Carl J. Friedrich dalam Budiardjo, 1998: 16

25 Bab 1 Budaya Politik di Indonesia Di negara-negara yang menganut paham demokrasi, gagasan mengenai partisipasi rakyat dalam aktivitas partai politik mempunyai dasar ideologis bahwa rakyat berhak turut menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin yang nantinya menentukan kebijaksanaan umum public policy. a. Fungsi partai politik Dalam negara demokrasi, partai politik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut. 1 Sebagai sarana komunikasi politik Dalam hal ini partai politik berfungsi sebagai media atau perantara antara rakyat dengan pemerintah. Fungsi tersebut dilaksanakan dengan mendengarkan, menggabungkan, dan merumuskan aspirasi yang berasal dari masyarakat, lalu dituangkan dalam bentuk program partai. Perumusan dalam bentuk program tersebut mencerminkan inti dari aspirasi yang berasal dari masyarakat untuk diperjuangkan dalam proses pembuatan kebijaksanaan umum. Apabila fungsi ini tidak dapat terlaksana, maka akibatnya aspirasi dan kepentingan masyarakat akan hilang, atau bahkan dapat memunculkan konflik kepentingan antara masyarakat dengan pemerintah. Dengan demikian, partai politik menjadi penyalur aspirasi yang datang dari bawah masyarakat. Adapun dari atas pemerintah, partai politik berfungsi pula sebagai penyalur segala keputusan kebijakan yang telah dihasilkan dan yang mengikat masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini partai politik merupakan partner pemerintah dalam mensukseskan kebijakan umum. Misalnya, dengan adanya Undang-Undang Perpajakan, partai politik dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa membayar pajak merupakan kewajiban setiap warga negara dan pajak yang dipungut tadi akan terhimpun sebagai modal masyarakat serta akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai dana pelayanan umum public service. 2 Sebagai sarana sosialisasi politik Dalam proses sosialisasi, partai politik berfungsi untuk menyebarluaskan dan mene- rangkan serta mengajak masya- rakat menghayati norma-norma dan nilai-nilai politik. Melalui kegiatan ini partai politik ikut membina serta memantabkan norma-norma dan nilai-nilai politik yang berlaku di masya- rakat. Usaha sosialisasi dapat diwujudkan melalui penerangan Sumber: w w w .google.com Gambar 1.19 Partai politik dapat mengajak masyarakat menghayati norma-norma dan nilai-nilai politik melalui sosialisasi politik. 26 Pendidikan Kewarganegaraan XI hak dan kewajiban warga negara, pentingnya ikut pemilihan umum, menyelenggarakan kursus-kursus kader, dan lain sebagainya. 3 Sebagai sarana rekrutmen politik Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai political recruitment. Dengan demikian, partai politik turut serta dalam memperluas partisipasi politik masyarakat. Contoh nyata dalam kehidupan bernegara adalah, adanya usaha untuk mewariskan nilai-nilai dari generasi terdahulu kepada generasi muda melalui rekrutmen dan pembinaan generasi muda. 4 Sebagai sarana pengatur konflik dalam masyarakat Dalam suasana demokratis, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan hal yang wajar. Namun apabila sampai terjadi konflik, partai politik wajib berusaha untuk mengatasinya. Dalam masyarakat yang sangat heterogen sifatnya, perbedaan etnis, status, sosial ekonomi, ataupun agama, sangat mudah sekali mengundang konflik. Konflik-konflik yang timbul semacam itu dapat diatasi dengan bantuan partai politik, minimal dapat memperkecil akibat-akibat negatif yang timbul dari konflik-konflik tersebut.

b. Aktivitas partai politik

Kajian tentang politik, senantiasa dihadapkan pada realitas kehidupan organisasi negara pemerintah seperti aktivitas politik untuk mengatur kehidupan negara, proses pencapaian tujuan negara, dan untuk melaksanakan tujuan negara sebaik-baiknya. Pada negara demokrasi, rakyat diberikan hak untuk menyalurkan pendapat, keinginan, dan cita-cita kenegaraan yang dianggap baik. Permasalahannya, politik yang diperankan oleh anggota-anggota partai politik sesungguhnya mempunyai misi yang sama, yaitu sebagai berikut. 1 Bagaimana cara memperoleh kekuasaan? 2 Bagaimana cara menggunakan kekuasaan yang ada? 3 Bagaimana cara memperoleh dukungan kekuasaan? 4 Bagaimana usaha-usaha mempertahankan kekuasaan? 5 Bagaimana caranya mengendalikan kekuasaan? Untuk mencapai tingkat kekuasaan tertentu, diperlukan partai politik sebagai sarana untuk memperoleh kekuasaan. Partai politik juga merupakan wadah bagi penyaluran aspirasi rakyat melalui suatu sistem politik yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 27 Bab 1 Budaya Politik di Indonesia 2 . 2 . 2 . 2 . 2 . P P P P Par ar ar ar ar tisipa si P tisipa si P tisipa si P tisipa si P tisipa si Politik olitik olitik olitik olitik Dalam sebuah masyarakat yang menganut sistem politik demokrasi, seperti halnya Indonesia, semestinya masyarakatnya turut aktif dalam partisipasi politik. Hal ini dikarenakan dalam sistem politik demokrasi, rakyatlah yang harus berdaulat. Maka, proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan-keputusan politik, lebih-lebih yang menyangkut hajat hidup orang banyak, rakyat harus ikut aktif terlibat di dalamnya. Partisipasi politik dapat diartikan adanya keikutsertaan warga negara dalam kehidupan negara dalam mewujudkan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, walaupun sering terjadi benturan-benturan dengan kepentingan dan kebijaksanaan pemerintah. Kegiatan warga negara dalam partisipasi politiknya dapat memengaruhi proses pembuatan kebijakan umum dan pelaksanaannya, serta ikut menentukan kepemimpinan seseorang penguasa negara. Benturan-benturan antara keinginan anggota warga negara masyarakat dengan kekuasaan pemerintah, mencakup seluruh kepentingan, termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam masalah- masalah politik. Secara umum, wujud partisipasi politik masyarakat yang bersifat positif adalah turut aktif dalam pemilu, baik di tingkat daerahlokal maupun nasional. Pemilu di tingkat daerahlokal dapat diwujudkan melalui pemilihan umum kepala daerah Pemilukada. Adapun pemilu di tingkat nasional dapat diwujudkan melalui pemilihan kepala dan wakil kepala negara presiden dan wakil presiden. Sejalan dengan pemaparan di atas, menurut Prof. Dr. Miriam Budiardjo 1998: 183, bahwa partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan suka rela seseorang untuk turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan kebijaksanaan umum. Kegiatan- kegiatan yang termasuk dalam partisipasi politik antara lain sebagai berikut. a. Ikut memilih wakil rakyat melalui pemilihan umum, seperti hal-hal berikut. 1 Mengajukan beberapa alter- natif calon pemimpin. 2 Mendukung atau menentang calon pemimpin tertentu. 3 Mengajukan kritik dan koreksi atas pelaksanaan kebijakan umum. 4 Mengajukan tuntutan-tuntutan kepada penguasa pusat maupun daerah. Sumber: w w w .google.com Gambar 1.20 Ikut memilih wakil rakyat merupakan salah satu bentuk partisipasi politik.