Analisis jumlah bakteri pembentuk histamin modifikasi Niven et al.

alat penghitung koloni. Jumlah koloni bakteri yang dihitung adalah cawan petri yang mempunyai koloni bakteri antara 25-250 koloni.

3.4.4 Analisis jumlah bakteri pembentuk histamin modifikasi Niven et al.

1981 Prinsip dari analisis bakteri pembentuk histamin adalah enterobactericeae akan mengubah histidin menjadi histamin melalui proses dekarboksilase yang akan menaikkan pH dan merubah warna pada media. Prosedur kerja analisis bakteri pembentuk histamin adalah sebagai berikut: media modifikasi niven agar dipersiapkan dengan cara mencampurkan semua bahan, yaitu 0,1 trypton, 0,3 yeast extract, 1,8 L-histidin monohydrochlorid monohydrat, 0,1 CaCO 3 , 0,5 NaCl, 2,5 agar, dan 0,003 phenol red, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu diencerkan menggunakan aquades hingga 1000 ml. Selanjutnya dipanaskan hingga mendidih dan diatur pH 6,4 kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Sampel sebanyak 25 gram dimasukkan ke dalam botol yang berisi 225 ml larutan Butterfield’s Phospate Buffered, kemudian diblender hingga larutan homogen. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran 10 -1 . Dari campuran tersebut diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan Butterfield’s Phospate Buffered sehingga diperoleh contoh dengan pengenceran 10 -2 , kemudian dikocok sampai homogen. Pengenceran dilakukan hingga 10 -4 . Satu ml larutan sampel hasil setiap pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri, lalu 12-15 ml media niven agar cair yang sudah didinginkan hingga mencapai suhu 45 o C dituangkan kedalam masing-masing cawan yang sudah berisi sampel. Setelah agar menjadi padat, cawan petri yang telah berisi agar dan larutan sampel tersebut dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik selama 48 jam pada suhu 35 o C. Selanjutnya dilakukan pengamatan dengan menghitung jumlah koloni berwarna merah muda dengan halo pink pada latar belakang berwarna kuning atau orange. Koloni tersebut merupakan koloni bakteri pembentuk histamin. Hasil penghitungan jumlah koloni bakteri pembentuk histamin tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai TPC sehingga diperoleh persentase jumlah bakteri pembentuk histamin terhadap nilai TPC.

3.5 Analisis Data