4.1.2.13 Pengukuran, pengkodean, dan penimbangan II sizing, coding,
weighing II
Pengukuran dilakukan sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan buyer. Terdapat beberapa ukuran size produk tuna loin, yaitu:
size 2-3 Lbs, 3-5 Lbs, 5-8 Lbs, dan size 8 Lbs. Penimbangan II dilakukan untuk mengetahui berat produk tuna loin sebelum dilakukan proses pembekuan.
Proses penimbangan dilakukan menggunakan timbangan digital yang telah dikalibrasi dan dilakukan secara manual oleh pekerja. Berat produk dicatat dalam
laporan timbang. Monitoring dan verifikasi kalibrasi timbangan dilaporkan dalam Form 12. Record of internal calibration Lampiran 21. Selanjutnya dilakukan
pengkodean produk tuna loin. Kode yang digunakan mencantumkan nama supplier bahan baku tuna loin serta tanggal, bulan, dan tahun produksi.
4.1.2.14 Pembungkusan wrapping II
Pembungkusan II dilakukan menggunakan plastik OTR. Semua permukaan tuna loin harus tertutup dengan plastik OTR untuk melindungi produk
dari kontaminasi.
4.1.2.15 Pemvakuman
Proses pemvakuman bertujuan untuk menghilangkan udara yang ada di dalam kantong dan menutup rapat kantong, sehingga produk tuna loin beku
berada dalam kondisi hampa udara karena plastik OTR melekat kuat pada produk. Pemvakuman dilakukan menggunakan mesin vakum yang dioperasikan oleh
pekerja. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa satu kali pemvakuman produk membutuhkan waktu sekitar 25 detik dengan tekanan udara
sebesar 0,5 mbar. Selanjutnya produk disusun dalam keranjang plastik yang telah diberi alas berupa plat stainless steel untuk selanjutnya dilakukan
proses pembekuan.
4.1.2.16 Pembekuan freezing
Pembekuan produk tuna loin di PT Makmur Jaya Sejahtera dilakukan menggunakan mesin Air Blast Freezer ABF. Menurut standar proses pengolahan
tuna loin beku di PT Makmur Jaya Sejahtera, pembekuan menggunakan ABF dilakukan dengan suhu operasi sebesar -35
o
C selama tidak lebih dari 9 jam
sehingga suhu pusat produk mencapai -18
o
C. PT Makmur Jaya Sejahtera memiliki 2 ruang ABF dengan kapasitas masing-masing ruang sebesar 10-15 ton.
Ruang ABF tersebut dilengkapi dengan alat pengatur dan monitor suhu yang terdapat di bagian luar ruang ABF sehingga dapat dilihat dengan mudah.
Monitoring suhu ABF dilakukan setiap jam oleh operator. Pengawasan dan verifikasi dilaporkan dalam Form 6. Record of cold storage and air blast freezer
temperature Lampiran 19. Berdasarkan record tersebut diketahui bahwa rata-rata suhu ruang ABF I dan II masing-masing sebesar -24
o
C dan -32,5
o
C. Keuntungan pembekuan menggunakan ABF adalah dapat digunakan untuk
membekukan segala macam produk dengan bentuk dan ukuran yang berlainan serta mudah dalam pengoperasiannya. Sedangkan kekurangan pembekuan
menggunakan ABF adalah memerlukan sejumlah besar udara untuk memindahkan sejumlah panas, waktu pembekuan yang relatif panjang, dan membutuhkan
ruangan yang lebih besar Johnston et al. 1994.
4.1.2.17 Pengecekan checking
Proses pengecekan dilakukan pada produk tuna loin beku yang sudah dikemas sebelum dilakukan proses pengepakan. Proses ini dilakukan dengan cara
melihat ada tidaknya kotoran dan tulang yang melekat pada produk tuna loin beku. Selain itu juga dilakukan pengecekan pada kondisi plastik OTR, apabila
terjadi kebocoran pada plastik OTR, maka harus dilakukan penggantian plastik dan pemvakuman ulang.
4.1.2.18 Penimbangan III, pengemasan, dan pelabelan weighing II, packing,