Metode Pengembalian Internal Internal Rate of Return

B : manfaat C : biaya NPV 1 : NPV positif pada suku bunga i 1 NPV 2 : NPV positif pada suku bunga i 2 i 1 : suku bunga lebih rendah i 2 : suku bunga lebih tinggi Investor akan melaksanakan proyek jika tingkat pengembalain r lebih besar dari pada tingkat bunga i. Menurut Mangkoesoebroto 2001 investor lebih sering melihat IRR untuk keputusan investasinya karena lebih mudah untuk dibandingkan antar proyek. Selanjutnya dinyatakan bahwa walaupun analisis manfaat-biaya merupakan suatu alat penilaian akan tetapi analisis ini tidak harus digunakan sebagai alat penyaring untuk dilaksanakan atau tidaknya suatu proyek pemanfaatan sumberdaya alam. Namun demikian di dalam prakteknya justru sering dimanfaatkan sebagai alat analisis. Analisis manfaat-biaya lebih banyak melihat suatu proyek dari segi efisiensi.

2.8. Matrik Analisis Kebijakan

Pendekatan Policy Analysis Matrix PAM digunakan untuk menganalisis efisiensi ekonomi dan besarnya insentif atau intervensi pemerintah serta dampaknya dalam pengusahaan berbagai aktivitas usaha, pengolahan, dan pemasaran secara keseluruhan dan sistematis. Model PAM didasarkan pada dua bentuk identitas yang menunjukkan profitabilitas dan perbedaan antara nilai privat dan sosial dimana dapat menganalisis tiga hal yaitu keuntungan privat dan sosial, daya saing keunggulan kompetitif dan komparatif, dan dampak kebijakan. Secara tradisional metode empiris yang banyak digunakan untuk estimasi PAM adalah estimasi permintaan dan penawaran. Model ini dapat menunjukkan profit dan dampak penyimpangan yang terjadi karena distorsi kebijakan dan kegagalan pasar Ahmad dan Martini, 2000. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah: 1. Perhitungan berdasarkan harga privat private cost yaitu harga yang benar- benar terjadi dan diterima oleh produsen dan konsumen atau harga yang terjadi setelah adanya kebijakan pemerintah. 2. Perhitungan berdasarkan harga sosial social cost atau harga bayangan shadow price yaitu harga pada kondisi pasar persaingan sempurna atau harga yang terjadi bila tidak ada kebijakan pemerintah. 3. Output bersifat tradable sedangkan input dapat dipisahkan berdasarkan komponen tradable dan non-tradable. 4. Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling meniadakan. Metode PAM umumnya digunakan pada sistem komoditas dengan berbagai wilayah, tipe usahatani, dan teknologi. PAM adalah suatu matriks yang disusun dengan memasukkan komponen-komponen utama berupa penerimaan, biaya dan keuntungan. Berdasarkan matrik PAM dapat dilakukan beberapa analisis yaitu analisis keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, dan dampak kebijakan pemerintah.