17
mempertanyakan ide-ide yang bermunculan dalam kelompok mereka. Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk terlibat aktif serta berkontribusi
dalam proses pembentukan pengetahuan.
12
Kemampuan siswa dalam satu kelas tentu beragam, ada yang pandai, sedang, dan ada pula yang kurang. Sehubungan dengan keragaman kemampuan tersebut,
guru perlu mengatur secara cermat, kapan siswa harus bekerja secara perorangan, secara berpasangan, secara berkelompok, dan secara klasikal. Jika secara
berpasangan misalnya, apa dasar penentuan pasangan tersebut. Begitu juga, jika secara berkelompok, kapan siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan yang
sama homogen sehingga guru bisa berkonsentrasi pada kelompok yang tidak mampu, dan kapan pengelompokkan berdasarkan kemampuan yang bervariasi
heterogen atau campuran sehingga terjadi tutorial sebaya peer tutorial. Selain itu, sub materi dan metode pembelajaran apa yang cocok untuk dikelola secara
individu, berpasangan, kelompok atau klasikal. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru perlu disiasati sedemikian rupa.
Sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Idealnya, kegiatan pembelajaran untuk siswa pandai harus berbeda dengan siswa yang memiliki
kemampuan sedang atau kurang, walaupun untuk memahami satu jenis konsep yang sama.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan
serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaskud. Guru biasanya menetapkan
bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
12
Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner „Perpaduan Indonesia-Malaysia‟, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007, cet. 1, h. 65-66
18
D. Langkah-langkah Student Teams Achievement Division
Langkah-langkah Student Teams Achievement Division, menurut Agus Suprijono, sebagai berikut:
1. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain.
2. Guru menyampaikan materi pelajaran. 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu.
5. Guru memberikan evaluasi. 6. Kesimpulan.
13
Langkah-langkah yang disebutkan diatas, sebagai salah satu cara dalam melancarkan dan melangsungkan Student Teams Achievement Division dalam
proses pembelajaran. Namun, ada baiknya setelah guru menentukan masing- masing kelompok. Siswa menerima kelompok tersebut, tidak membedakan atau
memilih-milih siapa teman yang diinginkan untuk satu kelompok dengannya. Agar pembelajaran dan kerja sama dalam kelompok menjadi menyenangkan.
E. Kelebihan Student Teams Achievement Division
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap. 2. Melatih kerja sama dengan baik.
Model pembelajaran ini sebagai pendorong atau pendukung materi yang disampaikan kepada siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Melatih
kekompakkan, kerja sama dalam team, dan tentu saja dapat menambah ilmu pengetahuan pada siswa yang belum mengetahui jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru, dapat saling berbagi informasi dalam kelompok.
13
Agus Suprijono, Op. cit., h. 133-134
19
F. Kekurangan Student Teams Achievement Division
1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan. 2. Membeda-bedakan siswa.
14
Dalam model pembelajaran ini, suasana kelas menjadi gaduh dan ramai. Guru harus siap mengkondisikan siswa baik saat pembelajaran berlangsung atau saat
model pembelajaran ini diterapkan. Terkadang dalam kerja sama dalam team ada juga siswa yang pandai menganggap bahwa siswa yang kurang pandai hanya
numpang saja pada hasil dari kelompok atau tugas kerja sama tersebut.
G. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil
Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hasil adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha.
15
2. Pengertian Belajar
Sedangkan pengertian belajar secara psikologis, merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubhan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar menurut
Slameto, dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil
pengalamannya sendiri
dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
16
Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya. Disini guru bertindak sebagai
pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan
14
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, op.cit., hal. 65
15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hal. 391
16
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 5 hal. 1-2