Pengangkatan dan penerimaan Perwakilan Diplomatik

162 Pendidikan Kewarganegaraan XI letters of credence atau letters de creance yang telah ditandatangani oleh kepala negaranya. Surat kepercayaan yang sudah disegel dan sebuah salinan harus diberikan kepada kepala negara penerima. Selain surat kepercayaan tersebut, duta tersebut juga membawa dokumen-dokumen lainnya. Pengangkatan wakil-wakil diplomat dapat diperinci dalam dua kategori berikut. 1 Duta keliling, dimulai pada abad pertengahan yang sifatnya ad hoc. Perwakilan keliling bertugas sebagai delegasi ke konferensi internasional. Di samping itu, perwakilan keliling ini diakreditasikan pada perwakilan tertentu, dengan tugas mengadakan suatu perundingan khusus tentang masalah tertentu. 2 Duta tetap, dimulai pada abad 15 oleh negara Italia. Dengan adanya kedutaan tetap, maka misi diplomatik secara tetap juga telah resmi berlangsung antara negara-negara sampai sekarang.

c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik

1 Klasifikasi menurut Kongres Wina 1815 Ali Sastoamidjojo menyatakan bahwa, Kongres Wina tanggal 19 Maret 1815 menyetujui dibentuknya tiga kelas pejabat diplomatik. Berikut ini tiga kelas pejabat diplomatik tersebut. a Duta besar serta perwakilan kursi suci ambasador papa lagates nuncios . b Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh envoy extra ordinary and minister plenipotentiary . c Kuasa usaha charge d’affairs. Duta besar serta perwakilan kursi suci ambassador papa lagates nuncios adalah bukan sebagai wakil pribadi kepala negara. Oleh karena itu, mereka tidak berhak untuk mengadakan pertemuan dengan kepala negara secara pribadi, meskipun menurut kebiasaan dapat berunding dengan kepala negara. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh berhak atas titel exellency berdasarkan komitas belaka. Kuasa usaha charge d’affairs tidak ditempatkan oleh kepala negara pengirim kepada kepala negara penerima, tetapi ditempatkan oleh menteri luar negeri pengirim kepada menteri luar negeri penerima. 2 Klasifikasi menurut Kongres Aix La Chapelle 1818 Pada tanggal 21 Nopember 1818 diadakan kongres Aix La Chapelle yang dikenal sebagai “Kongres Achen”. Kongres ini dilaksakan tiga tahun Kata Bijak Politik luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mestilah sejalan dengan politik dalam negeri. Bung Hatta 163 Bab 4 Hubungan Internasional setelah Kongres Wina I. Kongres Achen ini menghasilkan suatu protokol yang dikenal sebagai “Protokol Achen”. Protokol Achen merupakan appendix amandemen pada akta final yang mengatur masalah pangkat jabatan diplomatik. Urut-urutan pangkat diplomatik menurut Kongres Aix La Chapelle adalah sebagai berikut. a Ambasador and legates, or nuncios. b Envoy and minister plenipotentiory. c Charge d’affaires. Menurut Oppenheim, yang disebut nuncios adalah klasifikasi pangkat diplomatik dari tahta suci Vatikan pada tingkat kedutaan besar, sedangkan yang disebut inter nuncios adalah klasifikasi pangkat diplomatik pada tingkat kedutaan logation. Internuncios ini sama dengan envoys minister plenipotentiory. 3 Klasifikasi Perwakilan Diplomatik menurut Konvensi Wina 1961