Kelompok yang Membutuhkan Suplemen Makanan

termasuk ke dalam jenis yang belum berhasil diidentifikasi. Oleh karena itu antioksidan ini tidak terdapat dalam pil Yuliarti, 2009. Tidak setiap orang perlu mengonsumsi suplemen makanan, Soekatri dari PERSAGI dalam seminar profesi Kesehatan Masyarakat pada tanggal 22 Desember 2008, menyampaikan bahwa Suplemen diajurkan pada situasikeadaan: a. Ibu sedang hamil dan ibu sedang menyusui karena mereka membutuhkan gizi yang lebih dari orang biasa terutama vitamin dan mineral. Dokter umumnya menganjurkan asam folat dan zat besi untuk memenuhi fisiologisnya. b. Individu dengan penyakit tertentu atau gangguan tertentu membutuhkan kebutuhan gizi yang juga lebih dari AKG Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan terutama vitamin tertentu. Misalnya mereka yang beresiko berpenyakit Cronic Heart Disease CHD dan stroke yang dianjurkan menggunakan suplemen yang mengandung vitamin B dan asam folat. Juga pada mereka yang mempunyai gangguan penyerapan lemak akan menurunkan kemampuan menyerap vitamin larut lemak. c. Individu yang harus minum obat untuk mencegah beberapa penyakit dapat kekurangan vitamin tertentu. Misalnya minum antibiotik dapat mematikan bakteri usus dan menurunkan produksi vitamin K. Pada keadaan demikian, kebutuhan vitamin tersebut harus dibeli dengan resep dari dokter. Merokok dan minum alkohol juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin khususnya vitamin B. d. Lansia yang umumnya tidak terpenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan AKG, khususnya kekurangan vitamin B6 dan vitamin D juga vitamin B12 karena keterbatasan dalam gigi, lidah yang menurun kemampuan mengecapnya, jenis makanan yang harus lebih lembut dari orang yang berusia muda. e. Orang yang tidak makan daging vegan perlu mengkonsumsi suplemen vitamin B12. f. Individu yang harus berdiit dibawah 1200 Kalori agar turun berat badannya terutama atlet, memerlukan tambahan suplemen tertentu untuk memenuhi AKG nya. g. Individu yang secara fisik sangat aktif dan tidak cukup asupan gizinya dibandingkan dengan kebutuhannya sehingga memerlukan suplemen. h. Individu yang intoleran atau secara sengaja memang menghindari beberapa jenis makananbahan makanan, seperti susu dan hasil olahnya, dapat kekurangan vitamin khususnya B2 dan vitamin D. i. Individu yang makan cukup energinya tetapi rendah akan zat gizi mikro atau cara pemasakan yang dapat merusak vitamin, akan baik kalau mendapatkan suplemen vitamin dan mineral. j. Individu yang terpapar matahari dan kontaminan akan menimbulkan oksidasi tubuh yang terjadi yang kemudian menghasilkan radikal bebas di dalam tubuh. Hal ini akan dapat merusak sel terutama karena adanya oksidasi pada asam lemak tak jenuh di tingkat sel dan membran sub sel. Suplemen vitamin C dan vitamin E, betha carotene dapat mengurangi keadaan ini. k. Individu yang banyak kehilangan darah termasuk besi, misalnya pada wanita saat melahirkan atau haid, memerlukan suplemen karena mereka umumnya sulit mendapatkan zat gizi dari makanan. Karena itu mereka perlu suplemen khususnya zat besi.

2.1.5. Bahaya Supelemen Makanan

Berikut merupakan beberapa dampak negatif penggunaan suplemen menurut Yuliarti 2008 adalah sebagai berikut: a. Kelebihan vitamin C mungkin bisa dibuang lewat urin. Tetapi vitamin jenis lain A, D, E dan K umumnya mengendap di dalam tubuh dan dikhawatirkan bisa mengganggu fungsi organ terutama hati dan ginjal. b. Protein yang biasanya terdapat di suplemen bila dikonsumsi orang tertentu bisa menimbulkan alergi. c. Konsumsi zat besi berlebihan tidak baik untuk para penderita kelainan darah seperti thalassemia. d. Konsumsi suplemen vitamin K pada orang yang tengah minum obat tertentu kadang-kadang justru memperburuk keadaan. e. Suplemen yang mengandung hormon tambahan dikhawatirkan malah bisa memicu gigantisme tubuh menjadi sangat besar dan gangguan seksual. f. Konsumsi berlebihan suplemen antioksidan seperti vitamin A, E dan betakaroten justru meningkatkan risiko kematian. g. Suplemen vitamin D berlebihan justru berbahaya bagi hati dan ginjal. h. Mengkonsumsi suplemen berupa minuman berenergi dapat meningkatkan tekanan darah. i. Suplemen herbal dan natural pengganti viagra yang diklaim lebih aman juga mengandung bahaya, seperti meningkatkan tekanan darah, bahkan mengakibatkan stroke. j. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan mengganggu penyerapan tembaga, yang meskipun dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil, namun penting untuk mengatur susunan kimia dan kinerja tubuh. k. Terlalu banyak suplemen mengandung fosfor akan menghambat penyerapan kalsium. l. Kelebihan vitamin A, D, K dan zat besi yang tidak dapat dibuang tubuh terbalik menjadi racun. Menurut Claudio dan Lagua 1991 dalam Yunaeni 2009, meskipun vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi sangat esensial. Beberapa diantara zat gizi mikro ada hubungan yang bersifat mutualistik dan ada yang bersifat kontradiktif. Hubungan tersebut berpengaruh terhadap proses absorpsi, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pengeluran oleh tubuh. Beberapa zat gizi mikro tidak dapat diukur kecukupannya secara sendiri-sendiri. Bender 1993 menyebutkan komposisi zat gizi yang esensial dalam jumlah kecil bukan berarti bahwa intake zat gizi yang tinggi aman dilakukan. Berbagai jenis vitamin diketahui dapat mengakibatkan keracunan bila dikonsumsi berlebihan.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Upper Limb Extremities Mahasiswa Ketika Proses Belajar Mengajar di Kelas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

2 20 174

Faktor Risiko Penggunaan Jibab Dengan Kejadian Ketombe pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

18 103 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

0 10 135

Analisis Kualitatif Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Berhenti Merokok

6 23 129

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

85 1 165 1 10 20161107

0 0 14