d. Risk characterization karakterisasi risiko
Risk characterization merupakan proses penentuan secara kualitatif dan atau kuantitatif yang mencakup ketidakpastian, kemungkinan kejadian dan
keparahan dari potensi yang merugikan kesehatan yang diketahui atau dikenal dalam suatu populasi yang ditentukan berdasarkan hazard identification,
exposure assessment, dan hazard characterization. Ketika menggunakan risk characterization maka kita harus menggabungkan hazard identification,
exposure assessment, dan hazard characterization untuk menetapkan perkiraan risiko yang akan muncul.
Risk estimate adalah suatu keluaran dari risk characterization untuk menduga risiko dari suatu bahaya. Risiko ini mungkin timbul dari perkiraan
secara kualitatif tinggi, sedang, dan rendah sampai perkiraan secara kuantitatif, dengan memprediksi jumlah orang yang diperkirakan akan terjangkit penyakit
karena produk-produk tertentu dengan mengkaitkan bahaya-bahaya yang ada. Secara berurutan, kita dapat menggolongkan risiko atau bahaya secara kuantitatif
dengan memberikan ranking atau nilai dari risiko itu dengan angka-angka tertentu, misalnya nilai 0-100.
Sumner et al. 2004 juga mengklasifikasikan risk assessment ke dalam tiga kategori, yaitu: qualitative risk assessment, semi-quantitative risk assessment,
dan quantitative risk assessment. Ketiga kategori tersebut menghasilkan informasi yang berguna dan pemilihan kategori bergantung pada kecepatan dan
kompleksitas dari kebutuhan yang dinilai assessment.
2.7.1 Qualitative risk assessment
Analisis bahaya atau risiko didasarkan pada data yang pembentukannya tidak cukup secara kuantitatif, namun dapat menggolongkan data atau kategori
risiko tersebut secara deskriptif. Metode risk assessment secara kualitatif ini sangat sederhana dan cepat untuk dilakukan, tetapi dapat dilakukan secara
subjektif, yang dapat mengurangi nilainya. Setiap dokumen rencana HACCP biasanya akan menggunakan sistem penilaian risiko risk assessment
secara kualitatif khususnya pada lembar analisis bahaya Sumner et al. 2004. Dalam menilai risiko tersebut biasanya setiap bahaya akan dikategorikan
atau dimasukkan ke dalam tingkatan rendah, sedang dan tinggi untuk
menganalisanya. Penilaian risiko ini didasarkan pada hubungan antara exposure assessment yang di dalamnya terkait kemungkinan dan kejadian yang
timbul dengan karakterisasi dari bahaya dan efek yang timbul. Sebagai contoh untuk memperkirakan kasus ciguatera yang terjadi pada dua golongan
masyarakat yang berbeda yaitu masyarakat atoll di kepulauan Pasifik dan masyarakat di United Kingdom. Untuk kasus yang terjadi di kepulauan Pasifik
dapat dikatakan kemungkinan dari bahaya ciguatera tersebut memiliki peluang yang tinggi, sedangkan untuk kasus yang terjadi di United Kingdom,
dapat dikatakan memiliki peluang yang rendah. Hal ini disebabkan masih kuatnya hubungan epidemiologi pada masyarakat atoll di kepulauan Pasifik,
dimana bahaya ciguatera harus diterima sebagai kenyataan pada kehidupan sehari-hari sedangkan untuk masyarakat di United Kingdom, peluang terjadinya
bahaya tersebut jarang terjadi dari ikan-ikan karang yang diimpor Sumner et al. 2004.
2.7.2 Semi-quantitative risk assessment
Semi-quantitatif risk assessment dapat dilakukan dengan cara memadukan analisis risk assessment secara kuantitatif dan kualitatif dan mengekspresikannya
ke dalam bilangan numerik. Pada level rendah, sedang, dan tinggi tersebut kita dapat mengekspresikannya dalam angka-angka numeric sebelum data-data
tersebut diolah lebih lanjut, dengan kata lain analisis ini merupakan gabungan dari analisis kualitatif dan kuantitatif untuk menganalisa bahaya yang ada
Sumner et al. 2004.
2.7.3 Quantitative risk assessment