Tahap perencanaan Tindakan Siklus II
71
Pada pelaksanaan siklus II menunjukkan proses pemebelajaran dengan model kooperatif STAD sudah berjalan dengan baik. Hasil belajar siswa pada siklus II
yaitu nilai pre-test siswa terendah adalah 35 dan tertinggi adalah 85. Sedangkan niali terendah pada saat post-test adalah 70 dan tertinggi adalah 100. Dari hasil tes
tersebut dapat dilihat hasil belajar semua siswa meningkat. Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 1,08. Maka dapat disimpulkan semua
siswa sudah mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran Fiqih. Dengan demikian, indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki berbagai kelemahan yang
terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut menimbulkan peningkatan aktifitas siswa, selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif STAD ini siswa menjadi lebih aktif. Siswa saling bekerja sama untuk mencapai keberhasilan bersama. Siswa yang memiliki kemampuan akademik
rendah tanpa merasa dirugikan dan dapat belajar dari temannya dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.
Dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Model
pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa diikuti dengan peningkatan aktivitas belajar siswa.
Dengan demikian, peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian ini sampai pada siklus II, karena pada siklus ini hasil belajar siswa telah mencapai atau
memenuhi indikator keberhasilan penelitian.
73