69
Pada tahap presentasi. Guru menjelaskan materi pelajaran. Kegiatan berikutnya guru meminta siswa untuk berkumpul kembali dengan
kelompoknya masing-masing. Selanjtnya guru memberikan pertanyaan untuk didiskusikan bersama kelompoknya, dan memberikan pengarahan
tentang cara kerja dalam kelompok. Siswa menuliskan jawaban hasil diskusi dikertas portopolio bergaris. Selanjutnya presentasi tiap kelompok
yang ditanggapi oleh kelompok lain. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan post-test dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan
siswa pada materi yang telah dipelajari.
c. Tahap observasi
Seperti pada siklus I, pada siklus II ini peneliti melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari aktifitas siswa dalam
kelas pada penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, dan observasi guru.
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD sudah baik dan sudah optimal, ditandai dengan sudah
banyaknya siswa yang menguasai materi yang sudah dipelajari.
d. Refleksi
Bedasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah:
1 Aktifitas guru semakin meningkat dan mampu meningkatkan suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan menggembirakan.
2 Aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah dapat bekerja sama dalam mempelajari suatu materi
pelajaran. 3 Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam
mempresentasikan hasil diskusinya, bertanya maupun mengemukakan pendapatnya.
70
E. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
Tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-3 MTs. Jamâiyyatul Khair Ciputat Timur dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif STAD. Sebelumnya peneliti melakukan uji validitas di kelas IX-2 dengan jumlah siswa 37 pada tanggal 16 Oktober 2014 dengan memberikan
instrumen berupa pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Setelah di proses dengan perhitungan ANNATES, dari 40 butir soal, yang valid hanya 20 butir soal. Maka
untuk digunakan dalam pre-test dan post-test hanya 20 butir soal. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada siklus I dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 23 dan 30 Oktober 2014, dilanjutkan siklus II pada tanggal 6 dan 13 November 2014.
Temuan pada pelaksanaan siklus I, masih terdapat beberapa kendala yang muncul pada saat pembelajaran seperti: masih banyak siswa yang tidak
mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung, diskusi kelompok masih didominasi oleh siswa yang
aktif dalam melakukan diskusi maupun presentasi sehingga siswa yang pendiam, masih ada siswa yang belum dapat bekerja sama dengan baik di dalam
kelompoknya, sebagian besar siswa pasif dan malu untuk mengungkapkan apa yang ingin ditanyakan ataupun mengungkapkan pendapatnya.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I, nilai pre-test paling rendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 90. Nilai post-test terendah adalah 45
dan tertinggi adalah 100. Dari hasil tersebut dapat dilihat sebagian besar meningkat hasil belajarnya. Untuk hasil belajar siklus satu diperoleh rata-rata N-Gain 0,75. Ini
berarti model pembelajaran kooperatif STAD yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N-Gain. Namun demikian,
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai karena masih ada beberapa siswa yang belum memiliki nilai yang targetkan. Oleh karena itu, peneliti menlanjutkan
ke siklus II mencoba memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan pada siklus I.