63 kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada
tabel 4.27 halaman 116.
3.6.4 Soal Tes
Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan tes sebagai pretest dan posttest. Tes sebagai pretest dan posttest dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran dalam uji coba terbatas. Tes tersebut disusun dan dikembangkan
berdasarkan Kompetensi Dasar KD “Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan
” untuk kelas II semester ganjil. Peneliti mengembangkan KD tersebut menjadi dua
indikator. Kedua indikator tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi 25 soal tipe isian singkat. Berikut ini adalah tabel 3.8 mengenai kisi-kisi soal tes.
Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes
Kompetensi Dasar Indikator
Nomor Item
1.1 Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan
tumbuhan di sekitar rumah dan
sekolah melalui
pengamatan 1.1.1 Menyebutkan bagian-
bagian tubuh hewan. 1, 2, 4, 8, 9, 10, 16, 17, 19, 20,
21, 22, dan 25 1.1.2 Memahami kegunaan
bagian-bagian tubuh
hewan. 3, 5, 6, 7, 11,12, 13, 14, 15, 18,
23 dan 24
Instrumen tes yang telah dibuat kemudian diuji validitasnya. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2015: 363. Arikunto dalam Sugiyono 2015: 134 mengemukakan bahwa instrumen yang valid atau
sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur
itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Widoyoko, 2009: 98. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 Validitas yang dilakukan pada instrumen tes sebelum digunakan adalah
validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan Sugiyono, 2015: 182.
Sebuah tes dikatakan validitas isi content validity apabila dapat mengukur tujuan khusus yang sejajar dengan materi pelajaran atau dapat membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan Widoyoko, 2009: 129. Aspek yang dinilai dalam uji validitas isi dituangkan dalam tabel 3.9.
Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes
No Aspek yang Dinilai
1 Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator
2 Kesesuaian perilaku yang dituntut dalam indikator dengan perkembangan siswa
3 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan
4 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan
5 Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan
6 Kesesuaian indikator 4 dengan item soal yang diberikan
7 Kesesuaian indikator 5 dengan item soal yang diberikan
8 Kesesuaian indikator 6 dengan item soal yang diberikan
9 Kesesuaian indikator 7 dengan item soal yang diberikan
10 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku
11 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan
Selanjutnya, sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk construct validity apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap
aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran atau mengukur sesuatu sesuai dengan definisi yang digunakan Widoyoko, 2009: 131. Validitas
dilakukan untuk mengetahui konstruksi soal keterkaitannya dengan kesesuaian materi, bahasa, dan penulisan soal. Hasil validasi isi dapat dilihat pada tabel 4.19
halaman 109 dan hasil validasi konstruk dapat dilihat pada tabel 4.20 halaman 110.
65 Instrumen tes yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian diujikan secara
empiris kepada siswa kelas IIB SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows
untuk menganalisis item soal yang valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari perbandingan r hitung dan r tabel. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka
item soal tersebut valid dan sebaliknya. Jika harga sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05 maka item soal tersebut valid Widoyoko, 2009: 137. Rekapitulasi item tes
yang telah diolah menggunakan SPSS 22 for Windows, yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.21 halaman 112.
Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas item soal. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Oleh karena itu, walaupun instrumen tersebut valid umumnya
pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan Sugiyono, 2015: 364. Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai
koefisien Alpha. Item soal diuji dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows dengan menghitung nilai koefisien Alpha, yang dinyatakan reliabel
apabila koefisien nilai Alpha sekurang-kurangnya 0,7 Widoyoko, 2015: 165. Hasil rekapitulasi reliabilitas item tes yang telah diolah menggunakan SPSS 20 for
Windows dapat dilihat pada tabel 4.22 halaman 112. Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, sebanyak 10 soal
dipilih untuk digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Sebelum diujikan secara terbatas, 10 soal tersebut diuji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat
66 pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan atau pernyataan dalam soal tes.
Hasil uji keterbacaan dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 113.
3.7 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data, untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan Sugiyono, 2015: 330.
Terdapat dua macam triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan triangulasi sumber berarti peneliti mengumpulkan data dari sumber yang berbeda-
beda dengan teknik yang sama Sugiyono, 2015: 330. Bagan triangulasi data dapat dilihat pada bagan 3.3.
Bagan 3.4 Triangulasi teknik pengumpulan data analisis kebutuhan Pada penelitian dan pengembangan ini, triangulasi teknik digunakan
untuk memperoleh data analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan tersebut digunakan pada tahap awal untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan media
pembelajaran IPA di kelas II yakni melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan bagan 3.4 peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui tiga
Kuesioner