2.4. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Suplemen Makanan
Menurut Lyle et.al 1998 dan Greger 2001 menyatakan bahwa perilaku konsumsi suplemen makanan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu:
1 Faktor internal yang terdiri dari: umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan
2 Faktor eksternal yang terdiri dari: asupan makan, aktivitas fisik, dan status merokok.
Selain faktor-faktor diatas, faktor-faktor lain yang diduga berhubungan dengan konsumsi suplemen makanan adalah sebagai berikut:
2.4.1. Umur
Hurlock 1980 mengatakan bahwa umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan sampai berualang
tahun terakhir. Dimana masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis
yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa dewasa madya dimulai pada umur 40 tahun sampai pada umur 60 tahun, yakni saat
menurunnya kemampuan fisik dan psikologis. Sedangkan dewasa lanjut usia lanjut dimulai pada umum 60 tahun sampai kematian, yakni pada
saat kemampuan fisik dan psikologis sangat cepat menurun. Menurut hasil Third National Health and Nutrition Examination
Survey NHANES III tahun 1988-1994, suplemen makanan paling banyak
digunakan oleh anak-anak dan dewasa Koplan, 1996. Sedangkan menurut Greger 2001 umur yang lebih tua merupakan karakteristik
demografi yang berhubungan dengan konsumsi suplemen makanan. Semakin tua seseorang semakin menurun fungsi organ tubuh yang
berakibat menurunnya penyerapan zat gizi sehingga diperlukan suplemen makanan Karyadi, 1998 dalam Sarjono 2010. Dalam penelitiannya
mengenai penggunaan suplemen makanan pada orang dewasa di Swedia, menyatakan bahwa umur merupakan prediktor yang terbaik dalam
penelitian mengenai penggunaan suplemen makanan Messerer et.al, 2001.
Menurut Balluz et.al 2000, rata-rata umur pengguna suplemen makanan di United States adalah 37 tahun. Penelitian Balluz et.al 2000
juga menunjukkan ada peningkatan konsumsi suplemen makanan pada mereka yang kelompok umurnya lebih tinggi. Hasil penelitian di Jepang
yang dilakukan Ishihara et.al 2003 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kelompok usia yang tertinggi dalam
konsumsi suplemen. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi umur seseorang, maka kecenderungan untuk mengkonsumsi suplemen makanan
akan semakin besar.
2.4.2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang. Pertumbuhan dan perkembangan individu sangat berbeda antara
laki-laki dan perempuan Worthington, 2000. Menurut Greger, 2001 salah satu karakteristik demografi yang berhubungan dengan tingginya
penggunaan suplemen terutama suplemen multinutirition adalah wanita.