Potensi Flora Potensi Fauna

dan Invertebrata. Diperkirakan ada sekitar 89 jenis satwa yang tergolong langka dan dilindungi ada di sini di samping jenis satwa lainnya. Untuk jenis mamalia dan atau primata Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 130 jenis mamalia atau sepertiga puluh dua dari keseluruhan jenis mamalia yang ada di dunia atau seperempat dari seluruh jumlah jenis mamalia yang ada di Indonesia. Diantaranya yang paling menonjol adalah Mawasa Pongo pygmaeus abelii , Sarudung Hylobates lar, Siamang Hylobates syndactilus, Kera Macaca fascicularis, Beruk Macaca nemestriana dan Kedih Presbytis thomasi . Untuk jenis satwa carnivora seperti Macan dahan Neofelis nebulosa, Beruang Helarctos malayanus, Harimau sumatera Phantera tigris Sumatraensis . Jenis satwa herbivora seperti Gajah Elephas maximus, Badak Sumatera Dicerorhinus sumatraensisi, Rusa Cervus unicolor. Jenis satwa burung Aves, diperkirakan ada sekitar 325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser atau sepertiga puluh dari jumlah jenis burung yang ada di dunia. Diantaranya yang paling menonjol adalah Rangkong Badak Buceros rhinoceros. Jenis fauna Reptilia dan Amphibia didominasi oleh jenis fauna ular berbisa dan Buaya Crocodillus sp. Untuk fauna jenis Pisces yang menarik adalah Ikan Jurung Tor sp, yang merupakan ikan khas Sungai Alas dan dagingnya terkenal akan kelezatannya serta bisa mencapai panjang 1 meter. Sedangkan jenis fauna Invertebrata, didominasi oleh Kupu-kupu. Satwa langka dan dilindungi yang terdapat pada hutan Taman Nasional Gunung Leuser antara lain: - Orang Utan Pongo pygmaeus abelii - Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis - Harimau loreng Sumatera Panthera tigris sumatrae - Gajah Sumatera Elephas maximus - Beruang Madu Helarctos malayanus - Burung Rangkong Papan Buceros bicornis - Anjing Ajag Cuon Alpinus - Siamang Hylobates syndactylus

5.6. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser pada tahun 1990 berjumlah 1.000.321 jiwa terdiri atas 493.588 jiwa kaum laki– laki dan 510.733 jiwa kaum wanita. Dari sebaran angka jumlah kaum laki–laki dan wanita terlihat jumlah kaum wanita relatif lebih besar jumlahnya bila dibandingkan dengan kaum laki–lakinya. Secara lebih terperinci komposisi penduduk yang bertempat tinggal di empat kabupaten yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser diperlihatkan oleh Tabel 2 berikut ini. Tabel 3. Jumlah Penduduk di Kawasan TNGL Tahun 1990 Nama Daerah Jumlah Pendduduk Laki-laki L Perempuan P L P Aceh Tenggara 171.351 84.363 90.968 48,1 51,9 Aceh Selatan 282.561 136.618 145.943 48,3 51,7 Kab. Langkat 360.146 181.244 178.902 50,3 49,7 Kab. Karo 186.263 91.343 94.920 49,0 51,0 Sumber: Badan Pusat Statistik, 1992diolah. Adapun luas masing-masing wilayah yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser khususnya kecamatan yang terdapat pada setiap kabupaten diperlihatkan oleh Tabel3. Berdasarkan tabel tersebut jelas terlihat bahwa daerah Aceh Tenggara merupakan wilayah yang memiliki areal terbesar berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser. Tetapi daerah ini kepadatan penduduknya masih rendah yaitu 18 jiwakm 2 , Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tanah Karo masing-masing 74 jiwakm 2 dan 113 jiwakm 2 No . Dengan indikasi jumlah penduduk yang jarang ini menandakan bahwa lahan-lahn yang dikuasai tidak dimanfaatkan secara sepenuhnya. Tabel 4. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kawasan TNGL Tahun 1990 Kabupaten Luas Wilayah Luas Lahan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk 1. Aceh Tenggara 9.950,98 432,40 175.351 17,6 2. Aceh Selatan 7.982,02 457,05 282.561 39,4 3. Langkat 4.850,01 1419,80 360.146 74,3 4. Karo 1.642,80 508,11 186.263 113,4 Jumlah 24.425,09 2817,35 1004.281 230,6 Keterangan: Lahan pertanian = sawah, tegalan, perkebunan, kebun campuran dalam jiwa km 2 Sumber Data Badan Pusat Statistik 1992diolah. Tetapi bila didasarkan pada luas wilayah yang sudah sepenuhnya dipergunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, maka kepadatan penduduk saat ini 386 jiwakm 2 . Jika pertumbuhan penduduk 2,7 persen pertahun maka dalam jangka waktu 30 tahun kepadatan penduduk menjadi 859 jiwakm 2 . Berbeda dengan wilayah Aceh Selatan, walaupun penduduk masih jarang, tetapi dengan penggunaan sepenuhnya lahan maka kepadatan penduduk menjadi 179 jiwakm 2 Jumlah penduduk dan kepadatannya untuk tahun 2000 diperlihatkan oleh Tabel 4. Jika dibandingkan dengan tahun 1990 maka terdapat perubahan tidak . Begitu pula halnya dengam kepadatan penduduk untuk kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.