Definisi Suplemen Makanan Suplemen Makanan

1. Menggunakan bahan yang memenuhi standar mutu dan persyaratan kemasan serta standar dan persyaratan lain yang ditetapkan. 2. Kemanfaatan yang dinilai dari komposisi dan atau didukung oleh data pembuktian. 3. Diproduksi dengan menerapkan cara pembuatan yang baik. 4. Penandaan yang harus mencantumkan informasi yang lengkap, obyektif, benar, dan tidak menyesatkan. 5. Dalam bentuk sediaan pil, tablet, kapsul, serbuk, granul, dan cairan yang tidak dimaksud untuk pangan. Menurut Vitahealth 2004 dan McDowall 2007 Suplemen makanan atau disebut juga dietary supplement adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Suplemen yang bersifat nutrisi termasuk vitamin, mineral, dan asam-asam amino, sedangkan yang bersifat obat umumnya diambil dari tanaman atau jaringan tubuh hewan yang memiliki khasiat sebagai obat dan pada umumnya suplemen makanan kesehatan berasal dari bahan-bahan alami tanpa bahan kimia harus murni dan merupakan saripati bahan makanan konsentrat. Menurut Almuhtaram 2011 yang mengacu pada Vitahealth 2004 Suplemen makanan atau yang biasa dikenal dengan istilah food supplementdietary supplement merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Nutrisi yang terkandung dalam suplemen makanan biasanya terdiri dari vitamin, mineral dan asam amino yang merupakan bagian dari pembangun protein. Selain itu ada juga produk suplemen yang diformulasikan untuk pengobatan biasanya bahan-bahannya diambil dari tanaman atau bagian- bagian tertentu pada organ tubuh hewan yang berkhasiat sebagai obat untuk penyakit tertentu. Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat- zat gizi dan non gizi. Fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam bentuk sintetis memang lebih mudah terserap oleh tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis. Suplemen makanan digolongkan sebagai nitraceutical, sedangkan obat-obatan masuk golongan pharmaceutical Yuliarti, 2009.

2.1.2. Bentuk Sediaan Suplemen Makanan

Bentuk sediaan suplemen makanan adalah sesuai dengan proses pembuatan makanan tersebut dalam bentuk seperti digunakan BPOM RI tahun 2004. Bentuk sediaan ini antara lain: 1. Tablet Merupakan sediaan padat yang mengandung bahan suplemen makanan dengan atau tanpa bahan pengisi. Terdapat 4 jenis tablet, yaitu: a. Tablet Bersalut Merupkan tablet yang disalit untuk berbagai alasan, antara lain melindungi zat aktif dari udara, kelembapan atau cahaya menutupi rasa dan bau yang tidak enak, membuat penampilan yang lebih baik dan mengatur tempat pelepasan suplemen makanan dalam saluran cerna. b. Tablet Eferentablet buih Merupakan tablet yang dibuang dengan cara dikempa. Selain zat aktif, juga mengandung campuran asam asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondioksida. c. Tablet Hisap Merupakan sediaan yang mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan, umumnya dengan bahan dasar beraroma manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. d. Tablet Kunyah Merupakan tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelas dan tidak meninggalkan rasa pahit atau rasa tidak enak. 2. Pil Yaitu sediaan obat berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Upper Limb Extremities Mahasiswa Ketika Proses Belajar Mengajar di Kelas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

2 20 174

Faktor Risiko Penggunaan Jibab Dengan Kejadian Ketombe pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

18 103 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

0 10 135

Analisis Kualitatif Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Berhenti Merokok

6 23 129

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

85 1 165 1 10 20161107

0 0 14