27
D. Auto-education
Ciri yang keempat adalah auto-education, artinya dirancang untuk menumbuhkan kemandirian anak yaitu pengembangan kemampuan secara
mandiri, tanpa ada campur tangan dari orang dewasa Montessori, 2002: 172.
E. Kontekstual
Ciri yang kelima adalah kontekstual. Montessori meyakini bahwa belajar hendaknya juga disesuaikan dengan konteks Lillard, 2005: 32. Oleh karena itu.
Montessori menyediakan peralatan untuk belajar anak dengan memanfaatkan benda yang ada di lingkungan sekitar anak.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori memberi kontrol pada siswa dalam menggunakannya, meningkatkan kemandirian, kehendak, serta
bahasanya Lillard, 1996: 80-85. Selain itu, siswa juga mampu melihat, menggunakan, menemukan konsep, dan berpikir kreatif melalui media
pembelajaran Montessori. Berdasarkan teori di atas, media pembelajaran berbasis metode Montessori membantu anak dalam meningkatkan keterampilan dan
kemandirian. Maka, peneliti mengembangkan media pembelajaran dengan memperhatikan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori.
2.1.3.2 Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Media pembelajaran Montessori dapat melatih keterampilan anak dan mendorong perkembangan anak secara intelektual Hainstock, 1997: 82. Media
pembelajaran Montessori mengarah pada kemampuan sensorial anak-anak Magini, 2013: 31-32. Montessori dalam Magini, 2013: 39-40 mengemukakan
bahwa melalui pendidikan indra untuk anak-anak berkebutuhan khusus maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 anak-anak normal, dapat mengembangkan dan membentuk kepribadian mental
dan intelektual anak, yaitu membentuk anak memiliki minat yang spontan dalam belajar dan memiliki rasa disiplin pribadi secara spontan pula. Tujuan dari
pendidikan indra adalah untuk menyempurnakan persepsi terhadap rangsang, melalui latihan-latihan yang berulang-ulang Gutek, 2013: 238.
Lillard 1996: 80-85 menambahkan bahwa siswa mampu melihat, menggunakan, dan menemukan konsep dan berpikir kreatif melalui media
pembelajaran Montessori. Selain itu, media pembelajaran Montessori yang didesain memiliki unsur pengendali kesalahan Magini, 2013: 54. Berdasarkan
peryataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu mengajarkan keterampilan
dan kemandirian anak dalam belajar melalui lima ciri khusus yang dimiliki oleh media pembelajaran tersebut. Maka, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu memungkinkan siswa belajar secara mandiri dengan adanya
pengendali kesalahan yang terdapat pada media tersebut.
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA
2.1.4.1 Hakikat IPA
IPA dipandang sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam
sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI