48 Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan instrumen analisis
kebutuhan kepada siswa dan guru di SD setara, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan guru di SD setara tersebut terhadap kalimat pertanyaan
dalam kuesioner. Kemudian peneliti melakukan revisi pada instrumen berdasarkan hasil uji keterbacaan analisis kebutuhan. Setelah dilakukan revisi, instrumen
analisis kebutuhan telah siap untuk digunakan. Selanjutnya peneliti menyebarkan instrumen analisis kebutuhan di SD penelitian sebagai tahap analisis kebutuhan.
3.4.2 Penyusunan Rencana
Tahap kedua dalam penelitian dan pengembangan ini adalah penyusunan rencana. Pada tahap ini peneliti membuat konsep media pembelajaran berdasarkan
hasil analisis kebutuhan. Peneliti merancang desain media pembelajaran serta album petunjuk media pembelajaran. Desain media pembelajaran dan album
petunjuk sebagai pegangan peneliti dalam membuat produk atau prototipe, yaitu media pembelajaran dan album petunjuk.
Peneliti juga menyiapkan instrumen validasi produk dan tes. Instrumen tersebut dibuat dalam bentuk tes dan kuesioner. Instrumen tes berupa soal pretest
dan posttest yang dibentuk dalam soal isian singkat. Sebelum digunakan, instrumen tes divalidasi terlebih dahulu oleh guru SD setara. Berdasarkan validasi
tersebut, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kekurangan pada instrumen.
Setelah direvisi, instrumen diuji cobakan secara empiris kepada siswa di SD setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan Statistic Package for
Social Studies 22 SPSS 22 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 tes. Peneliti kemudian memilih 10 butir soal yang valid sebagai soal pretest dan
posttest. Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan soal kepada siswa di SD setara. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, peneliti melakukan revisi kembali
apabila masih terdapat kekurangan pada instrumen tes. Peneliti juga menyusun instrumen kuesioner validasi produk dan
instrumen tanggapan mengenai produk media pembelajaran untuk siswa. Sebelum digunakan, kuesioner validasi produk dan tanggapan mengenai media
pembelajaran terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori dan guru SD setara untuk mengetahui
kesesuaian bahasa yang digunakan dalam kalimat pernyataan. Setelah divalidasi, kemudian peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan pada kuesioner.
Selanjutnya instrumen juga diujikan kepada siswa SD setara untuk mengetahui keterbacaan dari kuesioner tersebut, sehingga peneliti dapat mengukur
pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan. Peneliti kembali melakukan revisi terhadap hasil uji keterbacaan siswa SD setara. Setelah melakukan revisi, maka
instrumen uji keterbacaan untuk siswa telah siap untuk digunakan.
3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk