24
Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal dengan tujuan pendidikan menurut taksonomi bloom yaitu tujuan belajar siswa di
arahkan untuk mencapai ketiga ranah: afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan faktaingatan,
pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berfikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuan belajar afektif untuk memperoleh ketrampilan fisik yang berkaitan dengan
keterampilan gerak maupun keterampilan ekpresi verbal dan non verbal.
26
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Yudhi Munadi yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa internal adalah berupa faktor
fisiologis dan psikologis pada diri siswa, sedangkan luar diri siswa eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental.
a. Faktor Internal
1 Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah atau capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan
sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya
berada di bawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek,
cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. Tidak hanya itu hal yang paling penting dalam proses pembelajaran juga
yaitu kondisi panca indera.
2 Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar
26
Alisuf Sabri, ibid, h.58-59
25
masing-masing. Yang menyangkup faktor psikologis, yaitu: intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif serta daya
nalar.
27
b. Faktor Eksternal
1 Faktor lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: faktor lingkungan alamnon sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang
termasuk faktor lingkungan non sosialalam ini yaitu: keadaan suhu, cuaca, kelembaban udara, waktu pagi, siang, malam, tempat letak
gedung sekolah, lingkungan sekitar kelas, dan sebagainya. Misalnya ada yang bercanda atau mengobrol di dalam kelas atau di luar kelas membuat
kelas tidak kondusif dalam pembelajarannya. Faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya
termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
2 Faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari sarana dan prasarana kelassekolah,
alat pengajaran,
media pengajaran,
guru, dan
kurikulummateri pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
28
H. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitaian Tindakan Kelas.
Penelitian tindakan adalah nama yang diberikan kepada suatu pergerakan yang secara umum semakin berkembang di dalam bidang penelitian pendidikan.
Gerakan tersebut mendorong seorang guru untuk melakukan penelitian kembali terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya.
27
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran “Sebuah Pendekatan Baru”, Jakarta: GP Press,
2010, cet. 3, h. 24-26
28
Yudhi Munadhi, ibid, h. 31-32
26
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila di implementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK yaitu guru mencoba dengan sadar
mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah- masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna
yang diperhitungkan dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Upaya PTK
diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar Learning Culture di kalangan para guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan
kinerja sebab pendekatan penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif.
Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan Action Research, dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya. Kurt
Lew in, mengatakan: “Bahwa penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah
yang terdiri atas empat tahap: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”.
29
“Menurut Kunandar, penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut: 1 Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek
tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. 2 Tindakan adalah suatu aktivitas
yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses
belajar mengajar. 3 Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru
”.
30
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara: 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan parsipatif dengan tujuan
29
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2010, cet.5, h. 41-42
30
Ibid, h.45