Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam IPA

28 anak-anak normal, dapat mengembangkan dan membentuk kepribadian mental dan intelektual anak, yaitu membentuk anak memiliki minat yang spontan dalam belajar dan memiliki rasa disiplin pribadi secara spontan pula. Tujuan dari pendidikan indra adalah untuk menyempurnakan persepsi terhadap rangsang, melalui latihan-latihan yang berulang-ulang Gutek, 2013: 238. Lillard 1996: 80-85 menambahkan bahwa siswa mampu melihat, menggunakan, dan menemukan konsep dan berpikir kreatif melalui media pembelajaran Montessori. Selain itu, media pembelajaran Montessori yang didesain memiliki unsur pengendali kesalahan Magini, 2013: 54. Berdasarkan peryataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu mengajarkan keterampilan dan kemandirian anak dalam belajar melalui lima ciri khusus yang dimiliki oleh media pembelajaran tersebut. Maka, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu memungkinkan siswa belajar secara mandiri dengan adanya pengendali kesalahan yang terdapat pada media tersebut.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA

2.1.4.1 Hakikat IPA

IPA dipandang sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 pengetahuan. Sebagai prosedur diartikan metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu riset pada umumnya yang lazim disebut metode ilmiah Bonoseopoetro dalam Trianto, 2012: 6. Pada hakikatnya IPA merupakan suatu produk, proses dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan Prihantoro, dalam Trianto, 2012 . IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Berdasarkan pengertian IPA, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan sekumpulan pengetahuan kealaman yang tersusun secara sistematis berupa fakta disertai metode ilmiah dan sikap ilmiah. Kegiatan ilmiah pada pembelajaran IPA membantu menemukan sebuah konsep dari suatu materi IPA yang melahirkan produk maupun teknologi. Tujuan mata pelajaran IPA adalah : 1 memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2 mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3 mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan 30 masyarakat, 4 mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5 meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6 meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan 7 memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Mulyasa dalam Trianto, 2012: 111. Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara umum bahwa diharapkan dapat memberikan pengetahuan kognitif, yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di alam untuk dapat memahami dan memperdalam lebih lanjut, dan melihat adanya keterangan serta keteraturannya. Selain itu, pembelajaran sains diharapkan pula memberikan keterampilan psikomotorik, kemampuan sikap ilmiah afektif, pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi di dalam mencari jawaban terhadap suatu permasalahan Laksmi dalam Trianto, 2012. Siswa juga diberi kesempatan untuk menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Samatowa, 2006: 11-12.

2.1.4.2 Materi IPA Bagian-Bagian Tubuh Hewan dan Kegunaannya