37
peserta didik, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah. Sedangkan tes akhir post test adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong
penting yang telah diajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes
akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal setiap siklusnya. Jika benar mendapatkan poin 10, dan jika salah
mendapatkan poin 0.
2. Instrumen Non test
Dalam instrument non test yang digunakan adalah sebagai berikut : a
Lembar observasi “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
tertentu”.
50
Lembar observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian.Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas
siswa dalam pembelajaran di kelas. b
Lembar Catatan lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan
siswa, dan aspek lainnya yang pelu dicatat. c
Lembar wawancara “Wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan
melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung”.
51
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan
50
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung : Remaja rosdakarya, 2009, hal. 153
51
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur …........, hal. 15
38
masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sebelum pembelajaran Sosiodrama
terhadap hasil belajar IPS siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa sebelum dan sesudah penelitian.
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trusworthiness Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel subjek
yang telah ditetapkan, dalam hal ini diluar subjek yang sudah ditetapkan yakni kelas IX IPS. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Untuk Hasil Belajar
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam Bahasa Indonesia “valid disebut dengan istilah sahih”. “Sebuah
item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. skor pada item menyeba
bkan skor total menjadi tinggi atau rendah”.
52
Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.
Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalam menghitung validitas instrumen
tes hasil belajar siswa , peneliti menggunakan rumus korelasi bisentral :
�
= −
Keterangan :
�
= koefisen kolerasi biserial antara sekor butir soal no I dengan sekor total
52
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006 , hal.65