Tahap Refleksi Hasil Belajar

58 test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus pertama dilaksanakan dilaksanakan dikelas VIII-4 pada hari senin tanggal 19 November 2012 pada pukul 13.00 – 14.20 dengan membahas materi Peristiwa-peristiwa sekitar kemerdekaan Indonesia dan Proses terbentuknya Negara Kestuan Republik Indonesia mengenai Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, Proses terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia, dan Dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia. Secara sistematis proses pembelajaran siklus II dapat digambarkan sebagai berikut: 1 Kegiatan pendahuluan Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu siswa melaksanakan Pre Test untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang belum di ajarkan. Selanjutnya guru peneliti memasuki ruangan kelas dengan mengucap salam terlebih dahulu, guru menempatkan diri duduk dikursi yang disediakan, kemudian guru melakukan pembukaan dengan mulai mengabasen kehadiran siswa, dan tidak ada siswa yang tidak hadir. Guru mejelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Pembelajaran pada pertemuan kedua dimulai dengan memberikan pertanyaan sebagai pengulangan materi selumnya, dikarenakan materi pertemuan kedua masih berhubungan dengan materi sebelumnya. Setelah itu guru langsung menunjuk 13 orang yang berbeda dengan pemeran di siklus I. Ini dimaksudkan agar semua siswa bisa merasakan atmosfer belajar yang sama dengan teman- teman yang lainnya. Lalu guru memberikan bendera merah-putih kepada dua orang yang bertugas mengibarkan bendera. Setelah itu guru pun memberikan Naskah proklamasi kepada siswa yang diberi peran sebagai Soekarno. Guru pun kemudian memberikan naskah Sosiodrama kepada siswa lainnya yang berperan 59 sebagai tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Tugas guru peneliti mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Selama proses simulasi berlangsung siswa terlihat sangat antusias, beberapa siswa yang awalnya malu-malu terlihat enjoy dengan tugasnya. Banyak siswa pemeran dengan lugas memerankan tokohnya dan secara alamiah menjiwai perannya tersebut. Sungguh suatu pemandangan yang indah dipandang mata serta atmosfer belajar yang sangat kondusif. Beberapa siswa yang tidak kebagian memerankan tokoh pun kerap berkomentar baik terhadap kegiatan Sosiodrama tersebut. Banyak yang bilang kalau belajar dengan Sosiodrama ini membuat mereka betah dikelas. Guru tak banyak melakukan pengarahan-pengarahan khusus kepada siswa yang terlibat simulasi karena siswa terlihat lihay memeragakan simulasi. Mungkin karena siswa banyak yang paham dengan proses belajar menggunakan Sosiodrama ini. Meskipun ada saja siswa yang masih becanda dan tidak sungguh-sungguh memerankan tokohnya, akan tetapi secara keseluruhan simulasi ini berjalan dengan baik sesuai rencana yang sudah dibuat. Diakhir simulasi ini guru pun hanya mempertegas materi yang disimulasikan serta mempersilahkan siswa yang tidak berepran sebagai peraga untuk mengajukan pertanyaan atau sekedar mengomentari jalannya simulasi. Ini dimaksudkan agar interaksi antar siswa terjalin dengan baik dan agar siswa berani dalam mengutarakan pendapatnya dikelas. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi yang di simulasikan di siklus II tersebut. Serta menganalisa kekurangan dan kelebihan ysng ada di kegiatan Sosiodrama tersebut. Selain itu guru pun mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui Post Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi Soal Pre Test dan Post Test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat Post Tes.