32
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Sosiodrama
Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penggunaan Metode Sosiodrama yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan dalam
pembelajaran IPS.
Adapun rancangan penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Fokus masalah Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya
Metode Sosiodrama dapat meningkatkan h asil belajar IPS pada Materi “Peristiwa
Sekitar Kemerdekaan Indonesia “.
Penelitian pendahuluan
1. Observasi
2. Wawancara guru
3.
Wawancara
siswa
Kegiatan Persiklus
Sosialisasi pembelajaran
dengan menggunakan Metode Sosiodrama
Siklus I
Siklus II
Planing Acting
Observing Reflecting
Planing
ng
Acting Observing
Reflecting
g
Tahap Perencanaan
Merancang pembelajaran
dengan metode sosiodrama
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran
IPS sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan
Tahap Observing dan Reflecting
Melakukan refleksi yang diperoleh selama siklus I
Harapan: Menungkatkatnya Hasil
33
2. Hasil yang diharapkan
Yang diharapkan oleh peneliti adalah dengan diterapkannya Metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar Siswa siswa pada Materi
“Peristiwa Sekitar Kemerdekaan Indonesia
“ 3.
Solusi masalah Dengan diterapkannya Metode Sosiodrama siswa dapat meningkatkan hasil
belajar Siswa. 4.
Indikator penelitian Indikator yang dijadikan acuan keberhasilan dari penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa terhadap materi
yang disampaikan dengan nilai minimum yang diperoleh siswa adalah 66, atau sesuai dengan KKM dengan perolehan nilai siswa adalah 100.
b. Terjadi peningkatan aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa. Maksudnya
adalah pembelajaran berpusat pada siswa, siswa yang lebih aktif dalam belajar dari pada guru, guru hanya bertindak sebgai fasilitator yang membimbing
siswa bila terdapat kesulitan.
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 SMP Nusantara Plus dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Pertimbangan pengambilan subjek
penelitian ini dilakukan pada kelas VIII-4 adalah pertimbangan dari nilai IPS yang diperoleh siswa rendah, selain itu menurut wawancara dengan guru IPS dan
observasi langsung di kelas tersebut, sebagian besar siswa sedikit nakal, dan sulit di atur walaupun sebenarnya mereka pintar, dan memiliki kemampuan. Dengan
memilih kelas ini diharapkan pengaruh penerapan metode Sosiodrama terhadap hasil belajar IPS siswa dapat signifikan terlihat dibandingkan dengan siswa-siswa
kelas lain yang memiliki kemampauan akademis yang tinggi. Dengan hipotesis bahwa dengan menggunakan kelas yang standar diharapkan pengaruh penerapan
metode pembelajaran Sosiodrama ini akan signifikan terlihat hasilnya gagal atau berhasil dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
34
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas, peneliti berperan sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPS sebagai kolaborator dan
observer. Sebagai kolabolator yaitu membantu peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, melakukan refleksi, serta menentukan tindakan-
tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu memberi penilaian terhadap peneliti dalam melakukan proses pengajaran dengan
menerapkan metode pembelajaran Sosiodrama, mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan menilai hasil belajar sejarah siswa setelah diberikan
Pretest dan Posttest di setiap siklus. Untuk mencapai hasil penelitian yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan solidaritas yang kuat antara
peneliti dengan guru mata pelajaran. Keduanya sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.
E. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar dengan Metode Soiodrama. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar
seluruh siswa sudah tercapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu sebesar 66.
F. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu :
1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil
wawancara responden siswa, hasil wawancara guru mata pelajaran IPS, hasil observasi aktivitas siswa, dan catatan lapangan.
2. Data Kuantitatif : nilai tes siswa pre test dan post test.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran dan peneliti.
35
G. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Lembar observasi, pedoman wawancara, test. Berikut Penjelasan instrument-
instrumen tersebut : 1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk observasi selama kegiatan pelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan
mengajar peneliti selama tindakan kelas dan juga untuk mengetahui proses pelaksanaan belajar siswa dalam belajar IPS
2. Pedoman Wawancara Pada wawancara, tahap analisis dilakukan dengan menginterpretasikan hasil
wawancara guru kolaborator dan subyek. Sehingga dapat diketahui respon dan kesan guru kolaborator pada proses pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan Metode Sosiodrama. 3. Tes pre test dan post test
Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Soiodrama untuk mencapai
KKM yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dab bertujuan untuk
menegetahui sampai dimanan pengusaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap
akhir program satuan pengajaran, tujuan post test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian sswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami
suatu kegiatan pembelajaran.
48
Tes tersebut dalam bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 10 soal. Tes ini diberikan kepada siswa kelas VIII-4 SMP Nusantara Ciputat Tangerang
48
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h.28
36
Selatan sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan menggunakan Metode Sosiodrama.
H. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa test awal Pre Test dan Tes Akhir Post Test. Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada
siswa, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir Post test adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah
diajarkan kepada siswa, dan biasanya naskah post test ini dibuat sama dengan tes
awal. Soal terdiri dari beberapa kognitif yang terdiri dari :
“Pengetahuan C1, jenjang hafalan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang lebih dipelajarinya.
Pemahaman C2, meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima. Aplikasi atau penerapan C3, adalah kemampuan menggunakan prinsip,
aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau konkret. Analisis C4, meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi
komponen-komponenya sehingga struktur informasi serta hubungan antara komponen informasi tersebut, sehingga menjadi jelas. Sintesis C5, kemampuan
untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi satu padu. Evaluasi C6, adalah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu
persyaratan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan”.
49
Siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. Alasan peneliti memilih soal pilihan ganda PG sebagai acuan dalam penilaian tertulis, karena
waktu jam pelajaran yang terbatas, sedangkan tes awal pretest dan tes akhir post test harus dilaksanakan pada setiap siklus, selain itu dipilihnya alternatif tes
pilihan ganda PG untuk mempermudah siswa dalam menemukan jawaban,
karena terdiri dari beberapa alternatif jawaban.
Tes tertulis ini berupa tes awal pretest dan tes akhir post test. Tes awal pretets adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberkan kepada
49
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta : Gaung Persada Press, 2009, hal.28