digunakan pada mata pelajaran fiqh materi yang memerlukan diskusi dalam penyelesaian atau mengambil kesimpulan. Namun, metode lain masih banyak
yang efektif pula seperti metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan lain- lain.
2. Guru bidang studi fiqih juga harus bisa menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada siswa, tidak hanya pengajaran. Tetapi juga dapat menjadi kebiasaan.
Sehingga, tertanam dalam diri siswa dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Saran-saran
Dari kesimpulan yang diuraikan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :
1. Bagi pihak sekolah dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran maupun dalam mengembangkan program-program sekolah agar dapat meningkatkan
kualitas pendidikan yang lebih baik dimasa mendatang. 2. Bagi guru, agar siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan
efektif, maka perlu memberikan motivasi belajaranya setiap hari. Untuk meningkatkan hasil belajar para siswanya dapat dilakukan dengan
memantapkan tujuan belajar sebagai salah satu faktor penunjang kesukesan. Dalam
memberikan pengajaran,
guru diharapkan
mampu mengoptimalisasikan metode-metode pembelajaran kooperatif dan inovatif.
3. Bagi siswa yang dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif hendaknya selalu mengikuti
dengan baik dan kondusif. Sehingga akan memberikan hasil yang sempurna pula, rajinlah mengulang pelajaran di rumah dan praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Agar semua pihak akan merasa senang dan gembira atas hasil belajar kalian.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Masykur Rahman. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta: DIVA Press. 2011
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. 2009
Bahri, Syaiful Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2013
Burhan, M Bugis. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijkan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2010
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2007
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2013 Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Pendidikan Sains. Jakarta: All Right Reserved. 2006, h.
71 Isjoni, dkk.
Pembelajaran Visioner „Perpaduan Indonesia-Malaysia‟.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001
Khoiru Ahmadi Iif, dkk. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu ”Pengaruhnya Terhadap Konsep
Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri”. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2011
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2011
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. 2012
Lie, Anita. Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia. 2007
Mukhtar dan Martinis Yamin. Metode Pembelajaran yang Berhasil. Jakarta: CV Sasama Mitra Suksesa. 2003
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2010
Mulyasa, E. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2010