Tinjauan Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Manfaat ekonomi diantaranya adalah sebagai sumber penyedia air, perikanan, pencegahan banjir dan tanah longsor, pertanian, sumber listrik tenaga air, pariwisata, biodiversiti, kontrol karbon, pencegahan kebakaran, produk bukan kayu dan kayu. Stakeholder terdiri dari anggota komunitas lokal, pemerintah setempat, industri perkebunan dan perkayuan, pemerintah pusat dan komunitas internasional. Tingkat diskonto yang digunakan adalah 4 persen dimana akumulasi TEV dari ekosistem Leuser untuk periode 30 tahun adalah US 7 milyar untuk deforestasi, US 9,5 milyar untuk konservasi, US 9,1 milyar untuk skenario penggunaan selektif. Kontribusi utama dalam skenario konservasi dan penggunaan selektif adalah suply air, pencegahan banjir, pariwisata dan pertanian. Pendapatan dari produk kayu penting dalam skenario deforestasi. Kemudian ketiga skenario tersebut dibandingkan manfaatnya untuk kategori stakeholder kecuali industri perkebunan dan perkayuan. Sam Beckman 2004 melakukan penelitian mengenai keseimbangan pengelolaan interaksi antara masyarakat dan kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Bentuk interaksi antara masyarakat dan kawasan konservasi menentukan dan mencerminkan kesejahteraan kedua pihak ini. Sebelumnya masyarakat disekitar kawasan konservasi dianggap sebagai gangguan saja. Namun ternyata terdapat banyak manfaat yang didapatkan dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi, baik dari sisi konservasi maupun kemasyarakatan. Ketergantungan masyarakat disekitar Taman Nasional Alas Purwo TNAP pada sumberdaya alam di kawasan ini semakin tinggi. Bentuk interaksi yang paling sering dilakukan termasuk perburuan satwa liar, pengambilan tumbuhan dan pengambilan hasil laut. Balai TNAP dan Perum Perhutani sudah mulai memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar berupa penyuluhan, bina cinta alam dan kader konservasi, bantuan ternak, tanaman dan peralatan seni, dan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM. Tetapi bantuan tersebut belum cukup efektif dalam upaya perbaikan situasi ekonomi dan konservasi. TNAP saat ini berada dalam masa peralihan. Kesadaran dan upaya untuk melibatkan masyarakat sekitar sudah muncul, tetapi pengelolaan kawasan konservasi dan daerah sekitarnya masih bisa dikembangkan lagi. Saran alternatif utama yang diharapkan adalah langkah-langkah yang segera diambil untuk mengembangkan pengelolaannya menjadi pengelolaan partisipatif dengan melibatkan masyarakat serta pihak-pihak di tingkat yang lebih tinggi. Penelitian terhadap pengunjung di Taman Nasional Zakynthos Yunani dilakukan oleh Togridou et.al. 2005. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengevaluasi pengaruh profil pengunjung, dampak lingkungan dan evaluasi kedatangan dari pengunjung willingness to pay WTP Taman Nasioanl Zakynthos. Berdasarkan nilai WTP yang dihasilkan maka parameter dari evaluasi kedatangan signifikan. Estimasi dari pendapatan tahunan yang diterima dapat menutupi biaya operasi dari kawasan proteksi. Karakteristik kedatangan dan pengunjung tidak signifikan terhadap respon pengunjung terhadap biaya masuk taman nasional, selain itu menunjukkan variasi yang kecil dari jumlah WTP model regresi berganda. Kewarganegaraan dari pengunjung juga bukan merupakan faktor yang signifikan untuk memperkirakan WTP. Pengunjung lokal menunjukkan sikap yang lebih peduli pada lingkungan dari pada pengunjung dari luar negeri. Dominasi nilai akhir kegunaan menyebabkan nilai WTP yang lebih tinggi terkait dengan nilai warisan. Alternatif kllasifikasi dari sistem penilaian dalam penentuan WTP adalah dimana nilai pilihan dapat diatur bersama komponen nilai akhir. Dalam studi ini juga menambahkan mengenai kompleksitas dan konteks keterkaiatan dari determinan WTP. Saran yang diberikan kepada pengelola taman nasional adalah agar membuat program pendidikan lingkungan yang dapat meningkatkan penyebaran informasi dari mulut ke mulut antar teman dan keluarga.

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Perkembangan suatu wilayah dapat dinilai mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran dengan melihat beberapa indikator tertentu. Struktur dan angka-angka statistik sering dijadikan sebagai alat untuk memahami perkembangan wilayah. Kemakmuran suatu wilayah akan mengalami perubahan sesuai dengan kemampuan wilayah yang bersangkutan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Serangkaian teori yang memperkirakan dampak suatu kegiatan terhadap pertumbuhan wilayah menekankan adanya suatu hubungan antara suatu sektor yang lain, yang berada dalam suatu wilayah perekonomian, adanya hubungan sebab akibat secara langsung maupun tidak langsung, sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi memiliki beberapa karakter tertentu diantaranya reversible dan irreversible. Untuk mengetahui pengaruh manfaat dan resiko pengembangan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser dipergunakan Cost Benefit Analysis. Model penilaian ini merupakan bagian integral dari setiap program pembangunan dalam rangka menilai keberhasilan atau kegagalan yang kemudian menunjukkan cara- cara penyempurnaan lebih lanjut. Ia juga adalah sebagai model untuk mengevaluasi tingkat hasil rate of return, suatu proyek dan profitabilitas sosialnya, serta akibat sampingan terhadap pertumbuhan penduduk, lapangan kerja, latihan buruh dan terhadap laju investasi M. Jhingan,1988.

3.1.1. Metode Penilaian Ekonomi Total Economic Value TEV

Sebagai langkah penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang terdapat di kawasan penyangga buffer zone Taman Nasional Gunung Leuser ini dilakukan bentuk penilaian bagian partial evaluation yaitu penilaian produk bukan kayu yang terdapat pada buffer zone. Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai produk-produk bukan kayu dilakukan dengan memperhatikan penggunaan langsung Valuation of Direct Uses dan penggunaan tidak langsung Valuation of Indirect Uses . Untuk lebih jelas perhatikan Gambar 3. Gambar 3. Teknik Penilaian Produk Bukan Kayu Selanjutnya, untuk mengukur biaya-biaya yang terjadi dalam penggunaan kawasan lindung dalam hal ini Taman Nasional Gunung Leuser dapat dikenal tiga jenis biaya yaitu direct cost, indirect cost dan opportunity cost. Data penerimaan dan penawaran tersedia Metode Manfaat sosial bersih Produk-produk diperjual- belikan di pasar Market price method dilakukan dengan harga pasar Produk dipergunakan untuk produk akhir Surrogate Price - harga pengganti - harga i k Produk dipergunakan untuk produk antara Nilai Poduksi - Pendekatan fungsi produksi YA YA YA YA Tidak Tidak Tidak