terakhir serta untuk mengetahui gambaran tentang frekuensi konsumsi suplemen asam amino respoden.
2. Umur
Umur merupakan lama hidup responden dari lahir hingga saat dilakukan penelitian. Variabel umur diukur dengan pertanyaan yang ada pada
kuesioner bagian A nomor 4. Dalam penelitian ini umur dikategorikan “dewasa dini” jika umur meanmedian, “dewasa madya” jika umur ≥
meanmedian.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan perbedaan seks responden yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Variabel jenis kelamin berdasarkan
pertanyaan pada kuesioner bagian A nomor 2 dikategorikan “laki-laki” dan
“perempuan”.
4. Pendapatan
Pendapatan merupakan keseluruhan pendapatan responden dalam satu bulan. Variabel pendapatan diukur dengan pertanyaan yang ada pada
kuesioner bagian A nomor 10 dan dikategorikan “rendah” jika skor
meanmedian, “tinggi” jika skor ≥ meanmedian.
5. Pendidikan
Pendidikan merupakan jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh responden. Variabel pendidikan diukur dengan pertanyaan
pada kuesioner bagian A nomor 8 dan dikategorikan dalam 3 kategori, yakni pendidikan “dasar” jika lulusan SDSMP, pendidikan “menengah” jika
lulusan SMA, dan pendidikan “atas” jika lulusan Diploma, S1, S2, S3.
Menjadi 2 kategori yakni pendidikan “rendah” jika lulusan SDSMP, pendidikan “tinggi” jika lulusan ≥ SMA.
6.
Pengetahuan Gizi tentang Suplemen
Dalam penelitian ini, terdapat 10 pertanyaan yang bersifat tertutup berkaitan dengan pengetahuan responden mengenai gizi dan suplemen pada
bagian C. Setiap point pertanyaan diberi nilai 1 bila jawaban benar. Untuk setiap pertanyaan diberikan bobot nilai yang sama, dengan asumsi setiap
pertanyaan sama pentingnya. Selanjutnya, semua nilai dijumlahkan kemudian dikategorikan yaitu
“rendah” bila skor meanmedian, “tinggi” bila skor ≥ meanmedian.
7. Keterpaparan Promosi Suplemen Asam Amino
Seperti halnya yang terdapat dalam tabel definisi operasional. Hasil ukur tentang keterpaparan promosi suplemen diukur dari jawaban responden
pada kuesioner bagian D. Dikatakan “tidak terpapar” jika responden menjawab “tidak pernah” pada item pertanyaan keterpaparan mediainformasi
pertanyaan nomor 1 dan dikatakan “terpapar” jika responden menjawab
“pernah” pada item pertanyaan keterpaparan dan minimal memilih satu item jawaban dari pertanyaan 2.
8. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dilakukan dengan kuesioner yang dikembangkan oleh Baecke, et.al. 1982. Pertanyaan terkait aktivitas fisik pada kuesioner bagian
E. Berdasarkan riset yang dilakukan, terdapat tiga aspek yang secara bermakna dapat menggambarkan tingkat aktivitas fisik seseorang, yaitu
aktivitas fisik waktu bekerja, olahraga dan aktivitas fisik di waktu luang. Pada
penelitian ini aktivitas fisik perhitungan aktivitas fisik berdasarkan Beacke 1982 yakni dengan:
Indeks Aktivitas Waktu Kerja = {E1a1+6-E1a2+E1a3+ E1a4+
E1a5+ E1a7+ E1a8} 8
Indeks Aktivitas Olah Raga = {[E2a1 x E2a2 x E2a3 x E2b1 x
E2b2 x E2b3] + E4+E5+E6} 4
Indeks Aktivitas Waktu Luang = [6
– E7a1 + E7a2 + E7a3 + E7a4] 4
Setelah dilakukan perhitungan kemudian diukur dengan kategori “aktivitas ringan” jika 5,6, “aktivitas sedang” jika 5,6 – 7,9, dan “aktivitas berat” jika
7,9. Setelah di kategorikan menjadi aktivitas ringan, sedang dan tinggi kemudian
dijadikan 2 kategori yaitu “ringan” jika kategori aktivitas ringan, “berat” jika kategori aktivitas sedang dan berat.
9. Status Merokok
Variabel status merokok diukur dengan pertanyaan pada kuesioner bagian F dan dikategorikan “merokok” dan “tidak merokok”.
10. Asupan Protein
Variabel asupan makanan diukur dengan pertanyaan pada formulir food recall 2x24 jam
pada bagian G. Variabel ini dikategorikan menjadi dua kategori yaitu “cukup” jika asupan ≥ 111 mg dan “kurang” jika 111 mg.
Asupan makanan dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan nutrisurvey kemudian membandingkan hasil di nutri survey dengan asupan pada orang
dewasa yakni 111 mg, apakah asupan protein asam aminonya kurang atau cukup.
4.6. Pengolahan Data
Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, beberapa tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui. Pengolahan data yang telah
dikumpulkan dilakukan dengan proses komputerisasi melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Editing
Pada langkah ini peneliti akan melakukan kegiatan pengecekan atau melihat masing-masing jawaban kuesioner untuk memastikan isi kuesioner
yang ada sudah lengkap jawabannya diisi semua, jelas terbaca, relevan, konsisten dan dapat dibaca dengan baik. Hal ini dilakukan dengan meneliti
tiap lembar kuesioner, apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah: 1. Lengkap
: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya 2. Jelas
: jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca 3. Relevan
: jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaannya 4. Konsisten : apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi
jawaban konsisten. Misalnya antara pertanyaan mengkonsumsi suplemen makanan ya atau tidak dan manfaat yang dirasakan setelah mengkonsumsi
suplemen. Bila pertanyaan mengkonsumsi suplemen terisi tidak dan pada pertanyaan manfaat yang dirasakan terisi salah satu pilihan jawabannya,
berarti tidak konsisten. Jika jawaban atau isian kuesioner belum jelas atau belum sesuai
dengan poin-poin tersebut poin 1 sampai 4 maka peneliti akan menelpon atau SMS responden untuk memastikan jawaban yang ada di kuesioner
dan melengkapi jawaban yang kurang atau tidak jelas. Proses
editing pengecekan ini dapat peneliti lakukan sebelum meninggalkan
responden penelitian atau setelahnya.
2. Coding
Sebelum dimasukkan ke komputer, dilakukan proses pemberian kode pada setiap jawaban yang terdiri dari variabel konsumsi suplemen makanan
vitamin, mineral dan asam amino, umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, riwayat penyakit, pengetahuan gizi tentang suplemen,
keterpaparan media promosi, status merokok, aktivitas fisik, dan asupan protein. Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka atau bilangan agar lebih mudah dalam mengentry dan menganalisis data. Beberapa contoh pengkodingan data dalam penelitian ini
diantaranya: a. Konsumsi suplemen makanan 0 = Ya, 1 = Tidak
b. Umur 0 = Dewasa dini bila skor meanmedian, 1 = Dewasa madya bila skor ≥ meanmedian
c. Jenis kelamin 0 = Laki-laki, 1 = Perempuan d. Pendidikan 0 = Dasar SDSMP, 1 = Menengah SMA, 2 = Atas Diploma,
S1S223 menjadi 0 = Rendah SD, SMP, 1 = Tinggi ≥ SMA
e. Pendapatan 0 = rendah bila skor meanmedian, 1= Tinggi bila skor ≥
meanmedian f. Pengetahuan gizi tentang suplemen 0 = Rendah bila skor meanmedian, 1
= Tinggi bila skor ≥ meanmedian.