Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

38

BAB III METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan research and development. Penelitian dan pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan Sanjaya, 2013: 129. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan atau penemuan baru, metode, produk dan atau jasa baru dan menggunakan pengetahuan yang baru ditemukan Putra, 2015: 77. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian dan pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan yang didasarkan pada penemuan atau pengetahuan baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi bagian-bagian tubuh hewan. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran oleh siswa dalam memahami materi bagian- bagian tubuh hewan di kelas II SD, khususnya katak. Selain itu, hasil dari penelitian ini berupa sebuah produk media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode Montessori. 39

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas II tahun ajaran 2016 2017 di SD Kanisius Ekperimental Mangunan. Sekelompok siswa tersebut berjumlah sepuluh anak, yang terdiri dari tiga siswa putra dan tujuh siswa putri. Peneliti memilih sepuluh anak tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas. Pertimbangan guru kelas memilih kesepuluh siswa tersebut berdasarkan nilai ulangan harian yang memiliki nilai tinggi, sedang dan rendah. Peneliti juga memilih berdasarkan hasil pengamatan dengan memperhatikan karakteristik siswa, seperti siswa yang memperhatikan tetapi pasif, siswa yang memperhatikan dan aktif, siswa yang tidak memperhatikan tetapi aktif, siswa yang tidak memperhatikan dan pasif. Aktif dan pasif yang dimaksudkan oleh peneliti adalah keterlibatan siswa dalam tanya-jawab dan diskusi di dalam pembelajaran IPA.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran bagian-bagian tubuh hewan berbasis metode Montessori. Media pembelajaran ini berupa replika dan puzzle bagian-bagian luar dan dalam tubuh katak. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengenal bagian-bagian tubuh katak, baik bagian-bagian luar maupun bagian-bagian dalam tubuh katak. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran replika dan puzzle untuk mempelajari 40 bagian-bagian tubuh hewan pada mata pelajaran IPA kelas II semester satu. Media pembelajaran tersebut terdiri dari replika katak, puzzle bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh katak, kartu materi bagian-bagian tubuh katak kartu gambar bagian, kartu nama bagian, dan kartu kegunaan bagian, kartu materi sebagai pengendali kesalahan, serta kotak penyimpanan replika, kotak penyimpanan puzzle, dan kotak penyimpanan kartu materi.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang terletak di Jalan Jogja-Solo km 12, Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573. Peneliti memilih SD Kanisius Eksperimental Mangunan sebagai tempat uji coba terbatas dikarenakan berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat melaksanakan tugas PPL, yaitu baik siswa maupun guru mata pelajaran menunjukkan bahwa sekolah dalam penggunaan media pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA masih minim. Penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas dengan jumlah yang terbatas pula berdampak pada nilai ulangan harian IPA pada salah satu kelas yang cukup rendah dan tidak memenuhi KKM dibandingkan kelas lainnya sehingga sering diadakan remidi. Selain itu, letak SD Kanisius Eksperimental Mangunan strategis dan memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan April 2016 sampai dengan Juli 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama 41 12 bulan. Mulai dari penentuan judul penelitian, pembuatan proposal, pengambilan data, pengolahan data, ujian akhir tugas skripsi dan revisi setelah ujian akhir tugas skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan oleh Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2008: 169-170 dan Sugiyono 2015: 409-426. Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2008: 169-170 memaparkan sepuluh langkah yaitu 1 penelitian dan pengumpulan data, 2 perencanaan, 3 pengembangan draf produk, 4 uji coba lapangan awal, 5 merevisi hasil uji coba, 6 uji coba lapangan, 7 penyempurnaan produk hasil uji lapangan, 8 uji pelaksanaan lapangan, 9 penyempurnaan produk akhir, dan 10 diseminasi dan implementasi. Borg Gall memaparkan kesepuluh langkah sebagai berikut. a. mengumpulkan, melakukan penelitian dan pengumpulan informasi dengan observasi kelas, studi literatur. b. perencanaan yang meliputi perumusan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dan produk yang dihasilkan, serta kemungkinan melakukan uji terbatas. c. pengembangan produk awal yang meliputi persiapan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan dan perangkat pembelajaran. d. uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan enam hingga dua belas subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket yang hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 e. berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi berdasarkan hasil dari uji coba produk awal sehingga dapat menhasilkan produk yang lebih baik. f. uji lapangan. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest untuk mengukur ketercapain dari tujuan pembelajaran. g. perbaikan produk berdasarkan hasil uji produk yang dilakukan sebelum diujikan kembali pada tahapan selanjutnya. h. uji coba lapangan pada skala yang lebih luas meliputi sepuluh hingga tiga puluh sekolah yang terdiri dari 40 sampai 200 subyek dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan kuesioner untuk dianalisis. i. revisi produk akhir berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. j. desiminasi menyebarluaskan produk dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan dalam Arifin, 2011: 129-132. Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2008: 169-170, peneliti kemudian mencoba membandingkan dengan model yang dipaparkan oleh Sugiyono 2015: 409-426. Sugiyono menyatakan bahwa terdapat sepuluh langkah penelitian dan pengembangan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 mengumpulkan informasi, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 perbaikan desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 pembuatan produk masal. Berikut adalah bagan 3.1 mengenai langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2015: 409. 43 Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2015: 409 Berdasarkan bagan di atas, suatu penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik tersebut berdasarkan penemuan sendiri, laporan penelitian atau berasal dari dokumentasi laporan kegiatan perorangan atau instansi yang belum lama ini dilaksanakan atau masih up to date. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Data empirik tersebut kemudian dijadikan bahan untuk membuat desain produk. Produk kemudian di validasi oleh pakar atau tenaga ahli terkait untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya. Setelah diketahui kelemahan produk, peneliti kemudian melakukan perbaikan desain. Produk yang Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Validasi Desain Desain Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Produksi Massal Revisi Produk 44 telah direvisi tersebut selanjutnya diuji cobakan secara terbatas untuk mengetahui manfaat dari produk dan untuk mengatasi masalah yang dihadapi responden. Setelah diuji cobakan, dilakukan revisi kembali untuk memperbaiki kelemahan yang dialami responden saat menggunakan produk. Setelah pengujian terhadap produk berhasil, kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada lingkup responden yang sebenarnya. Apabila dalam uji coba pemakaian tersebut terdapat kekurangan, maka selanjutnya diadakan revisi kembali. Setelah revisi hasil uji coba pemakaian pada lingkup responden yang sebenarnya berhasil dilakukan, maka produk dapat dinyatakan efektif dan layak sehingga dapat produk tersebut dapat diproduksi secara masal Sugiyono, 2015: 409-426. Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan oleh Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2008: 169-170 dan Sugiyono 2015: 409-426. Penelitian ini dibatasi pada uji coba lapangan terbatas dan produk media pembelajaran yang telah divalidasi karena waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, peneliti memodifikasi ke dalam lima langkah, yaitu potensi dan masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi masalah dan analisis kebutuhan guru dan siswa pada tahap potensi dan masalah. Selanjutnya peneliti melakukan penyusunan perencanaan berupa pembuatan instrumen penelitian yang digunakan pada saat penelitian. Pada tahap pengembangan desain, peneliti mengembangkan dan membuat produk berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran Montessori. Produk tersebut kemudian divalidasi oleh ahli pada tahap validasi produk sebelum digunakan pada 45 tahap uji coba terbatas. Setelah selesai divalidasi, kemudian peneliti melakukan uji coba produk pada tahap uji coba terbatas. Berikut adalah langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang disajikan dalam bagan 3.2. Bagan 3.2 Rancangan penelitian

3.4 Prosedur Penelitian