32 licin, berlendir, dan banyak mengandung darah. Pada badan terdapat dua pasang
anggota badan, depan belakang. Kulitnya berwarna hijau kuning dengan bercak- bercak hitam, lembut dan berlendir. Badan katak berfungsi sebagai pelindung
bagian-bagian di dalamnya, selain itu kulit pada anak katak juga berfungsi sebagai alat untuk bernapas. Ketiga, kaki katak merupakan anggota gerak yang berjumlah
dua pasang. Kaki katak digunakan untuk melompat dan berenang. Bagian-bagian dalam tubuh katak terdiri dari esofagus, lambung, hati,
usus halus, usus besar, jantung, dan paru-paru Meryandini, 2007. Esofagus bertugas membawa makanan ke perut. Lambung bertugas menerima makanan.
Usus halus bertugas menyerap makanan. Hati berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan. Usus besar berfungsi untuk menyerap air dan feses. Jantung
berfungsi untuk membantu peredaran darah. Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan katak saat hidup di darat.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang media pembelajaran berbasis metode Montessori dilakukan oleh Ananti 2014, Pertiwi 2015, dan Hardiyanti 2016. Ananti
2014 mengembangkan alat peraga Matematika untuk penjumlahan dan pengurangan pecahan berbasis metode Montessori. Penelitian dilakukan di SD
Kanisius Jomegatan Yogyakarta pada siswa kelas IV tahun ajaran 20132014. Hasil validasi produk menunjukkan rerata skor 3,7 dan masuk kategori sangat
baik. Hasil tes siswa menunjukkan peningkatan sebesar 27 dari pretest ke posttest setelah menjalani pendampingan menggunakan alat peraga blok pecahan.
33 Pertiwi 2015 mengembangkan alat peraga pelajaran Matematika SD
materi perkalian berbasis Montessori. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan RD. Hasil validasi produk menunjukkan bahwa
1 alat peraga memiliki lima ciri, yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual; 2 memiliki rerata skor 3,55 dan masuk kategori
“sangat baik”dengan demikian, alat peraga papan perkalian sudah layak digunakan dan dapat melalui tahap uji coba yang lebih luas.
Hardiyanti 2016 mengembangkan alat peraga IPS materi keragaman budaya Indonesia pada siswa kelas IV SD N Karangwuni 1 tahun ajaran
20152016. Model yang digunakan adalah model pengembangan yang dipaparkan Ali dan Asrori 2014 dan Sugiyono 2015 yang dimodifikasi ke
dalam lima langkah pengembangan, yaitu potensi dan masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk dan uji lapangan
terbatas. Hasil validasi alat peraga oleh ahli menunjukkan kualitas sangat baik dengan rerata penilaian sebesar 3,9. Pada uji coba lapangan terbatas menunjukkan
bahwa nilai yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi daripada pretest dengan selisih rerata nilai sebesar 37,2.
Berdasarkan beberapa studi literatur, peneliti menemukan relevansi dari penelitian-penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian
mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori menunjukkan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan, perkalian, dan pada materi pembelajaran IPS
34 materi keragaman budaya Indonesia. Pada penelitian sebelumnya media
pembelajaran berbasis metode Montessori yang telah dikembangkan adalah pada pembelajaran Matematika dan IPS. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian yang mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori pada pembelajaran IPA materi tentang bagian-bagian tubuh katak dan
kegunaannya yang belum pernah dikembangkan pada penelitian terdahulu. Kerangka relevansi penelitian ini dapat dilihat pada literature map yang
dijabarkan pad bagan Gambar 2.1.
Bagan 2. 1 Literature map tentang penelitian-penelitian yang relevan
2.3 Kerangka Berpikir