16
BAB II LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Peneliti membahas beberapa hal diantaranya perkembangan anak, media
pembelajaran, pembelajaran IPA, dan metode Montessori.
2.1.1 Perkembangan Anak
Perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi- fungsi fisik dan psikis Yusuf, 2011: 1. Setiap individu mengalami
perkembangan intelektual. Perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget dalam Sumantri, 2011: 14 menyatakan bahwa berlangsung secara teratur dan
berurutan sesuai dengan perkembangan umurnya. Maka pengajaran harus direncanakan sedemikian rupa disesuaikan dengan perkembangan kercerdasan
peserta didik. Tahap-tahap perkembangan oleh Jean Piaget dalam Suparno, 2001: 25-88 terbagi dalam masa-masa perkembangan sebagai berikut.
2.1.1.1 Tahap Sensorimotorik Lahir sampai 2 Tahun
Pada tahap ini, masa ketika dimana bayi mulai mempergunakan sistem
penginderaan dan
aktivitas-aktivitas motorik
untuk mengenal
lingkungannya dan mengenal obyek. Sejak seorang bayi dilahirkan, sebagian alat- alat inderanya sudah langsung bisa berfungsi.
17
2.1.1.2 Tahap Praoperasional Usia 2 sampai 7 Tahun
Pada tahap ini, anak sudah mulai meningkatkan kosa kata, membuat penilaian berdasarkan persepsi bukan pertimbangan konseptual, mengelompokkan
benda-benda berdasarkan sifat-sifat, mulai memiliki pengetahuan unik mengenai sifat-sifat benda dan mulai memahami tingkah laku dan organisme di dalam
lingkungannya, tidak berpikir tentang bagian-bagian dan keseluruhan secara serentak, mempunyai pandangan subyektif dan egosentrik.
2.1.1.3 Tahap Operasional Konkret Usia 7 sampai 11 Tahun
Pada tahap ini, anak sudah dapat memandang dunia secara obyektif. Anak juga mulai berpikir secara operasional, mempergunakan cara berfikir
operasional untuk
mengklasifikasikan benda-benda,
membentuk dan
mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, serta mempergunakan hubungan sebab akibat dalam memahami suatu konsep. Pada
tahap ini anak dapat berpikir logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk benda-benda. Piaget Desmita,
2009: 104 juga mengemukakan bahwa aktivitas anak pada masa ini adalah terfokus pada objek-objek yang nyata atau berbagai kejadian yang dialaminya.
Selain itu, Maria Montessori dalam Lillard, 1996: 44 juga mengemukakan bahwa perkembangan anak pada usia 7 sampai 12 tahun berada pada periode
sensitif. Periode sensitif yang dimaksud meliputi 1 logika bertanya, 2 imajinasi melalui benda nyata, 3 perkembangan mental, 4 perkembangan rasa
berkelompok, 5 pengenalan budaya, dan 6 kekuatan fisik. Hal ini berarti bahwa anak usia sekolah dasar berada dalam tahap berpikir intuitif dan tahap
18 berpikir konkret harus bekerja dengan benda-benda konkret dulu sebelum mereka
dapat menangkap dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak Iskandar, 2001: 30. Berdasarkan pernyataan-pernyataan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pada tahapan operasional konkret anak lebih bisa menerima informasi dari benda- benda yang konkret dan nyata.
2.1.1.4 Tahap Operasional Formal Usia 11 Tahun ke Atas