88 menggunakan benda-benda di sekitar lingkungan dan memanfaatkan potensi
lokal. Selanjutnya, kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner
analisis kebutuhan.
c. Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan
Pada analisis kebutuhan, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner instrumen analisis kebutuhan tersebut disusun berdasarkan karakteristik
siswa dan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kuesioner tersebut dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk analisis kebutuhan siswa dan
11 pertanyaan untuk kuesioner analisis kebutuhan guru. Pengembangan pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru dapat dilihat pada
tabel 3.5 halaman 59. Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu kuesioner tersebut
divalidasi supaya layak digunakan. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk, yang dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media
pembelajaran berbasis metode Montessori. Dalam validasi tersebut, para ahli memberikan penilaian sekaligus komentar sebagai pertimbangan untuk perbaikan
kuesioner. Berikut ini adalah hasil validasi kusioner analisis kebutuan untuk guru yang dituangkan dalam tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
I 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
43 3,90
II 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
43 3,90
Rerata 43
3,90
89 Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli
pada tabel 4.12 didapatkan rerata skor 3,90. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam
kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada
lampiran 2.1 halaman 171. Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis
kebutuhan untuk siswa. Instumen tersebut divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Hasil validasi kuesioner
analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
I 4
4 3
4 4
4 3
4 4
4 4
42 3,82
II 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
43 3,90
III 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
44 4
Rerata 43
3,91
Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada tabel 4.14 diperoleh rerata skor 3,91. Apabila dibandingkan dengan tabel
3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak
digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.2 halaman 179.
Selain divalidasi, kuesioner juga diuji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan yang diberikan. Uji
keterbacaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 pertanyaan dilakukan kepada lima orang siswa di SD Kanisius Demangan Baru
sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
Siswa No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 39
3,9 2
4 4
3 4
4 4
4 4
4 3
38 3,8
3 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 39
3,9 4
4 3
4 3
3 4
4 4
4 4
37 3,7
5 4
4 4
4 4
4 4
3 3
4 38
3,8 Rerata
38,2 3,82
Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan oleh
siswa SD setara pada tabel 4.15, didapatkan rerata skor sebesar 3,82. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam
kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan dapat
dilihat pada lampiran 2.3 halaman 189.
d. Data Analisis Kebutuhan