45
B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini di mulai dengan melakukan observasi awal di SMP Nusantara Plus Ciputat, Tangerang Selatan. Sebelum diadakan penelitian,
penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitian
diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran IPS, serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran IPS di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh selama proses
pembelajaran IPS di SMP Nusantara Plus Ciputat, Tangerang Selatan kelas VIII-4 Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS, Drs. Syaifudin pada tanggal
1 November 2012. Pukul 10.45, bertempat di ruang guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS di kelas VIII-4, dan
mengetahui hasil belajar IPS siswa. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran IPS yang selama ini digunakan adalah
dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, serta pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru menganggap
gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai oleh siswa. Selain itu
sikap siswa cenderung pasif dalam belajar IPS sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar IPS siswa yang rendah.
Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam proses pembelajaran IPS, salah satu kendalanya adalah dana, karena dana
yang dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung, namun berasal dari uang guru sendiri.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-4 sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS. Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas
46
lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian IPS siswa masih banyak yang dibawah KKM.
Dari hasil observasi sendiri dalam proses pembelajaran pada kenyataannya terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru selama mengajar. Diantara
permasalahan yang ditemukan : Pertama, kondisi kelas yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang
paling utama adalah kondisi kelas yang kurang kondusif, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalama belajar. Pada saat mengajar kebanyakan murid tidak
memperhatikan guru yang sedang menerangkan, dikarenakan metode yang digunakan masih kovensional, yakni Metode dipakai ceramah serta pembelajaran
yang dilakukan oleh guru bersifat text book, mengacu pada buku atau LKS. Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini terlihat
dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan terkadang murid enggan menjawabnya. Dan bahkan murid tidak pernah mengawali untuk
mengajukan pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran. Dan dapat dikatakan seperti mendikte kan kalimat-kalimat, serta pembelajaran tidak berpusat
pada siswa yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran, karena siswa tidak dapat menemukan sendiri materi
pokok serta kata kunci key word yang penting. Dan pada saat proses pembelajaran berlansung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk
belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan
teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran IPS. Dari masalah yang tersebut diatas membuat nilai hasil evaluasi akhir belajar siswa
rendah. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS
masih tergolong rendah. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan dan sulit dalam hal penghitungannya.
Hal ini terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan. Atau dapat dikatakan hanya sebagian saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 66. Pada
saat proses pembelajaran berlangsung ada beberapa orang siswa yang terlihat