Teori Biaya Produksi Kerangka Pemikiran Teoritis

27 jika sejumlah faktor variabel yang digunakan dengan sejumlah faktor tetap tertentu, maka unit tambahan dari faktor variabel yang ditambahkan akan mengurangi produk total daripada unit sebelumnya. Kemudian, jika peningkatan faktor variabel yang digunakan pada sejumlah faktor tetap tertentu, produk marjinal dan produk rata-rata dari faktor variabel akan menurun.

3.1.3. Teori Biaya Produksi

Lipsey dan Steiner 1928 juga menggambarkan teori biaya, dimana perusahaan diasumsikan tidak dapat mempengaruhi harga faktor produksi. Oleh karena itu, perusahaan mengikuti harga faktor produksi menurut pasar untuk seluruh faktor produksi yang digunakan. Gambar 3 menjelaskan mengenai hubungan antara output yang diproduksi dengan biaya total dan biaya per unit. Total Cost TC menggambarkan biaya total yang digunakan untuk memproduksi berapapun tingkat output. Biaya total TC terdiri dari biaya total tetap atau total fixed cost TFC dan biaya total variabel atau total variable cost TVC. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tidak bervariasi bergantung kepada output yang diproduksi. Sementara, biaya yang dikeluarkan bervariasi bergantung kepada output, dimana biaya meningkat jika produksi output ditingkatkan dan menurun jika produksi output dikurangi. Average Total Cost ATC juga disebut sebagai Average Cost AC adalah biaya total dari memproduksi berapapun tingkat output dan dibagi dengan sejumlah unit output yang diproduksi atau biaya per unit. Biaya total rata-rata ATC juga dibagi ke dalam dua kelompok biaya, yaitu biaya tetap rata-rata atau average fixed costs AFC dan biaya variabel rata-rata atau average variable costs AVC. Meskipun biaya variabel rata-rata dapat meningkat atau menurun jika produksi meningkat tergantung peningkatan atau penurunan produksi lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan dengan biaya total variabel, maka biaya tetap rata-rata AFC akan menurun secara terus-menerus seiring dengan peningkatan output. 28 Keterangan : TC = Total Cost Biaya Total TVC = Total Variable Cost Biaya Variabel Total TFC = Total Fixed Cost Biaya Tetap Total MC = Marginal Cost Biaya Marjinal ATC = Average Total Cost Biaya Total Rata-Rata AVC = Average Variable Cost Biaya Variabel Rata-Rata AFC = Average Fixed Cost Biaya Tetap Rata-Rata Gambar 3. Kurva Biaya Total, Biaya Rata-Rata dan Biaya Marjinal Sumber : Lipsey dan Steiner 1928 Marginal Costs MC atau kadangkala disebut dengan incremental cost atau biaya tambahan adalah peningkatan biaya total yang dihasilkan dari peningkatan tingkat produksi satu unit output. Karena biaya tetap tidak bervariasi terhadap output, biaya tetap marjinal selalu bernilai nol. Oleh karena itu, biaya marjinal selalu merupakan biaya marjinal variabel dan perubahan dalam biaya tetap tidak akan mempengaruhi biaya marjinal. Berdasarkan Gambar kurva biaya, pada harga faktor tetap, ketika produk rata-rata per tenaga kerja yang digunakan adalah maksimum, biaya variabel rata-rata adalah minimum. Hal ini mengimplikasikan bahwa setiap tambahan tenaga kerja yang digunakan pada sejumlah biaya yang sama tetapi sejumlah output berbeda, maka output per tenaga kerja akan meningkat, biaya per unit output akan menurun dan sebaliknya. Output yang menunjukkan biaya total rata-rata minimum pada Gambar tersebut disebut sebagai kapasitas perusahaan Lipsey dan Steiner, 1928. Kapasitas yang dimaksudkan adalah bukan kapasitas batas tertinggi yang dapat TFC TVC TC Output qc Output AFC AVC ATC MC T ot al Cos t Cos t p er u ni t 29 diproduksi. Kapasitas output pada qc unit dapat ditingkatkan dan perusahaan akan menghadapi tambahan biaya dengan meningkatnya output tersebut. Perusahaan yang memproduksi dengan kapasitas berlebih merupakan produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan titik biaya total rata-rata minimum. Perusahaan sebaiknya tidak memproduksi sama sekali jika penerimaan rata-rata dari produknya minimal tidak sama atau melebihi biaya rata-rata variabelnya. Perusahaan dapat memproduksi dengan kondisi menguntungkan jika penerimaan marjinal lebih besar daripada biaya marjinal, sehingga perusahaan dapat melakukan ekspansi atau perluasan usaha hingga penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal. Di samping itu, klasifikasi biaya menjadi penting dalam membandingkan pendapatan usahatani, ada empat kategori atau pengelompokkan biaya, yaitu: 1 Biaya tetap fixed costs yang dimaksudkan dengan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi. Biaya tetap tersebut antara lain pajak tanah, pajak air, penyusutan alat dan bangunan pertanian, pemeliharaan kerbau, pemeliharaan pompa air, traktor dan lain sebagainya. Tenaga kerja keluarga dapat dikelompokkan ke dalam biaya tetap apabila tidak terdapat biaya imbangan dalam penggunaannya, terutama untuk usahatani maupun di luar usahatani; 2 Biaya variabel variable costs yaitu biaya yang besar kecilnya tergantung kepada skala produksi dan dapat digolongkan ke dalam biaya tunai dan tidak tunai. Biaya variabel ini diantaranya seperti biaya pupuk, bibit, obat pembasmi hama dan penyakit, buruh untuk tenaga kerja upahan, biaya panen, biaya pengolahan tanah, baik yang merupakan kontrak maupun upah harian dan sewa tanah; 3 Biaya tunai dari biaya tetap dapat berupa air dan pajak tanah. Sedangkan, untuk biaya variabel antara lain berupa biaya untuk pemakaian bibit, pupuk, obat- obatan dan tenaga kerja keluarga; dan 4 Biaya tidak tunai diperhitungkan meliputi biaya tetap, biaya untuk tenaga kerja keluarga. Sedangkan, biaya variabel tidak tunai antara lain biaya panen dan pengolahan tanah dari keluarga dan jumlah pupuk kandang yang dipakai. 30

3.1.4. Teori Pendapatan Usahatani