Analisis Keunggulan Kompetitif Metode Matrik Analisis Kebijakan

Dampak Kebijakan Pemerintah 1. Kebijakan Output a. Output Transfer OT I = A – E Nilai I positif menunjukkan adanya adanya insentif transfer dari masyarakat terhadap produsen. Produsen diuntungkan karena masyarakat membeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang seharusnya. b. Nominal Protection Coefficient on Tradable Output NPCO NPCO = A E NPCO 1 berarti terdapat kebijakan pemerintah dimana harga output lebih besar dari pada harga efisiennya. 2. Kebijakan Input a. Input Transfer IT J = B – F J positif menunjukkan adanya kebijakan pemerintah yang diterapkan pada input tradable. b. Nominal Protection Coefficient on Tradabel Input NPCI NPCI = B F NPCI 1 berarti ada proteksi terhadap produsen input tradable sehingga pengguna input dirugikan karena tingginya biaya produksi. c. Factor Transfer FT K = C – G Jika nilainya positif berarti ada kebijakan pemerintah yang melindungi produsen faktor domestik dengan pemberian subsidi positif. 3. Kebijakan Input-Output e. Effective Protection Coefficient EPC EPC = A – B E – F EPC 1 berarti kebijakan pemerintah adalah melindungi produsen secara efektif. f. Net Transfer NT L = D – F = I – J + K L 1 menunjukkan tambahan surplus produsen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah terhadap input dan output. g. Profitability Coefficient PC PC = D H PC 1 berarti secara keseluruhan kebijakan pemerintah memberikan insentif kepada produsen. h. Subsidy Ratio to Producer SRP SRP = L E SRP negatif menunjukkan kebijakan pemerintah yang berlaku selama ini menyebabkan produsen mengeluarkan biaya produksi yang lebih besar dari biaya imbangan untuk berproduksi.

4.6. Batasan Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini dinyatakan dalam batasan penelitian sebagai berikut: a. Yang dimaksud dengan ekonomi wilayah Taman Nasional adalah manfaat yang disumbangkan oleh kekayaan Taman Nasional terhadap perekonomian secara keseluruhan dengan memperhatikan hasil total atau produktivitas dan keuntungan yang diperoleh dari seluruh produk-produk yang terdapat di dalam kawasan tersebut tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber- sumber dan siapa yang menerima hasil. b. Unit analisa adalah kawasan penyangga buffer zone. Yang dimaksud dengan buffer zone yaitu merupakan kawasan di luar Taman Nasional yang dipersiapkan sebagai kawasan yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. c. Produk bukan kayu adalah mencakup seluruh material biologis yang digali dari dalam hutan untuk kepentingan manusia yang termasuk di dalamnya untuk makanan, obat-abatan tradisional, bahan obat-obatan modern, rempah- rempah, damar, minyak essence, getah, tanaman hias, rotan, bambu, tanaman serat dan lain-lain.

V. KEADAAN UMUM TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER TNGL DAN LOKASI PENELITIAN

5.1. Riwayat Kawasan

Seorang Belanda bernama, FC Van Heurn pada tahun 1928 mengusulkan untuk mendirikan semacam taman nasional di daerah Aceh Barat. Kawasan yang di usulkan adalah seluas 928.000 ha yang meliputi seluruh daratan antara Alas, Kluit dan Sungai Tripa, serta mencakup seluruh tipe ekosistem dari pantai sampai pegunungan. Pada tahun 1934, setelah A. Ph. Van Ahen ditunjuk sebagai Gubernur Aceh, didirikanlah Suaka Alam SA bagian pertama dari Gunung Leuser sebagai wildceservaat Goenoeng Loeser, dengan luas 142.800 ha. Kemudian pada tahun 1936 di bentuklah kawasan Suaka Margasatwa SM Kluet seluas ± 20.000 ha yang menghubungkan Suaka Margasatwa Gunung Leuser dengan Pantai Barat Aceh. Setelah Indonesia merdeka, pengesahan Taman Nasional Gunung Leuser dilakukan pada tahun 1980, berdasarkan pengumuman Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980, dimana kawasan Suaka Margasatwa Gunung Leuser, Langkat Barat, Langkat Selatan, Kluet, Kappi dan sekitarnya di umumkan sebagai Taman Nasional dengan luas 792.675 ha. Kemudian penunjukkan kawasan tersebut menjadi Taman Nasional Gunung Leuser diperbaharui dan diperkuat pada tahun 1997 dengan surat keputusan Menteri Kehutanan SK No.276Kpts-VI1997 dengan menetapkan kawasan sebesar 1.094.692 ha menjadi kawasan konservasi yang tergabung dalam Taman Nasional Gunung Leuser.