Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

52

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak berupa data maupun informasi dalam suatu gejala pada objek pengukuran Widoyoko, 2014: 64. Observasi ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang sedang diteliti. Observasi pada penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas II serta ketersediaan media pembelajaran di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Aspek yang diobservasi adalah ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran, serta cara mengajar guru saat melaksanakan pembelajaran IPA di kelas II.

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun melalui saluran media tertentu Sanjaya, 2011: 96. Melalui wawancara, peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam mengenai partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal tersebut tidak dapat ditemukan dalam observasi Sugiyono, 2015: 318. Kegiatan wawancara pada penelitian dan pengembangan ini ditujukan kepada kepala sekolah SD Kanisius Eksperimental Mangunan, guru kelas II, dan siswa kelas II. Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara semiterstruktur, karena kegiatan wawancara direncanakan dan peneliti menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Esterberg Sugiyono, 2015: 320 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 mengemukakan bahwa wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya sudah disiapkan Esterberg dalam Sugiyono, 2015: 319. Sedangkan tujuan dari wawancara semiterstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya Sugiyono, 2015: 320. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala sekolah adalah informasi terkait dengan sekolah, ketersediaan maupun penggunaan media pembelajaran, nilai-nilai ujian nasional dari tahun ke tahun pada mata pelajaran IPA serta penelitian yang pernah dilaksanakan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas II terkait dengan ketersediaan media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran di kelas, kesulitan yang ditemui selama pembelajaran IPA serta usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan. Wawancara yang dilakukan dengan siswa untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran IPA di kelas dan juga kesulitan yang dialami dalam pembelajaran IPA.

3.5.3 Kuesioner