70
E. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
Tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-3 MTs. Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif STAD. Sebelumnya peneliti melakukan uji validitas di kelas IX-2 dengan jumlah siswa 37 pada tanggal 16 Oktober 2014 dengan memberikan
instrumen berupa pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Setelah di proses dengan perhitungan ANNATES, dari 40 butir soal, yang valid hanya 20 butir soal. Maka
untuk digunakan dalam pre-test dan post-test hanya 20 butir soal. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada siklus I dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 23 dan 30 Oktober 2014, dilanjutkan siklus II pada tanggal 6 dan 13 November 2014.
Temuan pada pelaksanaan siklus I, masih terdapat beberapa kendala yang muncul pada saat pembelajaran seperti: masih banyak siswa yang tidak
mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung, diskusi kelompok masih didominasi oleh siswa yang
aktif dalam melakukan diskusi maupun presentasi sehingga siswa yang pendiam, masih ada siswa yang belum dapat bekerja sama dengan baik di dalam
kelompoknya, sebagian besar siswa pasif dan malu untuk mengungkapkan apa yang ingin ditanyakan ataupun mengungkapkan pendapatnya.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I, nilai pre-test paling rendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 90. Nilai post-test terendah adalah 45
dan tertinggi adalah 100. Dari hasil tersebut dapat dilihat sebagian besar meningkat hasil belajarnya. Untuk hasil belajar siklus satu diperoleh rata-rata N-Gain 0,75. Ini
berarti model pembelajaran kooperatif STAD yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N-Gain. Namun demikian,
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai karena masih ada beberapa siswa yang belum memiliki nilai yang targetkan. Oleh karena itu, peneliti menlanjutkan
ke siklus II mencoba memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan pada siklus I.
71
Pada pelaksanaan siklus II menunjukkan proses pemebelajaran dengan model kooperatif STAD sudah berjalan dengan baik. Hasil belajar siswa pada siklus II
yaitu nilai pre-test siswa terendah adalah 35 dan tertinggi adalah 85. Sedangkan niali terendah pada saat post-test adalah 70 dan tertinggi adalah 100. Dari hasil tes
tersebut dapat dilihat hasil belajar semua siswa meningkat. Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 1,08. Maka dapat disimpulkan semua
siswa sudah mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran Fiqih. Dengan demikian, indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki berbagai kelemahan yang
terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut menimbulkan peningkatan aktifitas siswa, selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif STAD ini siswa menjadi lebih aktif. Siswa saling bekerja sama untuk mencapai keberhasilan bersama. Siswa yang memiliki kemampuan akademik
rendah tanpa merasa dirugikan dan dapat belajar dari temannya dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.
Dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Model
pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa diikuti dengan peningkatan aktivitas belajar siswa.
Dengan demikian, peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian ini sampai pada siklus II, karena pada siklus ini hasil belajar siswa telah mencapai atau
memenuhi indikator keberhasilan penelitian.