TINGKAT GRADE NILAI A Baik Sekali 2.
Lampiran 5. Sertifikat Kelayakan Pengolahan SKP PT Makmur Jaya Sejahtera
Lampiran 6. Sertifikat penerapan HACCP PT Makmur Jaya Sejahtera
Lampiran 7. Prosedur pengolahan yang baik Good Manufacturing Practices atau GMP produk tuna loin beku
NO. TAHAPAN REFERENSI
PROSEDUR APA YANG
DIMONITOR TINDAKAN
KOREKSI PENCATATAN
1. Penerimaan bahan
baku raw material receiving
• SNI 01-2362- 1991
• SNI 01-4486- 1998
• Kep. 21Men2004
• Bahan baku berasal dari perairan yang tidak tercemar untuk mencegah ikan dari
kontaminasi bakteri dan kandungan logam berat
• Pembongkaran ikan harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati untuk
mencegah kenaikan suhu ikan, kerusakan fisik, dan kontaminasi bakteri
• Bahan baku yang diterima harus dalam kondisi utuh dan suhu ikan dijaga
≤ 3
o
C, pengecekan suhu ikan menggunakan
termometer untuk mencegah kenaikan histamin
• Ikan tidak boleh diletakkan di lantai untuk mencegah kontaminasi dan
kerusakan • Sortasi dilakukan untuk setiap ikan
untuk memeriksa kesegaran ikan • Kesegaran dilihat dari penampakan,
warna, bau, dan tekstur, diperiksa oleh checker yang berpengalaman
• Histamin selalu diperiksa dari setiap supplier
• Logam berat Hg, Pb, Cd selalu diperiksa dari setiap supplier
• Logam berat Hg, Pb, Cd
• Histamin • Temperatur
• Reject • Penambahan es
• Form 2. Record of Internal
Laboratory Analysis
• Forrm 2a. Record of External
Laboratory Analysis
• Form 1. Record of Receiving Raw
Materials
2. Penyimpanan sementara temporary
storaging • SNI 01-4872-
1998 • Kep.
• Penyimpanan dilakukan untuk mempertahankan suhu ikan tetap
≤ 3
o
C sebelum proses
• Ikan segar dimasukkan ke dalam bak • Temperatur
• Histamin • Penambahan es • Form 4. Record of
Process Temperature
• Form 5. Record of
01MEN2007 bab V point C.1.a
yang berisi air dan es untuk mencegah kenaikan suhu
Chilling with Flake Ice
3. Pencucian washing
• SNI 01-4104.3- 2006
• Ikan dicuci dengan hati-hati menggunakan air bersih dingin secara
cepat, cermat dan saniter untuk mempertahankan suhu ikan tetap
≤ 3
o
C • Pencucian dilakukan untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran yang masih menempel pada kulit ikan
• Temperatur • Penambahan es • Form 4. Record of
Process Temperature
4. Pembuangan kepala
deheading • Kep.
01MEN2007 bab V point
C.1.b, c • SNI 01-2693-
1992 • Pembuangan kepala dilakukan secara
manual menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati
• Kepala dibuang segera mungkin dari atas meja dan dibawa ke tempat
penampungan • Suhu produk dijaga
≤ 3
o
C untuk mencegah peningkatan histamin
• Pemotongan kepala dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
• Temperatur • Histamin
• Menjaga suhu ruang tetap
rendah • Mempercepat
proses • Form 4. Record of
Process Temperature
5. Pembentukan loin
loining • SNI 01-4104.3-
2006 • Pembentukan loin dilakukan secara
manual menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati
• Ikan dipotong menjadi 4 bagian yang sama panjang yang terdiri atas satu
pasang masing-masing bagian perut dan punggung
• Temperatur • Histamin
• Menjaga suhu ruang tetap
rendah • Mempercepat
proses • Form 4. Record of
Process Temperature
6. Pengulitan skinning
• SNI 01-4104.3- 2006
• Pengulitan dilakukan secara manual menggunakan pisau stainles steel yang
bersih dan hati-hati • Kulit yang dibuang harus segera
dibersihkan dari atas meja dan dibawa ke tempat penampungan
• Pengulitan dilakukan secara cepat dan • Temperatur
• Kulit • Menjaga suhu
ruang tetap rendah
• Mempercepat proses
• Dibuang • Form 4. Record of
Process Temperature
12 2
dijaga kebersihannya untuk mencegah kontaminasi
7. Pengikisan I
trimming I • SNI 01-4104.3-
2006 • Pengikisan dilakukan secara manual
menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati untuk membuang
tulang, daging merah, dan daging perut toro
• Pengikisan dilakukan secara cepat • Temperatur
• Tulang, daging gelap
• Menjaga suhu ruang tetap
rendah • Mempercepat
proses • Pengikisan
ulang • Form 4. Record of
Process Temperature
8. Penentuan mutu
dan penimbangan I
grading and weighing I
• SNI 01-4104.3- 2006
• Setiap bagian loin diperiksa mutunya sesuai dengan warna daging,
penampakan, dan tekstur • Tuna yang sudah dalam bentuk loin
kemudian dipilih mana yang untuk produk loin atau untuk produk saku
• Produk ditimbang dengan hati-hati dan menggunakan timbangan yang telah
dikalibrasi • Penimbangan dilakukan dengan cepat
untuk mencegah peningkatan suhu • Salah timbang
• Salah sortir • Kalibrasi
timbangan • Cek ulang
• Form 10. Record of Weighing
• Form 12. Record of Internal
Calibration
9. Penyuntikan gas
CO CO injection
• Penyuntikan gas CO dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
• Alat pemberi gas CO dibersihkan secara berkala untuk mencegah kontaminasi
• Takanan gas CO diatur sebesar 6 kgcm
2
• Temperatur • Histamine
• Menjaga suhu ruang
tetap rendah • Mempercepat
proses • Form 4. Record of
Process Temperature
10. Pembungkusan wrapping I
• SNI 01-4858- 1998
• Pembungkusan dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
• Semua permukaan harus tertutup dengan plastik polyethilene untuk melindungi
produk dari kontaminasi • Loin satu per satu dibungkus dengan
• Temperatur • Menjaga
suhu ruang tetap rendah
• Form 4. Record of Process
Temperature
plastik yang isinya setiap kantong bervariasi tergantung berat dan ukuran
loin 11. Pendinginan
chilling • SNI 01-4872-
1998 • Kep.
01MEN2007 bab V point. D3
• Pendinginan bertujuan untuk mengoptimalkan proses pemberian gas
CO dan untuk menjaga suhu produk tetap rendah
• Pendinginan dilakukan selama 48 jam • Temperatur
• Pengecekan setting suhu di
ruang chilling secara berkala
• Form 10. Record of Chilling Room,
Cold Storage, and ABF Temperature
12. Pemotongan menjadi
loin, steak, saku, cube dan pengikisan II
cutting to loin, steak, saku, cube and
trimming II
• Tuna yang sudah dalam bentuk loin kemudian dipilih mana yang akan
diproses menjadi produk loin atau saku • Potongan ekor digunakan sebagai
produk steak • Pemotongan dilakukan dengan cepat
untuk mencegah kenaikan suhu • Temperatur
• Histamin • Penambahan es
• Menjaga suhu ruang
tetap rendah • Mempercepat
proses • Form 4. Record of
Process Temperature
13. Pengukuran, pengkodean, dan
penimbangan II sizing, coding,
weighing II • SNI 01-2710-
1992 • Pengukuran dilakukan sesuai dengan
spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan buyer
• Produk kemudian disortir satu per satu sesuai dengan size, berat, dan mutu
menurut spesifikasi pelanggan buyer • Produk ditimbang dengan hati-hati dan
menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi
• Penimbangan dilakukan dengan cepat untuk mencegah peningkatan suhu
• Salah kode • Salah timbang
• Cek ulang • Kalibrasi
timbangan • Form 10. Record of
Weighing • Form 12. Record of
Internal Calibration
14. Pembungkusan wrapping II
• SNI 01-4858- 1998
• Pembungkusan dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
• Semua permukaan harus tertutup dengan plastik untuk melindungi produk dari
kontaminasi • Setiap kantong plastik berisi satu loin
• Temperatur • Penambahan es
• Menjaga suhu ruang
tetap rendah • Mempercepat
proses • Form 4. Record of
Process Temperature
12 4
15. Pemvakuman • SNI 01-4485.2-
1998 • Kantong plastik berisi loin direkatkan
menggunakan mesin perekat vakum • Pemvakuman bertujuan untuk
menghindari terjadinya dehidrasi produk pada saat proses pembekuan
• Pemvakuman dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi silang
• Tidak vakum • Vakum ulang
16. Pembekuan freezing
• SNI 01-4487- 1998
• Pembekuan dilakukan menggunakan ABF dengan suhu operasi tidak kurang
dari -35
o
C dan tidak lebih dari 9 jam • Pembekuan bertujuan untuk
mempertahankan suhu pusat produk ≤ -18
o
C • Temperatur
• Proses pembekuan
produk tidak lebih dari 9 jam
• Pengecekan setting suhu di
ruang ABF secara berkala
• Form 6. Record of Chilling Room,
Cold Storage and Air Blast Freezer
Temperature
17. Pengecekan checking
• Satu per satu loin diperiksa untuk melihat ada tidaknya kotoran yang masih
menempel dan mengecek kondisi platik • Plastik bocor
• Kotoran • Penggantian
plastik • Cek ulang
• Form 11. Record of Final Checking
18. Penimbangan pengepakan
pelabelan weighing packinglabelling
• SNI 01-4485.2- 1998
• SNI 01-4104.3- 2006
• Kep. 01Men2007 bab
V point D1, 2b • Tiap kantong ditimbang menurut
spesifikasi ukuran dan berat jumlah per kantong yang ditentukan oleh
pelanggan • Pengemasan menggunakan plastik
vakum yang diberi label nutrition fact • Pengepakan menggunakan master
carton yang diberi label berisi nama perusahaan, spesifikasi produk, asal
negara, nomor approval, ukuran, berat, tanggal produksi, dan tanggal
kadaluwarsa
• Setiap loin yang dikemas dalam master carton diberi lapisan busa tipis untuk
melindungi produk dari benturan selama • Salah timbang
• Salah label • Kalibrasi
timbangan • Cek ulang
• Form 11. Record of Final Checking
• Form 12. Record of Internal
Calibration
perjalanan menuju negara tujuan • Pengemasan dilakukan dengan cepat
untuk menghindarkan produk dari kontaminasi dan kerusakan fisik
19. Penyimpanan storaging
• Kep. 01Men2007 bab
V point C2.d • Annex III chapter
VII point 2 • Produk beku di dalam master carton
disimpan dalam cold storage dengan suhu -25
o
C ± 1
o
C untuk menjaga suhu pusat produk -18
o
C • Penyimpanan master carton di cold
storage harus dilakukan dengan rapi, antara produk yang satu dengan yang
lain jaraknya diatur sedemikian rupa agar sirkulasi udara di cold storage
berjalan dengan baik
• Menerapkan sistem FIFO First In First Out atau produk yang pertama kali
dimasukkan ke dalam cold storage harus dikeluarkan pertama juga
• Temperatur • FIFO
• Pengecekan setting suhu
cold storage secara berkala
• Form 6. Record of Chilling Room,
Cold Storage and Air Blast Freezer
Temperature
20. Pemuatan stuffing
• Pada saat memuat produk beku, suhu kontainer harus
-18
o
C terlebih dahulu • Seluruh master carton disusun di dalam
kontainer dengan rapi serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam
kontainer. • Pemuatan ke dalam kontainer harus
dilakukan secepat mungkin untuk menghindari terjadinya peningkatan
suhu yang dapat menyebabkan kerusakan produk.
• Temperatur • Mempercepat
proses • Form 13. Record of
Stuffing
Lampiran 8. Prosedur pelaksanaan standar sanitasi Sanitation Standard Operating Procedures atau SSOP
NO. ASPEK SSOP
REFERENSI PERENCANAAN MONITORING
TINDAKAN KOREKSI
PENCATATAN DOKUMEN
AKTIVITAS MONITORING
PROSEDUR
1. Air water
• SNI 01-4487-1998 • Seafood Hygiene
chapter V CD 831998 Art 2.
• Annex II chapter VIII point 1.a.b, 2, 3
• Filter • Uji mikrobiologi
TPC, Salmonella, Coliform, E.coli
• Air yang digunakan untuk proses pengolahan berasal dari air PAM atau
air bersih yang sesuai dengan persyaratan mutu air
• Air harus mendapat perlakuan filter dan ozon sebelum digunakan untuk
mendapatkan air bersih • Air diperiksa untuk analisa
mikrobiologi setiap bulan di laboratorium internal dan 3 bulan
sekali di laboratorium eksternal untuk menjamin mutu dan keamanannya
• Filter dibersihkan
secara berkala • Form 2. Record of
Laboratory Analysis Internal
Water and Ice Test
2. Es ice
• SNI 01-4487-1998 • SNI 01-3839-1995
• Seafood Hygiene chapter V CD
831998 Art 2. • Annex II chapter
VIII point 4 • Alat pembuat es
curai • Uji mikrobiologi
TPC, Salmonella, Coliform, E.coli
• Es terbuat dari air bersih • Es yang digunakan untuk pengolahan
adalah jenis es balok dan es curai • Pengecekan alat
secara berkala • Form 2b. Record of
Laboratory Analysis Internal
Water and Ice Test • Form 2c. Record of
Laboratory Analysis external
Water and Ice Test 3. Permukaan
yang kontak dengan
produk food contact
surfaces • US FDA CFR Title
21 part 110.40 Annex II chapter V
• Kep. 01MEN2007 chapter V b.6
Seafood HACCP Alliance Course
Table. Model SSOP • Kebersihan
peralatan meja, keranjang, pan,
box, talenan, pisau • Uji mikrobiologi
TPC, Salmonella, Coliform, E.coli
• Peralatan produksi terbuat dari bahan stainless steel, plastik, atau fiber
• Peralatan tersebut tidak mengeluarkan racun, tahan terhadap bahan pembersih
dan pensuci hama, mudah untuk dibersihkan serta dijaga
kebersihannya
• Peralatan dibersihkan dan dicuci • Jika peralatan
kotor harus dibersihkan dan
dicuci secara berkala sebelum
dipergunakan kembali
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
Plan menggunakan sabun food grade dan
air hangat • Pencucian dilakukan sebelum proses,
selama proses, selesai proses dan sebelum istirahat
• Produk, permukaan yang berhubungan dengan produk, dan bahan pengemas
dilindungi terhadap kontaminasi yang mungkin terjadi
• Seafood HACCP Alliance Course
• Annex II Chapter II point 1.a.b.f
• Sanitasi lantai dan dinding
• Lantai dan dinding dibersihkan menggunakan air bertekanan dan sikat
• Pencucian dilakukan sebelum proses, selama proses, selesai proses, dan
sebelum istirahat • Jika lantai dan
dinding kotor harus
dibersihkan secara berkala
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 4 • Sarung tangan dan
peralatan lainnya • Sebelum memasuki ruang pengolahan,
karyawan atau tamu harus dalam kondisi bersih
• Karyawan wajib memakai pakaian yang bersih dan tertutup sarung
tangan, topi, masker, pakaian kerja, apron, sepatu boot
• Sarung tangan dan pakaian kerja harus selalu bersih setiap waktu
• Karyawan dilarang memakai pakaian kerja keluar ruang pengolahan
• Sarung tangan dan perlengkapan lainnya harus dibersihkan ketika
kontak dengan lantai • Tangan karyawan, sarung tangan, dan
pakaian luar karyawan, sarana pengolahan, peralatan yang
berhubungan langsung dengan limbah, lantai atau barang-barang yang tidak
• Jika sarung tangan sobek
maka harus segera diganti
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
saniter tidak boleh bersentuhan sebelum dicuci dan disuci hamakan
dengan baik • Staff QC akan selalu memeriksa
karyawan terlebih dahulu sebelum memasuki ruang pengolahan untuk
meyakinkan kelengkapan dan kebersihan pakaian karyawan
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 4 • Pencucian tangan
dan bak cuci kaki • Diletakkan di depan, belakang, dan
samping pintu masuk ruang pengolahan
• Menggunakan larutan kaporit 200 ppm pada bak cuci kaki
• Menggunakan sabun cair food grade dan air hangat untuk cuci tangan serta
disiapkan pengering sekali pakai • Pengecekan
konsentrasi kaporit yang
digunakan • Form 8. Record of
Daily Sanitation Control
4. Kontaminasi contamination
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 3 • Air
• Desain unit pengolahan
• Kondensasi • Tidak ada kontaminasi produk
• Air bersih dan air kotor harus dipisahkan untuk mencegah
kontaminasi • Desain unit pengolahan harus dapat
mengurangi tingkat risiko kontaminasi produk, permukaan, dan bahan
pengemas •
aryawan jangan terlalu sering membuka pintu cold storage atau ABF
untuk menghindari terjadinya kondensasi
• Jika ditemukan fasilitas unit
pengolahan dalam kondisi
rusak, dilakukan
perbaikan secepat
mungkin ketika tidak ada
aktifitas produksi.
• Pembersihan kondensasi
dilakukan secara berkala
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control • Form 9. Record of
Condensation Cleaning
12 9
5. Kontaminasi silang
cross contamination
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 3 • Air
• Desain unit pengolahan
• Pencucian peralatan dan
pakaian karyawan • Tidak ada kontaminasi produk
• Desain unit pengolahan harus dapat mengurangi tingkat risiko kontaminasi
produk, permukaan, dan bahan pengemas
• Peralatan untuk fasilitas pencucian cuci tangan, sabun food grade, tissue
sekali pakai, bak cuci kaki harus digunakan setelah keluar dari toilet
untuk mencegah kontaminasi
• Tangan karyawan, sarung tangan, dan pakaian luar karyawan, sarana
pengolahan, peralatan yang berhubungan langsung dengan limbah,
lantai atau barang-barang yang tidak saniter tidak boleh bersentuhan
sebelum dicuci dan disuci hamakan dengan baik
• Pencucian pakaian kerja
karyawan dilakukan setiap
hari di laundry yang telah
disediakan • Form 8. Record of
Daily Sanitation Control
6. Kebersihan personal
personal hygiene
• Annex II Chapter VIII point 1, 2
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 7 • FDA Key Sanitation
Condition no.3 • Kesehatan
karyawan • Setiap karyawan baru harus
mempunyai catatan kesehatan, tidak dalam kondisi sakit
• Pengecekan kondisi kesehatan karyawan dilakukan setiap 1 tahun
sekali • Pakaian kerja sarung tangan, topi,
masker, pakaian kerja, apron, sepatu boot harus selalu bersih
• Setiap karyawan yang berdasarkan hasil pemerikasaan kesehatan atau
pengamatan dinyatakan sakit, mengalami luka, seperti bisul, lecet
atau masalah lainnya yang mungkin mengkontaminasi produk, tidak
• Jika karyawan mengalami
sakit maka tidak
diperbolehkan bekerja
• Pencucian pakaian kerja
karyawan dilakukan setiap
hari di laundry yang telah
disediakan
• Pemeriksaan pekerja oleh
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
diperkenankan mengikuti proses sampai kondisi sembuh
• Karyawan tidak boleh iri, makan, minum, merokok, dan memakai
perhiasan jam tangan, kalung, anting di dalam ruang pengolahan
• Karyawan tidak diperkenankan untuk menggunakan pakaian kerja ke luar
pabrik, selama istirahat serta saat pergi ke toilet
• Karyawan harus diberi pengarahan secara berkala mengenai kebersihan
pribadi QC secara
berkala
7. Limbah padat
dan limbah cair waste and
waste water • Kep. 01MEN2007
Chapter V B9, C1e, C1f
• EU Reg.8522004 Annex II Chapter II,
Chapter IX • Seafood Hygiene
management • Limbah cair
• Limbah padat • Limbah cair yang akan dibuang harus
mendapat perlakuan sesuai dengan spesifikasi mutu menurut Undang-
undang Lingkungan Hidup • Semua tempat pembuangan limbah
dilengkapi dengan tutup untuk mencegah kontaminasi silang terhadap
produk • Pembuangan limbah padat dilakukan
secara berkala dari area pengolahan untuk mencegah kontaminasi
• Tempat limbah padat
dilengkapi dengan tutup
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
8. Pengawasan serangga
pest control • Kep. 01MEN2007
Chapter V • Annex II Chapter IX
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 3 • Lubang
• Serangga dan binatang lainnya
• Tidak ada serangga di sekitar area unit pengolahan
• Tidak ada lubang untuk mencegah serangga dari pintu masuk sampai area
pengolahan • Jika ada binatang diruang pengolahan,
harus segera di bunuh atau dimusnahkan
• Lubang ditutup • Pemasangan
plastik curtain • Pemasangan
insect killer lamp
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
9. Bahan kimia
chemicals • Kep. 01MEN2007
Chapter V • Annex II Chapter IX
• Seafood HACCP Alliance Course
Chapter 6 • Bahan kimia
• Bahan kimia disimpan di ruangan khusus yang letaknya jauh dari ruang
pengolahan dan diberi papan peringatan, tidak boleh orang
sembarangan masuk
• Setiap bahan beracun atau kimia harus diberi tanda, label, dipergunakan, dan
disimpan sedemikian rupa sehingga melindungi kontaminasi makanan atau
bahan pengemas • Harus diberi
tanda • Harus diberi
label • Form 8. Record of
Daily Sanitation Control
10. Penggunaan dan
penyimpanan bahan pengemas
use and storage packaging
materials • Annex II Chapter X
point 1, 2, 4 • Bahan pembungkus
atau pengemas • Bahan pembungkus atau pengemas
harus dalam kondisi bersih dan tidak berasal dari sumber kontaminasi
• Bahan yang digunakan untuk membungkus atau mengemas harus
mampu melindungi produk dan aman untuk makanan sehingga tidak
mempengaruhi mutu produk
• Bahan pembungkus dan pengemas disimpan dengan baik dan terlindung
dari risiko kontaminasi • Ada sertifikat
dari supplier • Jika ada bahan
pengemas yang kotor atau
rusak, maka tidak boleh
digunakan untuk
mengemas produk
• Form 8. Record of Daily Sanitation
Control
Lampiran 9. Diagram alir proses pengolahan tuna loin beku
Keterangan: : Operasi
: : Menunggu : Pemeriksaan
: : Penyimpanan
1. Penerimaan bahan baku
2. Penyimpanan sementara
3. Pencucian
4. Pembuangan kepala dan sirip
5. Pembentukan loin
6. Pembuangan kulit
7. Pengikisan I
8. Penentuan mutu dan
penimbangan I 9.
Penyuntikan gas CO 10.
Pembungkusan I 11.
Pendinginan 12.
Pemotongan menjadi loin, steak, saku, cube dan pengikisan II
13. Pengukuran, pengkodean,
penimbangan II 14.
Pembungkusan II 15.
Pemvakuman 16.
Pembekuan ABF 17.
Pengecekan 18.
Penimbangan III, pengemasan, pelabelan
19. Penyimpanan dalam cold storage
20. Pemuatan
1
2
3
4
5
6
7 17
20
11 13
8
9
10 14
15
16
18
19 12
Lampiran 10. Harvest vessel receiving log
Lampiran 11. Record of receiving raw material
Lampiran 12. Record of internal laboratory analysis raw material tuna
Lampiran 13. Record of internal laboratory analysis water and ice test
Lampiran 14. Record of internal laboratory analysis swabbing test
Lampiran 15. Histamin test record
Lampiran 16. Record of external laboratory analysis water test
Lampiran 17. Record of external laboratory analysis ice test
Lampiran 18. Record of process temperature
Lampiran 19. Record of cold storage and air blast freezer temperature
Lampiran 20. Record of daily sanitation control
Lampiran 21. Record of internal calibration
Lampiran 22. Hasil pengukuran suhu dan waktu selama proses pembongkaran ikan tuna di transit 14 PT Mulia Sejahtera
Mandiri dan pengolahan produk tuna
loin beku di PT Makmur Jaya Sejahtera