Keputusan Siklus I Hasil Belajar

59 sebagai tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Tugas guru peneliti mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Selama proses simulasi berlangsung siswa terlihat sangat antusias, beberapa siswa yang awalnya malu-malu terlihat enjoy dengan tugasnya. Banyak siswa pemeran dengan lugas memerankan tokohnya dan secara alamiah menjiwai perannya tersebut. Sungguh suatu pemandangan yang indah dipandang mata serta atmosfer belajar yang sangat kondusif. Beberapa siswa yang tidak kebagian memerankan tokoh pun kerap berkomentar baik terhadap kegiatan Sosiodrama tersebut. Banyak yang bilang kalau belajar dengan Sosiodrama ini membuat mereka betah dikelas. Guru tak banyak melakukan pengarahan-pengarahan khusus kepada siswa yang terlibat simulasi karena siswa terlihat lihay memeragakan simulasi. Mungkin karena siswa banyak yang paham dengan proses belajar menggunakan Sosiodrama ini. Meskipun ada saja siswa yang masih becanda dan tidak sungguh-sungguh memerankan tokohnya, akan tetapi secara keseluruhan simulasi ini berjalan dengan baik sesuai rencana yang sudah dibuat. Diakhir simulasi ini guru pun hanya mempertegas materi yang disimulasikan serta mempersilahkan siswa yang tidak berepran sebagai peraga untuk mengajukan pertanyaan atau sekedar mengomentari jalannya simulasi. Ini dimaksudkan agar interaksi antar siswa terjalin dengan baik dan agar siswa berani dalam mengutarakan pendapatnya dikelas. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi yang di simulasikan di siklus II tersebut. Serta menganalisa kekurangan dan kelebihan ysng ada di kegiatan Sosiodrama tersebut. Selain itu guru pun mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui Post Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi Soal Pre Test dan Post Test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat Post Tes. 60

c. Tahap Observasi 1. Catatan Lapangan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama, diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat simulasi berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran IPS di kelas yang menggunakan metode Sosiodrama tersebut. Dalam prosesnya terlihat masing-masing siswa yang bertindak sebagai peraga menjalankan tugas sesuai yang diharapkan. Selain itu, siswa yang tidak mendapat jatah sebagai peraga terlihat bisa mengontrol diri mereka untuk tidak ribut dan mengobrol. Mereka terkesan bisa menikmati simulasi yang dijalankan. Disamping itu pula kondisi dalam kelas terlihat baik dan kondusif. Hampir semua siswa tertuju kepada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Beberapa siswa malah berani untuk mengajukan pertanyaan atausekedar mengomentari temannya yang bertindak sebagai pemeran. Inilah yang sebenarnya yang diharapkan dari diterapkannya metode Sosiodrama tersebut. Penerapan metode ini dimaksudkan agar siswa mampu mengembangkan dirinya baik secara individu maupun secara kelompok bersama-sama.

2. Wawancara

Berdasarkan catatan lapangan pada Siklus II dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Suasana pembelajaran dengan menerapkan metode tersebut cukup optimal. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami langkah-langkah model pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama secara utuh, sehingga dapat menciptakan suasanan pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, efektifitas sosiodrama yang utama adalah penguasaan teknik Sosiodrama, isi materi yang di Sosiodramakan, dan terakhir adalah mental yang kuat. Dan semuanya terlihat sudah cukup meningkat secara signifikan dibandingkan dengan simulasi pada siklus I.