Keadaan Iklim Keadaan Demografi

dilestarikan. Oleh karena itu perlu upaya perlindungan dan pelestarian serta menjaga kelestarian kawasan hidup mereka.

5.5.1. Potensi Flora

Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser terdiri dari hutan pantai atau rawa, hutan dataran rendah, hutan dataran tinggi dan pegunungan yang sebagian besar kawasan didominasi oleh ekosistem hutan Dipterocarpaceae dengan flora langka khas Raflesia atjehensis dan Johanesteinimania altifrons pohon payung raksasa dan Rizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar yang langka dan dilindungi dengan diamater bunga adalah 1,5 meter. Selain itu, juga terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan paceklik. Taman Nasional Gunung Leuser, memiliki penyebaran vegetasi hutan yang lengkap mulai dari vegetasi hutan pantairawa, hutan dataran rendah, hutan dataran tinggi dan pegunungan. Diperkirakan ada sekitar 3.500 jenis flora. Flora. Di TN Gunung Leuser terdapat sekurang-kurangnya separuh dari 95 jenis Dipterocarcease misalnya meranti dan keruing. Salah satu jenis adalah pohon kapur Dryobbalanops aromatica. Terdapat beberapa buah-buahan yang enak di makan, antara lain jenis Jeruk Hutan Cittrus Macroptera, Durian Hutan Durio exyleyanus dan Durio zibethinus, Buah Menteng Baccaurea montleyana dan baccaurea racemosa , Duku lansium domesticum, Limus Mangifera feotida dan manifera guardriffolia , Rukem Flacourtia rukam dan Rambutan Nephelium lappaceum Taman Nasional Gunung Leuser juga kaya akan jenis fauna mulai dari Mamalia dan atau Primata, Carnivora, Herbivora, Aves, Reptil, Amphibi, Pisces .

5.5.2. Potensi Fauna

dan Invertebrata. Diperkirakan ada sekitar 89 jenis satwa yang tergolong langka dan dilindungi ada di sini di samping jenis satwa lainnya. Untuk jenis mamalia dan atau primata Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 130 jenis mamalia atau sepertiga puluh dua dari keseluruhan jenis mamalia yang ada di dunia atau seperempat dari seluruh jumlah jenis mamalia yang ada di Indonesia. Diantaranya yang paling menonjol adalah Mawasa Pongo pygmaeus abelii , Sarudung Hylobates lar, Siamang Hylobates syndactilus, Kera Macaca fascicularis, Beruk Macaca nemestriana dan Kedih Presbytis thomasi . Untuk jenis satwa carnivora seperti Macan dahan Neofelis nebulosa, Beruang Helarctos malayanus, Harimau sumatera Phantera tigris Sumatraensis . Jenis satwa herbivora seperti Gajah Elephas maximus, Badak Sumatera Dicerorhinus sumatraensisi, Rusa Cervus unicolor. Jenis satwa burung Aves, diperkirakan ada sekitar 325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser atau sepertiga puluh dari jumlah jenis burung yang ada di dunia. Diantaranya yang paling menonjol adalah Rangkong Badak Buceros rhinoceros. Jenis fauna Reptilia dan Amphibia didominasi oleh jenis fauna ular berbisa dan Buaya Crocodillus sp. Untuk fauna jenis Pisces yang menarik adalah Ikan Jurung Tor sp, yang merupakan ikan khas Sungai Alas dan dagingnya terkenal akan kelezatannya serta bisa mencapai panjang 1 meter. Sedangkan jenis fauna Invertebrata, didominasi oleh Kupu-kupu. Satwa langka dan dilindungi yang terdapat pada hutan Taman Nasional Gunung Leuser antara lain: - Orang Utan Pongo pygmaeus abelii - Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis - Harimau loreng Sumatera Panthera tigris sumatrae - Gajah Sumatera Elephas maximus - Beruang Madu Helarctos malayanus - Burung Rangkong Papan Buceros bicornis - Anjing Ajag Cuon Alpinus - Siamang Hylobates syndactylus

5.6. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser pada tahun 1990 berjumlah 1.000.321 jiwa terdiri atas 493.588 jiwa kaum laki– laki dan 510.733 jiwa kaum wanita. Dari sebaran angka jumlah kaum laki–laki dan wanita terlihat jumlah kaum wanita relatif lebih besar jumlahnya bila dibandingkan dengan kaum laki–lakinya. Secara lebih terperinci komposisi penduduk yang bertempat tinggal di empat kabupaten yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser diperlihatkan oleh Tabel 2 berikut ini. Tabel 3. Jumlah Penduduk di Kawasan TNGL Tahun 1990 Nama Daerah Jumlah Pendduduk Laki-laki L Perempuan P L P Aceh Tenggara 171.351 84.363 90.968 48,1 51,9 Aceh Selatan 282.561 136.618 145.943 48,3 51,7 Kab. Langkat 360.146 181.244 178.902 50,3 49,7 Kab. Karo 186.263 91.343 94.920 49,0 51,0 Sumber: Badan Pusat Statistik, 1992diolah. Adapun luas masing-masing wilayah yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser khususnya kecamatan yang terdapat pada setiap kabupaten diperlihatkan oleh Tabel3. Berdasarkan tabel tersebut jelas terlihat bahwa daerah Aceh Tenggara merupakan wilayah yang memiliki areal terbesar berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser. Tetapi daerah ini kepadatan penduduknya masih rendah yaitu 18 jiwakm 2 , Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tanah Karo masing-masing 74 jiwakm 2 dan 113 jiwakm 2 No . Dengan indikasi jumlah penduduk yang jarang ini menandakan bahwa lahan-lahn yang dikuasai tidak dimanfaatkan secara sepenuhnya. Tabel 4. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kawasan TNGL Tahun 1990 Kabupaten Luas Wilayah Luas Lahan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk 1. Aceh Tenggara 9.950,98 432,40 175.351 17,6 2. Aceh Selatan 7.982,02 457,05 282.561 39,4 3. Langkat 4.850,01 1419,80 360.146 74,3 4. Karo 1.642,80 508,11 186.263 113,4 Jumlah 24.425,09 2817,35 1004.281 230,6 Keterangan: Lahan pertanian = sawah, tegalan, perkebunan, kebun campuran dalam jiwa km 2 Sumber Data Badan Pusat Statistik 1992diolah. Tetapi bila didasarkan pada luas wilayah yang sudah sepenuhnya dipergunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, maka kepadatan penduduk saat ini 386 jiwakm 2 . Jika pertumbuhan penduduk 2,7 persen pertahun maka dalam jangka waktu 30 tahun kepadatan penduduk menjadi 859 jiwakm 2 . Berbeda dengan wilayah Aceh Selatan, walaupun penduduk masih jarang, tetapi dengan penggunaan sepenuhnya lahan maka kepadatan penduduk menjadi 179 jiwakm 2 Jumlah penduduk dan kepadatannya untuk tahun 2000 diperlihatkan oleh Tabel 4. Jika dibandingkan dengan tahun 1990 maka terdapat perubahan tidak . Begitu pula halnya dengam kepadatan penduduk untuk kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. hanya pada jumlah penduduk namunjuga pada luasan kabupaten yang terkait dengan adanya pemekaran. Untuk empat kabupaten yang sama terlihat bahwa kepadatan penduduk untuk kabupaten yang berada dalam wilayah provinsi Sumatera Utara lebih padat. kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kabupaten Karo yaitu 235,1 jiwakm 2 No . Tabel 5. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kawasan TNGL Tahun 2000 Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk 1. Aceh Tenggara 4.231 145.568 34.4 2. Aceh Selatan 7.314 261.307 35.7 3. Langkat 6.272 902.986 143,9 4. Karo 2.127 500.000 235,1 Jumlah 19.944 1.809.861 90.7 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005 diolah. Kehidupan penduduk di beberapa kabupaten yang berdekatan dengan Taman Nasional gunung Leuser Dapat digambarkan sebagai berikut untuk wilayah Aceh Tenggara secara proporsional mata pencaharian penduduk sebagai petani 83 persen, buruh tani 1 persen, buruh 5,5 persen, pegawai 3 persen, industri kecil 0,4 persen, pedagang 3 persen, penganggur 4,1 persen. Untuk kabupaten Aceh Selatan angkatan kerja yang tersebar pada berbagai bidang mata pencaharian yaitu petani 25,84 , buruh tani 4,48 , nelayan 6,13 , peternak 7,49, buruh 0,38 , pedagang kecil 2,38 , industri kecilkerajinan 1,5 . Pegawai 1,55 , pedagang 0,06 , dan belum bekerja 50,19 . Dari daerah ini potensi tenaga kerja untuk TNGL sangat banyak tersedia.

5.7. Keadaan Sosial

Secara umum penduduk yang bertempat tinggal di beberapa kabupaten yang berbatasan dengan TNGL adalah penduduk asli dan kaum pendatang. Suku- suku yang bertempat tinggal di kawasan ini adalah Suku Alas, Gayo, Singkil, Karo, Tapanuli, Dairi, Aceh, Minang, dan Jawa. Dari seluruh penduduk yang ada proporsi penganut agama dapat dilihat dari Tabel 5. Tabel 6. Komposisi Sarana Ibadah dan Agama dalam Persen Tahun 1990 Nama Daerah Islam Kristen Lain2 Masjid Gereja Hindu Budha Protestan Katolik Hindu Budha Protestan Katolik Kab.Aceh Tenggara 75,5 21,4 3,1 - 447 82 82 - Kab. Aceh Selatan 98,6 1,08 0,17 0,12 1.288 1 2 - Kab. Karo 19 46,31 12,96 21,70 72 44 262 3 Kab. Langkat 90 - - - 1.399 - 108 2 Keterangan: Sumber Badan Pusat Statistik, 1992. Meliputi masjid, musholah dan langgar Termasuk penganut Hindu Budha Termasuk Protestan Dengan gambaran tabel tersebut secara umum penduduk yang tinggal di sekitar kawasan ini beragama Islam yaitu Aceh Tenggara 75,5 persen, Aceh Selatan 98,6 persen dan Kabupaten Langkat 90 persen, sedangkan Kabupaten Karo 19,03 persen, selain itu penganut Kristen Protestan mayoritas kedua yaitu 72 persen, bertempat tinggal di Kabupaten Karo. Dengan gambaran ini sebenarnya pendekatan agama untuk melakukan pengamanan, pemeliharaan serta pengawasan kawasan dapat dilakukan dengan tepat. Di daerah penelitian yaitu dusun Paman Samelir jumlah kepala keluarga 44, jumlah penganut kristen 30 KK, Islam 10 KK dan selebihnya belum beragama, di dusun ini terdapat sebuah gereja. Secara administrasi di daerah Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Selatan, daerah yang paling rendah disebut Gampong yang dikepalai oleh seorang Keuchik setara dengan Kepala Desa, selain itu juga terdapat daerah pemukiman berupa gabungan beberapa desa yang dikepalai oleh seorang mukim. Adapun tugas kepala mukim mengkoordinir kegiatan-kegiatan desa yang berada dalam mukimnya, secara hierarkis setara dari pada mukim ini adalah kecamatan. Di setiap mukim terdapat sebuah masjid dan seorang imam yang bertanggung jawab atas kegiatan agama. Sedangkan di daerah Langkat pangkat terendah adalah kepala dusun yang bertanggung jawab pada kepala desa. Sesuai dengan masa pertumbuhan dan pembangunan di seluruh kawasan Gunung Leuser sarana pendidikan umum telah tersedia sampai tingkat desa dan kecamatan, secara lebih lengkap dapat dilihat melalui Tabel 5. Berdasarkan data yang tertera pada tabel terlihat bahwa jumlah murid yang masuk ke SLTA tidak seimbang dengan jumlah murid yang bersumber dari SD dan SMP. Tabel 7. Fasilitas Pendidikan di Sekitar Kawasan Leuser Tahun 1990 Nama Daerah Jumlah Murid Guru-Guru SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA Kab. Aceh Tenggara 191 27 7 37.336 8.929 3.142 - - Kab. Aceh Selatan 342 40 19 55.963 10.585 5.145 - - Kab. Karo 226 38 18 38.104 12.304 7.289 1805 726 442 Kab. Langkat 304 38 19 72.239 17.742 7.080 5125 2616 850 Keterangan: Sumber Badan Pusat Statistik, 1992. Termasuk sekolah–sekolah sederajat SMEA, STM, dan SGO Termasuk Guru swasta dan Guru Negeri. Dengan gambaran tersebut penduduk kabupatenAceh Tenggara dan Aceh Selatan mempunyai jumlah calon tenaga kerja yang berpendidikan rendah yaitu tamatan SD dan SMP. Keadaan tersebut juga tidak jauh berbeda dengan penduduk