Fungsi Perwakilan Diplomatik P P

165 Bab 4 Hubungan Internasional 2 Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. 3 Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima dengan cara yang diizinkan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim. 4 Memelihara hubungan persahabatan antara negara pengirim dan negara penerima dan mengembangkan hubungan ekonomi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. 2 . 2 . 2 . 2 . 2 . P P P P Pe r w e r w e r w e r w e r w a k a k a k a k a kila n K ila n K ila n K ila n K ila n Konsule r onsule r onsule r onsule r onsule r Dalam membina hubungan dengan negara lain yang bersifat nonpolitis, tugas tersebut dilaksanakan oleh suatu perangkat korps konsuler, yang terdiri dari konsul jenderal, konsul, konsul muda, dan agen konsul. Secara garis besar, perwakilan konsuler bertugas di bidang berikut. a. Ekonomi, khususnya dalam menciptakan tata ekonomi dunia baru, misalnya menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi perjanjian perdagangan, dan lain-lain. b. Kebudayaan dan ilmu pengetahuan, yaitu tukar-menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Tugas-tugas perwakilan konsuler antara lain sebagai berikut. a. Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada negara pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim. b. Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil, serta menyelenggarakan fungsi administrasi lainnya. c. Bertindak sebagai subjek dalam praktik dan prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima. Korps konsuler mempunyai kepangkatan bertingkat sebagai berikut. a. Konsul jenderal, yaitu mengepalai Kantor Konsulat Jenderal yang dapat membawahi beberapa konsuler. b. Konsul, yaitu mengepalai kantor konsulat yang membawahi satu daerah kekonsulan. Dapat saja seorang konsul diperbantukan kepada konsul jenderal. c. Konsul muda, yaitu mengepalai kantor wakil konsulat yang ada di dalam satu daerah kekonsulan. Dapat seorang konsul muda diperbantukan kepada konsul jenderal atau konsul. d. Agen konsul, yang diangkat oleh konsul jenderal atau konsul dan mempunyai tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas yang ada hubungannya dengan kekonsulan. Agen konsul ini ditugaskan di kota-kota yang termasuk kekonsulan. 166 Pendidikan Kewarganegaraan XI Cerdas dan Kritis Selain sebagai agen konsul juga terdapat konsul kehormatan konsul honoris yang diangkat oleh konsul jenderal atau konsul. Konsul kerhormatan itu dapat diangkat dari bangsa asing atau bangsanya sendiri. Ia dapat melaksanakan tugasnya menghubungkan perdagangan dan tidak mendapat upah, melainkan mendapat tanda kehormatan atas jasa-jasanya. Jika perwakilan diplomatik belum ada, sedangkan perwakilan konsuler sudah ada di negara tertentu, maka hubungan kenegaraan dilaksanakan oleh perwakilan konsuler sambil menunggu dibukanya perwakilan diplomatik. 1. Daftarlah di negara mana saja Indonesia sudah dan belum menempatkan perwakilan diplomatiknya. 2. Galilah informasi mengenai alasan Indonesia belum menempatkan perwakilan diplomatiknya pada beberapa negara saat ini. 3. Menurut Anda, apakah memang perlu Indonesia menempatkan perwakilan diplomatiknya di semua negara yang ada di dunia ini? Mengapa? 4. Kerjakan tugas ini pada buku tugas Anda, kemudian adakan acara debat dengan siswa yang lain mengenai topik tersebut. Setiap siswa mendapat giliran untuk menjadi narasumber dalam acara debat. 5. Guru akan membimbing dan mengevaluasi kreativitas Anda. 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . K K K K Ke k e k e k e k e ke e e e e ba la n da n K ba la n da n K ba la n da n K ba la n da n K ba la n da n Ke istime e istime e istime e istime e istime w w w w w a a n Diploma a a n Diploma a a n Diploma a a n Diploma a a n Diplomatik tik tik tik tik Berdasarkan atas asas ekterri- toriality seorang duta besar atau diplomat harus dianggap berada di luar wilayah negara tempat ia ditempatkan, maka akibatnya para diplomat beserta para pegawainya mempunyai hak istimewa. Dengan kata lain, hak istimewa ini disebut hak ekterri- toriality, yaitu mereka tidak tunduk kepada kekuasan peradilan sipil dan peradilan perdana tempat mereka ditempatkan. Berdasarkan Konvensi Wina 1961, maksud pemberian kekebalan dan keistimewaan diplomatik itu bukanlah hanya untuk kepentingan individu semata, melainkan untuk menjamin pelaksanaan tugas negara yang diwakili. Selain itu, Sumber: w w w .yahoo.com Gambar 4.11 Para diplomat dan pegawainya mendapatkan hak kekebalan diplomatik di luar wilayah di mana ia ditempatkan. 167 Bab 4 Hubungan Internasional kekebalan dan keistimewaan diplomatik juga diberikan untuk menjamin pelaksanaan fungsi perwakilan diplomatik secara efisien. Mengenai ketentuan pengklasifikasian kekebalan dan keistimewaan diplomatik di Indonesia, telah diatur dalam buku Pedoman Tertib Diplomatik dan Protokoler , yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud kekebalan dan keistimewaan diplomatik mencakup dua pengertian. Kedua pengertian tersebut diuraikan sebagai berikut.

a. Inviolability tidak dapat diganggu gugat

Inviolability tidak dapat diganggu gugat adalah kekebalan terhadap alat-alat kekuasaan dari negara penerima dan kekebalan dari segala gangguan yang merugikan para pejabat diplomatik. Dengan demikian terkandung makna bahwa pejabat diplomatik yang bersangkutan memiliki hak untuk mendapat perlindungan dari alat-alat perkengkapan negara penerima. Pengartian dalam pedoman tertib diplomatik dan protokoler, inviolability merupakan terjemahan dari “inviolabel”, yang terdapat dalam Konvensi Wina 1961, yang menyatakan bahwa pejabat diplomatik adalah inviolabel, artinya ia tidak dapat ditangkap maupun ditahan oleh alat negara, atau alat perlengkapan negara penerima. Dan sebaliknya, negara penerima berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah demi mencegah serangan atas kehormatan dan kekebalan dari pejabat diplomatik yang bersangkutan.

b. Immunity kekebalan

Imunity kekebalan adalah pejabat diplomatik kebal terhadap yuridiksi dari hukum negara penerima, baik hukum pidana, perdata, maupun hukum administrasi. Sedangkan pengertian immunity dalam pedoman tertib diplomatik yang terdapat pada Konvensi Wina 1968, yaitu pejabat diplomatik akan menikmati kekebalan dari yurikdisi kriminal, sipil, serta administrasi dari negara penerima. Kekebalan yang terdapat dalam buku tertib diplomatik dan tertib protokoler diperinci menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 1 Kekebalan pribadi Kekebalan pribadi imunitas perorangan dapat diperinci lagi sebagai berikut. a Berhak atas perlindungan istimewa atas pribadi dan atas harta bendanya. b Bebas dari alat-alat paksaan, baik soal perdata maupun soal pidana. c Bebas dari kewajiban menjadi saksi. d Bebas dari semua pajak langsung, kecuali pajak tanah, retribusi, dan bea materai. Kata Bijak Kekuatanlah yang mengatur dunia, bukan pendapat; tetapi pendapat yang membuat kita menggunakan kekuatan. Blaise Pascal 168 Pendidikan Kewarganegaraan XI Analisis Analisis 2 Kekebalan kantor perwakilan dan rumah kediaman Kantor perwakilan diplomatik dan rumah kediamannya tidak boleh dimasuki tanpa izin oleh negara penerima, kecuali dalam keadaan darurat, misalnya ada kebakaran, banjir, dan sebagainya. Bendera asing bebas berkibar di atas gedung kedutaan dengan tidak perlu didampingi bendera negara penerima di sebelah kanannya. Kekebalan kantor perwakilan dan rumah kediaman immunitas tempat tinggal menimbulkan hak asy atau hak suaka politik. Hak suaka politik adalah hak untuk mencari dan mendapatkan perlindungan dari suatu keduatan asing oleh seorang delliguent politik maupun kriminal. 3 Kekebalan terhadap koresponden immunitas surat menyurat Kekebalan ini memungkinkan surat menyurat tidak boleh disensor. Ini tidak berarti bahwa duta dan pengikutnya tersebut dapat berbuat sewenang-wenang. Mereka diharuskan menaati peraturan perundang- undangan yang berlaku di negara itu. Pelanggaran dapat menyebabkan pemerintah mengajukan protes kepada kementerian luar negeri negara pengirim. Jika perlu dengan permintaan kembali atau dipersonanongratakan. 1. Coba Anda simak berita berikut. RI Batasi Kekebalan Diplomatik bagi Staf NAMRU-2 Pemerintah RI bersikeras untuk membatasi pemberian kekebalan diplomatik bagi staf laboratorium riset Angkatan Laut Amerika Serikat, Naval Medical Research Unit 2 NAMRU-2. “Hingga kini kita masih berketetapan agar tidak semua staf NAMRU-2 mendapat kekebalan diplomatik. Dari 20 orang hanya dua yang akan kita berikan,” kata Menteri Pertahanan Menhan Juwono Sudarsono usai menerima Panglima Angkatan Bersenjata AB Kerajaan Inggris Marsekal Jock Stirrup di Jakarta, Kamis. Ia menegaskan, selain membatasi pemberian kekebalan diplomatik, pemerintah RI juga meminta agar dokter TNI Angkatan Laut ditempatkan sebagai staf NAMRU-2 sebagai pengawas mengingat selama ini kegiatan riset yang dilakukan NAMRU-2 terkesan tidak transparan. “NAMRU-2 `kan di bawah Angkatan Laut AS, maka perlu ada perwira atau dokter TNI AL yang menjadi staf sekaligus pengawas dalam seluruh kegiatan NAMRU-2,” kata Juwono. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, penentuan status NAMRU-2 di Indonesia masih ditunda. “Masih `pending`,” kata Menteri Luar Negeri kepada wartawan di Jakarta pada Senin, saat ditanya mengenai status lembaga penelitian milik pemerintah Amerika Serikat itu.