Bentuk Sediaan Suplemen Makanan

a. Tablet Bersalut Merupkan tablet yang disalit untuk berbagai alasan, antara lain melindungi zat aktif dari udara, kelembapan atau cahaya menutupi rasa dan bau yang tidak enak, membuat penampilan yang lebih baik dan mengatur tempat pelepasan suplemen makanan dalam saluran cerna. b. Tablet Eferentablet buih Merupakan tablet yang dibuang dengan cara dikempa. Selain zat aktif, juga mengandung campuran asam asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondioksida. c. Tablet Hisap Merupakan sediaan yang mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan, umumnya dengan bahan dasar beraroma manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. d. Tablet Kunyah Merupakan tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelas dan tidak meninggalkan rasa pahit atau rasa tidak enak. 2. Pil Yaitu sediaan obat berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan. 3. Kapsul Yaitu sediaan padat yang terdiri dari suplemen makanan dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. 4. Granul Merupakan sediaan padat berupa massa bulat seperti pil dengan ukuran yang sangat kecil, mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan. 5. Serbuk Merupakan campuran kering bahan suplemen makanan atau zat kimia dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada sediaan yang dipadatkan. 6. Pasta Merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan yang ditujukan untuk pemakaian oral. 7. Larutan Oral Merupakan sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih bahan suplemen makanan atau zat kimia dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air. 8. Suspensi Oral Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk pemakaian oral. 9. Emulsi Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. 10. GelJelly Merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel non organik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.

2.1.3. Penggolongan Suplemen Makanan

Suplemen makanan digolongkan sebagai bahan nitraceutikal. Suplemen makanan ini khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui uji klinis. Sampai saat ini pun jenis nitraceutikal boleh dijual secara bebas tapi tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit Vitahealth, 2004. Pada awalnya penggunaan suplemen masih terbatas untuk mengembalikan fungsi metabolik dimana seluruh proses tersebut dikendalikan oleh enzim sebagai katalis reaksi kimia tubuh yang membuat sel-sel bekerja secara optimal. Pada umumnya, enzim terdiri atas protein khusus yang dinamakan apoenzim, dan memerlukan suatu kofaktor tertentu yang biasanya adalah suatu vitamin dan mineral. Karena itu, pada konsep lama mikronutrient tersebut vitamin dan mineral disebut sebagai zat esensial yang dibutuhkan tubuh. Jika dari makanan saja tidak cukup, maka untuk memenuhi kekurangannya bisa ditambah dari suplemen makanan. Namun berikutnya, penggunaan suplemen tidak lagi terbatas pada vitamin dan mineral saja sekarang batasan suplemen nutrisi semakin melebar sampai mencakup zat-zat nutrisi dan penyembuh yang terdapat pada herbal dan bahan obat alami lainnya Vitahealth, 2004. Worthington 2000, membagi suplemen menjadi tiga kategori utama, yaitu suplemen proteinasam amino, suplemen vitaminmineral, suplemen hormonal. Berdasarkan sumbernya, Wirakusumah 1995 menggolongkan suplemen menjadi tiga kategori yaitu suplemen vitamin dan mineral, suplemen asal tumbuhan atau jamu, dan suplemen khusus yang berasal dari bahan-bahan tertentu seperti beepollen, sirip ikan paus, dan cula badak. Sedangkan berdasarkan kandungannya Hendler 1984 dalam Yunaeni, 2009, membedakan suplemen makanan sebagai vitamin, mineral, asam amino, asam nukleat, asam lemak, serta kelompok lainnya meliputi L-Carnitine, serat makanan, garlic, gingseng, asam pangamik, Superoxiside Dismitase, beepollen, royal jelly, dll. Sedangkan menurut Vitahealth 2004 suplemen makanan adalah vitamin, mineral, asam amino, enzim, hormon, antioksidan, herba, dan probiotik.

2.1.4. Kelompok yang Membutuhkan Suplemen Makanan

Suplemen, sesuai dengan namanya, hanya bersifat menambahkan atau melengkapi. Maka, jelas, suplemen dirancang bukan untuk menggantikan makanan. Bagaimanapun sebutir pil tidak akan dapat memberikan semua nutrient yang kita perlukan untuk hidup sehat. Sebagai contoh, dalam buah-buahan dan sayuran terdapat antioksidan yang berkhasiat melindungi tubuh terhadap penyakit, tetapi antioksidan tersebut

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Upper Limb Extremities Mahasiswa Ketika Proses Belajar Mengajar di Kelas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

2 20 174

Faktor Risiko Penggunaan Jibab Dengan Kejadian Ketombe pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

18 103 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

0 10 135

Analisis Kualitatif Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Berhenti Merokok

6 23 129

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

85 1 165 1 10 20161107

0 0 14