Menurut Balluz et.al 2000 berdasarkan data Third National Health and Nutrition Examination Survey
NHANES III, responden dengan pendapatan menengah dan tinggi lebih cenderung mengkonsumsi
suplemen makanan dibandingkan dengan yang mempunyai pendapatan rendah. Dari hasil survey tersebut, 49,4 dari responden yang memiliki
pendapatan tinggi dan 28,6 dari responden yang memiliki pendapatan rendah menggunakan suplemen makanan Putri, 2004.
2.4.5. Riwayat Penyakit
Keinginan untuk mencapai status fisik yang lebih baik, dan perawatan sendiri self-treatment terhadap penyakit merupakan alasan
untuk mengkonsumsi suplemen makanan Franklin et.al, 2009 dalam Yunaeni 2010. Menurut White et.al 2004 kondisi tubuh yang kurang
baik, atau sedang dalam kondisi sakit atau memiliki keluhan akan kesehatan mendorong mereka untuk menggunakan suplemen. Menurut
Bender et.al 1992 mengemukakan bahwa penggunaan suplemen berkaitan dengan individu yang memiliki satu atau lebih masalah
kesehatan.
2.4.6. Pengetahuan Gizi tentang Suplemen
Pengetahuan gizi tentang suplemen berhubungan degan konsumsi suplemen makanan, semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang
suplemen maka semakin kecil kemungkinan untuk mengkonsumsi suplemen Massad et al, 1995. Menurut Soekanto 1981 dalam Habibi
2003 pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, sedangkan menurut Parawansa 2000
menyatakan bahwa munculnya kasus gizi selain disebabkan oleh berkurangnya konsumsi pangan dan mutu gizi yang dimakan, ternyata
masih disebabkan oleh sebab lain yaitu kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeliharaan gizi kesehatan.
Berdasarkan penelitian Pertiwi 2008, menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral lebih
banyak pada kelompok yang berpengetahuan baik yaitu 80,2 dibandingkan dengan kelompok yang berpengetahuan kurang.
Menurut Roedjito 1989 dalam Sutriyanta 2001, menjelaskan bahwa jika seseorang memiliki tingkat pengetahuan gizi yang lengkap
maka akan memiliki kesadaran tentang gizi yang sempurna terutama dalam memilih jenis makanan yang tepat untuk dikonsumsi guna
memenuhi kebutuhan tubuhnya.
2.4.7. Keterpaparan terhadap Media Promosi Suplemen
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi juga dapat diartikan sebagai semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan Swastha dan Irawan, 1997 dalam Sarjono, 2010. Saat ini maraknya iklan yang ditawarkan melalui madia cetak,
maupun media elektronik tentang food supplement secara tidak langsung