18 berpikir konkret harus bekerja dengan benda-benda konkret dulu sebelum mereka
dapat menangkap dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak Iskandar, 2001: 30. Berdasarkan pernyataan-pernyataan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pada tahapan operasional konkret anak lebih bisa menerima informasi dari benda- benda yang konkret dan nyata.
2.1.1.4 Tahap Operasional Formal Usia 11 Tahun ke Atas
Pada tahap ini, anak remaja bisa menata pikiran hanya di dalam pikiran mereka saja. Meskipun kebanyakan riset Piaget tentang masa remaja hanya
dikaitkan dengan penalaran matematis dan ilmiah namun dia sungguh-sungguh
berspekulasi tentang peranan operasi-operasi formal di dalam kehidupan remaja.
Montessori dalam Gutek, 2004: 49 membagi tahap perkembangan menjadi tiga periode, yaitu 1 usia 0-6 tahun, 2 usia 7-12 tahun, dan 3 usia 13-
18 tahun. Pada periode pertama anak mulai menyerap informasi, menggunakan bahasa, dan mulai bereksplorasi dengan lingkungan. Pada periode kedua,
keterampilan-keterampilan dan kemampuan yang telah muncul pada periode pertama semakin berkembang. Pada periode ketiga, muncul perkembangan fisik
yang diiringi dengan kematangan keterampilan-keterampilan secara penuh. Maria Montessori Lillard, 1996: 44 menyatakan bahwa teori perkembangan anak pada
usia 7 sampai 12 tahun termasuk ke dalam tahap fanciulezza atau periode sensitif. Periode sensitif yang dimaksud meliputi 1 logika bertanya, 2 imajinasi melalui
benda nyata, 3 perkembangan mental, 4 perkembangan rasa berkelompok, 5 pengenalan budaya, dan 6 kekuatan fisik. Pada tahapan ini anak mampu berpikir
secara menyeluruh, rasa ingin tahu yang besar, dan lebih bisa menerima informasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 dari benda-benda yang konkret atau nyata. Anak dapat memecahkan
permasalahan yang kompleks selama permasalahan tersebut konkret dan tidak abstrak Hergenhahn Olson, 2010: 320.
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri anak baik secara fisik maupun
psikis yang berlangsung secara berkesinambungan, sesuai dengan tahapan usia anak. Siswa kelas II SD termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret
yaitu usia 7 sampai 12 tahun. Pada tahap operasional konkret, proses pemikirannya diarahkan pada kejadian nyata yang diamati oleh anak. Jadi, anak
dapat memecahkan permasalahan yang kompleks selama permasalahan tersebut konkret dan tidak abstrak. Dengan demikian, menanamkan konsep menggunakan
media pembelajaran berupa benda-benda konkret dalam pembelajaran untuk anak usia SD sangat diperlukan, karena sesuai dengan karakteristik tahap
perkembangan anak.
2.1.2 Media Pembelajaran