Ciri-ciri dan Kriteria Kegiatan Belajar

26 Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di implementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK yaitu guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah- masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar Learning Culture di kalangan para guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan Action Research, dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya. Kurt Lew in, mengatakan: “Bahwa penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”. 29 “Menurut Kunandar, penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut: 1 Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. 2 Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar. 3 Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru ”. 30 Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara: 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan parsipatif dengan tujuan 29 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2010, cet.5, h. 41-42 30 Ibid, h.45 27 memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. PTK termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. 31 Dalam PTK guru harus bertindak sebagai pengajar sekaligus peneliti. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya dan biasanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa berlangsung secara unik. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan kreatif dan inovatif yang bersifat pengembangan mengharuskan guru mampu melakukan PTK di kelasnya. Guru pun mempunyai hak otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya. Metode paling utama adalah merefleksikan diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang sudah baku dan bukan tradisional. Dari berbagai pengalaman penelitian, temuan penelitian tradisional terkadang sangat sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah. Karena itu arahan atau petunjuk untuk melakukan PTK dan sumber dananya sangat diperlukan oleh para guru. 32

2. Manfaat PTK

a. Manfaat Umum PTK bagi guru banyak sekali, diantaranya: membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas guru, meningkatkan rasa percaya diri guru, memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan, dan keterampilannya. b. Manfaat khusus PTK, antara lain: menumbuhkan kebiasaan menulis, menumbuhkan budaya meneliti, menggali ide-ide baru, melatih pemikiran ilmiah, mengembangkan keterampilan, meningkatkan kualitas pembelajaran kelas. 31 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2012, cet. 5, h. 9 32 Ibid, h. 11

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) guna meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 302

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237