Sampel diperoleh dengan memperhatikan kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Usia dewasa yang berumur sekitar 18 - 60 tahun. Pengambilan sampel dewasa dilakukan dengan alasan karena diharapkan
responden dapat memberikan pendapatnya secara langsung. 2. Telah mengikuti fitness minimal selama 1 bulan
3. Tidak dalam keadaan sakit. 4. Bersedia menjadi responden dan dapat berkomunikasi dengan baik
Perhitungan penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis 2 proporsi yaitu sebagai berikut:
Keterangan: n
= Jumlah sampel Z 1-
α2 = Nilai Z dari pada derajat kemaknaan CI 95 dengan
α = 0,05 yaitu sebesar 1,96 Z 1-
β = Nilai Z pada kekuatan uji power 1-
β = 90 yaitu 1,64
P = Rata-rata P1 dan P2 P1+P22
P1 = Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada
kelompok tertentu P2
= Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok tertentu
Adapun nilai P1, P2 didapatkan dari penelitian terdahulu, berkaitan dengan konsumsi suplemen makanan:
Tabel 4.1 Perhitungan Sampel
No Variabel
P1 P2
α β
N
1 Umur
Goston et.al,
2010 P1: 30 tahun
P2: 30 tahun 0,47
0,289 5
90 149
10 122
1 212
5 80
112 10
88 1
167 2
Jenis Kelamin Indriana, 2003
P1: Laki-laki P2: Perempuan
0,747 0,52
5 90
93 10
36 1
132 5
80 70
10 55
1 104
3 Pendidikan
Anggraini, 209 P1: Tinggi
P2: Rendah 0,681
0,813 5
90 1544
10 1259
1 2187
5 80
1154 10
909 1
1717 4
Status Merokok White
et.al 2004
P1:Tidak merokok
P2: Merokok 0,474
0,83 5
90 36
10 29
1 51
5 80
27 10
22 1
41
No Variabel
P1 P2
α β
N
5 Aktivitas
Fisik Indriana, 2003
P1: Berat P2: Ringan
0,853 0,489
5 90
33 10
27 1
48 5
80 25
10 20
1 38
6 Pengetahuan
Anggraini, 2009
P1: Baik P2: Kurang
0,821 0,593
5 90
61 10
50 1
87 5
80 46
10 37
1 69
7 Keterpaparan
Terhadap Media Promosi
Yunaeni, 2009 P1: Terpapar
P2: Tidak
terpapar 0,798
0,475 5
90 45
10 37
1 64
5 80
34 10
27 1
51 Sumber: Hasil Perhitungan Sampel Berdasarkan Uji Hipotesis Beda Dua
Proporsi, Goston et.al, 2010, Indriana, 2003, Yunaeni, 2009, Anggraini, 2009, Putri, 2004
, White et.al, 2004 Berdasarkan hasil perhitungan sampel pada tabel 4.1, jumlah sampel
yang akan diambil adalah 76 orang P1= proporsi pengetahuan baik dengan mengkonsumsi suplemen makanan dan P2= proporsi pengetahuan buruk dengan
mengkonsumsi suplemen makanan. Dari hasil tersebut, kemudian dilakukan penghitungan sampel minimal dengan menggunakan perbandingan dari hasil
penelitian Anggraini 2009 yaitu hasil dari responden yang tidak mengkonsumsi suplemen makanan sebesar 80,4.
61 = persentase tidak mengkonsumsi suplemen x n
n = 61 persentase tidak mengkonsumsi suplemen
n = 61 0,804
n = 76 responden.
Berdasarkan perhitungan sampel di atas diperoleh jumlah sampel minimal sebesar 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode simple random sampling.
4.4. Alat dan Cara Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Instrumen atau alat penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
sebagai berikut: a. Data Primer
Untuk memperoleh data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner.
1 Kuesioner, yang berisi sejumlah pertanyaan mengenai umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, pengetahuan gizi tentang suplemen,
keterpaparan terhadap promosi suplemen asam amino, aktivitas fisik, status merokok. Pengisisan kuesioner dilakukan secara langsung oleh
peneliti dengan wawancara langsung kepada responden. 2 Formulir food recall 2x24 jam, yang digunakan untuk mengetahui
tingkat konsumsi makanan asupan protein pada responden.
Data primer digunakan untuk mengetahui gambaran masing-masing setiap variabel dan ada atau tidaknya hubungan antara variabel dependen
konsumsi suplemen asam amino dengan variabel independen umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pengetahuan gizi tentang suplemen,
keterpaparan media promosi, status merokok, aktivitas fisik, dan asupan protein.
b. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini berupa profil fitness centre
Syahida Iin dan jumlah anggota fitness yang diperoleh dari pengelola fitness centre
Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data profil digunakan untuk pembahasan mengenai gambaran umum fitness centre Syahida Inn,
sedangkan data jumlah fitness digunakan untuk mengetahui jumlah populasi dan menghitung jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam
penelitian.
4.5. Pengukuran Data 1.
Konsumsi Suplemen Asam Amino
Untuk mengetahui perilaku konsumsi suplemen asam amino respoden, peneliti menggunakan pertanyaan bagian B yang terdapat pada kuesioner.
Variabel ini diukur melalui satu pertanyaan tentang perilaku konsumsi suplemen asam amino dalam satu minggu terakhir terakhir yang
dikategorikan menjadi dua yaitu “ya” jika responden menyatakan mengkonsumsi suplemen asam amino
dan “tidak” jika responden
menyatakan tidak mengkonsumsi suplemen asam amino dalam satu minggu
terakhir serta untuk mengetahui gambaran tentang frekuensi konsumsi suplemen asam amino respoden.
2. Umur
Umur merupakan lama hidup responden dari lahir hingga saat dilakukan penelitian. Variabel umur diukur dengan pertanyaan yang ada pada
kuesioner bagian A nomor 4. Dalam penelitian ini umur dikategorikan “dewasa dini” jika umur meanmedian, “dewasa madya” jika umur ≥
meanmedian.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan perbedaan seks responden yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Variabel jenis kelamin berdasarkan
pertanyaan pada kuesioner bagian A nomor 2 dikategorikan “laki-laki” dan
“perempuan”.
4. Pendapatan
Pendapatan merupakan keseluruhan pendapatan responden dalam satu bulan. Variabel pendapatan diukur dengan pertanyaan yang ada pada
kuesioner bagian A nomor 10 dan dikategorikan “rendah” jika skor
meanmedian, “tinggi” jika skor ≥ meanmedian.
5. Pendidikan
Pendidikan merupakan jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh responden. Variabel pendidikan diukur dengan pertanyaan
pada kuesioner bagian A nomor 8 dan dikategorikan dalam 3 kategori, yakni pendidikan “dasar” jika lulusan SDSMP, pendidikan “menengah” jika
lulusan SMA, dan pendidikan “atas” jika lulusan Diploma, S1, S2, S3.