Ramlan Surbakti 1992: 117 Pendidikan Kewarganegaraan 2 Kelas 11 Rima Yuliastuti Wijianto Budi Waluyo 2011

19 Bab 1 Budaya Politik di Indonesia Selain itu, sosialisasi politik juga bertujuan untuk memelihara sistem politik dan pemerintahan yang resmi. Apa jadinya suatu negara atau bangsa jika warga negaranya tidak tahu warna bendera sendiri, lagu kebangsaan sendiri, bahasa sendiri, ataupun pemerintah yang tengah memerintahnya sendiri? Mereka tentunya akan menjadi warga negara tanpa identitas. Dalam melakukan kegiatan sosialisasi politik, Prof. Dr. Damsar 2010: 166-171 mengungkapkan, bahwa terdapat lima cara, yaitu sebagai berikut.

1. Imitasi

Peniruan imitasi merupakan mekanisme sosialisasi yang paling dikenal oleh umat manusia. Apa yang dikenal dan dipahami pertama kali dalam hidup seorang anak manusia didapatkan melalui proses peniruan. Proses peniruan merupakan suatu bentuk transmisi awal terhadap nilai- nilai, pengetahuan, kepercayaan- kepercayaan, sikap, dan harapan, termasuk dalam aspek politik dari kehidupan kepada anak-anak oleh orang yang lebih dewasa, terutama orang tua dalam keluarga. Proses ini dikenal sebagai sosialisasi primer, yaitu proses pembentukan identitas seorang anak menjadi pribadi atau diri self.

2. Instruksi

Perintah instruksi merupakan penyampaian sesuatu yang berisi amar atau keputusan oleh orang atau pihak yang memiliki kekuasaan ordinat kepada orang yang tunduk atau dipengaruhi orang yang memiliki kekuasaan subordinat untuk dilaksanakan. Instruksi politik biasanya berlangsung pada institusi yang berkait dengan aspek politik dari kehidupan seperti negara dan partai politik.

3. Desiminasi

Desiminasi politik sering dilakukan oleh para anggota legislatif dan aparat birokrasi untuk memberitahu atau menyebarluaskan informasi tentang suatu agenda politik. Aparatur birokrasi, misalnya, melakukan desiminasi pemilihan legislatif, presiden, dan kepala daerah melalui pertemuan tatap muka seminar Sumber: www .google.com Gambar 1.10 Gus Dur mendapatkan pengetahuan politik melalui cara imitasi, yaitu dari orang tuanya dan generasi NU sebelumnya. Sumber: T empo, 27 Mei 2007 Gambar 1.11 Siswa di IPDN mendapatkan pengetahuan tentang politik lewat instruksi yang didapatkan dari pengelola sekolah penguasa.