Air KEKAYAAN HUTAN KAWASAN PENYANGGA

sumber tenaga listrik persediaan air yang melimpah dari kawasan TNGL ini merupakan potensi besar bagi produksi padi karena sawah dapat berair sepanjang tahun sehingga panen dapat dialakkan setahun tiga kali. Secara umum air yang dari gunung Leuser masih melimpah, dan sungai- sungainya masih menampakkan warna menghijau. Khususnya di kawasan bukit Kawang terpelihara hutan Leuser menjamin terhindarnya banjir yang merugikan petani sawah di bagian hilir dengan keadaan seperti ini sungai bukit Lawang menghijau sepanjang tahun. Pada setiap hari libur ataupun hari biasa turis dari dalam negara maupun manca negara melakukan wisata air dengan menggunakan rakit. Selain sebagai sumber air bagi desa-desa yang mencakup tiga kabupaten air sungai dijadikan sebagai sumber air baku PD PAM yang dikonsumsi oleh penduduk kota Medan, Binjai dan kota-kota besar lainya. Penduduk desa Garunggung setiap hari memanfatkan air bersih dari Leuser. Jumlah debit air yang melimpah ditampung pada tiga pemandian umum. Pada setiap bemandian terdapat tiga saluran air yang mampu mengalirkan air persepuluh menit satu meter kubik air, dengan demikian dari ketiga pemandian tersebut setiap sepuluh menit diperoleh sembilan meter kubik air dan ini merupakan potensi sumber air yang sangat besar jika dihitung debit air perhari mencapai 1296 neter kubik atau sama dengan 1.296.000 liter perhari. Jika penduduk menggunakan air bersih setiap hari 125 liter maka dapat dipenuhi kebutuhan bagi 10.368 penduduk. Dan dengan memberi harga per 125 liter sebesar Rp 836 maka nilai Rupiahnya sebesar Rp 8.667.648 hari.

6.4. Produk kayu

Survei yang dilakukan di Dusun Pamah Semelir juga mencatat dari tiga plot dengan macam tanaman diantaranya terdapat juga kayu timber yang memiliki kelas I, II, III, IV, dan V. Masing-masing tercantum pada Tabel 15. Seluruh jenis tanaman tersebut memiliki diameter 19 cm, rata-rata bebas cabang 18,8 m. Tabel 16. Daftar Nama-nama Kayu Jenis Komersil No. Nama Kayu Jumlah Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Simantuk Shorea Faleifera Dara-dara Planehonia Valida bl Mangga Hutan Mangifera Feotida Kayu Barangan Castanopsis Inermis Pakam Ponetia Pinnata Balik angin Bitsea Sp Samak Shorea Leprosula Sangketan Litsea Firmiahook Bengkurungan Ingul Pungan Caslostegia Grafitthibenth Pagar Anak Castanopsis Accuminatisim Mahang Banitan Telor xylopiamalaymahook Antoi Mizzethiaporviflora Duku Dase Kayu Minyak Gonystylushancanus kurz Mayang Chysopyl lumlanceolatum Medang Cingkul Endospermum Malacens Sapet Macarangarhizinoidesmuail Tipang-tipang Seaphiummaeropodon Terong Asam 2 1 1 2 1 23 1 6 2 4 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 5 1 I II II \ III III III IV III IV III IV III IV IV IV IV IV IV IV V V V V V V V V V Implikasi lebih lanjut dari pendayagunaan produk-produk bukan kayu dikawasan penyangga akan mendorong pemanfaatan produk-produk timber secara lebih terseleksi artinya penebangan timber dilakukan dengan memperhatikan aspek hidup yang generatif. Pertimbangan yang selektif tersebut karena adanya hubungan ketergantungan produk bukan kayu sebagai pelindung. Penebang yang selektif di kawasan Gunung Leuser sangat penting karena pada kawasan ini besarnya volume kayuha mempunyai daya tarik tersendiri bagi pada HPH maupun penebang liar. Lihat Tabel Taksiran kayu V m 3 ha untuk masing- masing kelas, diameter dan kelompok jenis. Tabel 17. Taksiran Volume Kayu m 3 Kelas Diameter Kelompk Jenis ha untuk Masing-masing Kelas, Diameter dan Kelompok Jenis Volume Harga Nilai Manfaat Min Rata2 max Min Rata2 Max 20 cm dan ke atas Dipterccarpaceae Komersil Seluruh jenis 50 cm dan ke atas Dipterccarpaceae Komersil Seluruh jenis 60 cm dan ke atas Dipterccarpaceae Komersil Seluruh jenis 52,56 60,09 67,62 78,60 89,14 99,69 34,64 96,39 108,14 42,41 49,38 56,35 54,01 65,07 76,13 58,09 70,06 82,03 33,10 40,03 46,96 41,71 49,95 58,19 44,59 53,57 62,55 350.910 384.330 300.780 350.910 384.330 300.780 350.910 384.330 300.780 18.441 21.084 23.278 30.208 34.258 37.306 25.456 12.281 32.524 14.881 17.157 19.771 20.757 24.841 29.255 17.471 21.071 24.670 11.613 14.046 16.476 16.028 19.370 22.361 13.411 14.440 19.022 Sumber : Direktorat Inventarisasi Hutan Survai HPH Kluet, Aceh, 2005 diolah. Harga para penebang Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat besarnya potensi sumber daya produk kayu yang minimal 431,60 m 3 per hektar, rata-rata 573,70 m 3 per hektar dan maksimal 657,70 m 3 per hektar. Jika nilai per meter kubik senilai dengan