakat
» Propaganda Pendidikan dan masyarakat
» Kekuatan militer Pendidikan dan masyarakat
» Klasifikasi dari segi jumlah yang mengadakan perjanjian
» Klasifikasi dari segi corakbentuk perjanjian
» Klasifikasi dari segi prosestahap pembentukan perjanjian
» Klasifikasi dari segi pelaksanaan perjanjian
» Klasifikasi dari segi fungsi dalam pembentukan hukum
» Klasifikasi dari segi akibat perjanjian internasional yang dibuat
» Tahap perundingan negotiation Pendidikan dan masyarakat
» Tahap penandatanganan signature Pendidikan dan masyarakat
» Tahap pengesahan ratification Pendidikan dan masyarakat
» Pembukaan Perwakilan Diplomatik P P
» Pengangkatan dan penerimaan Perwakilan Diplomatik
» Klasifikasi Perwakilan Diplomatik P P
» Tugas Perwakilan Diplomatik P P
» Fungsi Perwakilan Diplomatik P P
» Inviolability tidak dapat diganggu gugat
» Struktur dan peranan organisasi PBB
» Peranan Asia-Afrika bagi Hubungan Internasional
» Setiap negara tidak melakukan tindakan berupa ancaman agresi
» Setiap negara harus menyelesaikan masalah-masalah internasional
» Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain.
» Negara-negara berkewajiban untuk menjalin kerja sama dengan
» Persamaan hak dan penentuan nasib sendiri.
» Persamaan kedaulatan dari negara.
» Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajiban.
» Palang Merah Internasional ASEAN ASEAN
» Organisasi Internasional Orang perseorangan individu
» Pemberontak dan pihak dalam sengketa belligerent
» Sumber-Sumber Hukum Internasional Sumber-Sumber Hukum Internasional
» Komposisi Mahkamah Internasional Mahk Mahk
» Fungsi utama Mahkamah Internasional
» Yurisdiksi Mahkamah Internasional Mahk Mahk
» P P Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011
» Negosiasi, jasa-jasa baik, mediasi, konsiliasi, dan penyelidikan
» Penyelesaian di bawah naungan organisasi PBB
» Tindakan-tindakan pembalasan P P
» Cerdas dan Kritis halaman 37
» Cerdas dan Kritis halaman 96
Show more