46
lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian IPS siswa masih banyak yang dibawah KKM.
Dari hasil observasi sendiri dalam proses pembelajaran pada kenyataannya terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru selama mengajar. Diantara
permasalahan yang ditemukan : Pertama, kondisi kelas yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang
paling utama adalah kondisi kelas yang kurang kondusif, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalama belajar. Pada saat mengajar kebanyakan murid tidak
memperhatikan guru yang sedang menerangkan, dikarenakan metode yang digunakan masih kovensional, yakni Metode dipakai ceramah serta pembelajaran
yang dilakukan oleh guru bersifat text book, mengacu pada buku atau LKS. Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini terlihat
dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan terkadang murid enggan menjawabnya. Dan bahkan murid tidak pernah mengawali untuk
mengajukan pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran. Dan dapat dikatakan seperti mendikte kan kalimat-kalimat, serta pembelajaran tidak berpusat
pada siswa yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran, karena siswa tidak dapat menemukan sendiri materi
pokok serta kata kunci key word yang penting. Dan pada saat proses pembelajaran berlansung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk
belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan
teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran IPS. Dari masalah yang tersebut diatas membuat nilai hasil evaluasi akhir belajar siswa
rendah. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS
masih tergolong rendah. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan dan sulit dalam hal penghitungannya.
Hal ini terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan. Atau dapat dikatakan hanya sebagian saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 66. Pada
saat proses pembelajaran berlangsung ada beberapa orang siswa yang terlihat
47
malas untuk belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda
gurau dengan teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran IPS.
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan a. Analisis Refleksi Awal
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan diatas, maka peneliti melakukan analisis untuk mencarikan pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa SMP
Nusantara Plus. Terutama bagaimana siswa disekolah tersebut bisa lebih aktif dan memiliki sikap yang serius dalam proses pembelajaran IPS, maupun peningkatan
hasil belajar IPS. Untuk mencapai hasil belajar yang baik tentunya harus berusaha membuat sikap siswa yang lebih serius dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari
itu penelitipun mencarikan metode pembelajaran yang berusaha membuat siswa lebih aktif dan mempunyai sikap yang baik dalam kegiatan pembelajaran IPS
sehingga pencapaian pembelajaran IPS yang diharapkan tercapai.
Metode pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Metode Sosiodrama atau yang dikenal dengan bermain peran. Dipilihnya metode tersebut karena
diharapkan dapat memungkinkan para siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan dengan ide-ide orang lain. Identifikasi tersebut memungkinkan cara
untuk mengubah perilaku dan sikap sebgaimana siswa menerima karakter orang lain. Dengan cara ini, siswa dilengkapi dengan cara yang aman dan kontrol untu
meneliti dan mempertunjukan masalah-masalah diantara kelompokindividu- individu. Serta dengan metode ini diharapakan adanya peningktan terhadap hasil
belajar siswa. Setelah dipilih metode pembelajaran Sosiodrama ini kemudian disusunlah
perncanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran tersebut.
48
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran
Sosiodrama untuk meningkatkan hasil belajar IPS meliputi:
1 Tindakan penelitian dilakasanakan dikelas VIII-4 dan dilaksanakan pada hari
senin. Dimulai pukul 13.00 – 14.20 WIB. Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar disesuaikan dengan kegiatan sekolah. 2
Sebelum kegiatan belajar mengajar, guru peneliti melakukan pengkodisian awal dan memberi gambaran permasalahan kepada siswa agar siswa
memahami materi yang disampaikan dan siswa dapat mengetahui tujuan pembelajaran, serta memilih dan menetapkan pemain yang akan berperan
dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Sosiodrama tersebut. 3
Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan pertanyaan khususnya kepada siswa yang menjadi pemeran dalam bermain
peran tersebut. 4
Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama yang meliputi tahapan belajar sebagai berikut:
a. Metode Sosiodrama mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
c. Guru memberikan bantuan dan arahan kepada pemerannya yang mendapat
kesulitan. d.
Kegiatan Sosiodrama dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan agar mendorong siswa berpikir dalam memahami materi yang direfleksikan lewat
Sosiodrama.
3. Penelitian Siklus 1 a. Rencana Tindakan Siklus 1
Adapun kegiatan perencanaan Siklus 1 yaitu sebagai berikut:
1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan materi pokok ,
Proses berakhirnya kekuasaan Belanda dan masuknya Jepang ke Indonesia, Proses berakhirnya kekuasaan Jepang di Indonesia, Proses persiapan
Kemerdekaan Indonesia.