Produksi Hasil Ternak Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur

83 maka biaya penyusutan peternak yang tidak bermitra 6,17 persen lebih rendah daripada rata-rata penyusutan peralatan peternakan pada peternak yang bermitra. Tabel 24. Nilai Penyusutan Alat-Alat Peternakan per Ekor per Tahun dalam Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Peternak Tidak Bermitra Kelompok Hidayah Alam Tahun 2011 Jenis Peralatan Satuan Jumlah Nilai Pembelian Rp Estimasi Umur Ekonomis tahun Biaya Penyusutan per Ekor per Tahun Rp Sumur unit Gudang m 2 16 18.050,54 20 902,53 Kandang Batere m 2 21,66 21.660,65 10 2.166,06 Mesin Tetas Telur unit Mesin Pemecah Jagung unit Mesin Pompa Air unit Sprayer Pencuci Kandang unit Kabel Listrik m 2 200 1.805,05 10 180,5 Tempat Makan Paralon m 2 204 324,91 1 324,9 Tempat Makan Cup set 25 Tempat Minum Paralon m 204 324,91 1 324,9 Tempat Minum Cup set Tempat Penyimpanan Pakan unit 2 72,2 4 18,05 Layar Kandang m 2 200 3.610,11 2 1.805,05 Lampu Pemanas buah 9 194,95 1 194,95 Seng Pelindung Ayam m 2 Total Biaya Penyusutan per Ekor per Tahun Rp 5.916,94

6.1.3. Produksi Hasil Ternak

Secara umum, produksi telur ayam buras pada Kelompok Ternak Hidayah Alam bervariasi, dimana produksi telur peternak yang bermitra dengan skala pengusahaan kecil 75,93 persen lebih kecil dibandingkan dengan produksi telur peternak bermitra skala besar. Sementara, produksi telur peternak dengan skala pengusahaan kecil yang menjalankan kemitraan 55,34 persen lebih besar dibandingkan dengan peternak skala kecil yang tidak bermitra. Tabel 25 menggambarkan produksi telur yang dihasilkan peternak ayam buras Kelompok Hidayah Alam selama tahun 2011. Produksi telur selama tahun 2011 peternak 84 skala besar bermitra sebesar 96.327 butir per tahun dengan rata-rata produksi telur per bulan 8.027 butir. Peternak bermitra dengan skala pengusahaan kecil memproduksi telur sebesar 23.187 butir per tahun dengan rata-rata produksi telur 1.932 butir per bulan selama tahun 2011. Produksi telur yang dihasilkan ayam budidaya peternak tidak bermitra sebesar 10.355 butir per tahun selama tahun 2011 dengan rata-rata produksi per bulan yaitu 863 butir. Tabel 25. Rata-Rata Produksi Telur per Bulan Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Bulan Rata-Rata Produksi Telur Butir Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Besar Skala Kecil Januari 13.374 2.048 1.125 Februari 8.529 1.564 900 Maret 9.406 1.878 1.125 April 8.913 1.764 1.050 Mei 8.225 1.633 1.125 Juni 7.796 1.980 1.050 Juli 7.560 2.235 840 Agustus 9.811 2.212 840 September 6.011 1.984 550 Oktober 5.784 2.086 600 November 5.381 1.853 550 Desember 5.537 1.949 600 TOTAL 96.327 23.187 10.355 Perkembangan produksi telur tersebut juga dapat digambarkan melalui Gambar 7 berikut ini yang menjelaskan hubungan antara produksi telur dengan waktu. Secara umum, produksi telur ayam buras tertinggi yang dihasilkan peternak bermitra skala besar terjadi pada bulan Januari tahun 2011 dengan rata-rata produksi 13.374 butir telur, sementara produksi telur terrendah terjadi pada bulan November tahun 2011 dengan rata-rata produksi lebih dari 5.381 butir telur. Produksi telur tertinggi yang dihasilkan peternak bermitra skala kecil terjadi pada bulan Juli 2011 sebesar 2.235 butir dan produksi terrendah terjadi pada bulan Februari sebesar 1.564 butir. Peternak skala kecil yang tidak bermitra memproduksi telur tertinggi pada bulan Januari hingga bulan Juni 2011 sebesar rata-rata 1.063 butir dan produksi terrendah sejak bulan September hingga akhir tahun dengan rata-rata produksi sebesar 575 butir. 85 Gambar 7. Kurva Produksi Telur per Bulan Usaha Ternak Ayam Buras Ayam Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Produksi telur akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya umur ayam buras tersebut, seperti yang dapat dijelaskan baik dalam Tabel maupun Gambar selanjutnya. Produksi tertinggi pada peternak bermitra dengan skala pengusahaan besar yaitu 13.259 butir dihasilkan pada saat ayam berumur 15 bulan, sementara produksi terrendah yaitu 3.840 butir dihasilkan pada saat ayam berumur lima bulan atau pada saat awal mulai berproduksi. Produksi tertinggi pada peternak bermitra dengan skala pengusahaan kecil yaitu 2.359 butir dihasilkan pada saat ayam berumur sembilan bulan dan produksi terrendah sebesar 1.104 butir dihasilkan ketika ayam berumur 21 bulan dimana ayam mulai memasuki masa afkirnya. Produksi tertinggi pada peternak skala kecil yang tidak bermitra sebesar 1.125 butir dihasilkan pada saat ayam berumur 1.125 butir dan produksi terrendah sebesar 550 butir dihasilkan pada saat ayam berumur 21 bulan dimana ayam mulai memasuki masa afkirnya. 86 Tabel 26. Rata-Rata Produksi Telur Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Berdasarkan Umur Ayam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Umur Ayam Bulan Rata-Rata Produksi Telur Butir Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Besar Skala Kecil 5 3.840 - 6 5.512 1.105 - 7 5.267 2.254 - 8 5.062 2.100 - 9 6.218 2.359 - 10 6.720 2.206 - 11 7.360 2.314 - 12 7.040 2.266 - 13 7.130 1.819 1.125 14 6.820 1.738 900 15 13.259 1.770 1.125 16 8.734 1.799 1.050 17 8.981 1.571 1.125 18 8.544 1.666 1.050 19 7.510 1.764 840 20 7.386 1.857 840 21 7.989 1.104 550 22 12.493 1.343 600 23 - 1.253 550 24 - 1.118 600 Keterangan : Tanda - menunjukkan bahwa peternak tidak memproduksi telur pada umur ayam tersebut Gambar 8. Kurva Produksi Telur Usaha Ternak Ayam Buras Ayam Petelur Kelompok Hidayah Alam Berdasarkan Umur Ayam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 87 Berdasarkan data produksi telur tersebut, maka Tabel selanjutnya menjelaskan mengenai produktivitas telur ayam buras setiap bulan selama tahun 2011. Secara umum, rata-rata produktivitas telur pada peternak bermitra dengan skala pengusahaan besar mencapai 201 butir per ekor induk ayam per tahun, dimana rata-rata produktivitas per bulan yaitu 17 butir per ekor. Usaha ternak yang bermitra dengan skala pengusahaan kecil menghasilkan rata-rata produktivitas sebesar 145 butir per ekor per tahun dengan rata-rata produktivitas per bulan sebesar 12 butir per ekor. Tabel 27. Rata-Rata Produktivitas Telur per Ekor per Bulan Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Bulan Rata-Rata Produktivitas Telur ButirEkor Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Besar Skala Kecil Januari 17 13 11 Februari 16 10 9 Maret 18 12 11 April 17 11 11 Mei 16 11 11 Juni 14 11 11 Juli 18 13 8 Agustus 19 13 8 September 18 12 6 Oktober 18 13 6 November 15 12 6 Desember 15 13 6 Produktivitas Telur per Tahun ButirEkor 201 145 104 Rata-rata produktivitas telur yang dihasilkan usaha ternak yang tidak bermitra sebesar 104 butir per ekor per tahun, dimana rata-rata produktivitas telur per bulan yaitu sembilan butir per ekor. Rata-rata produktivitas telur yang dihasilkan usaha ternak skala besar mencapai 38,05 persen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata produktivitas telur yang dihasilkan usaha ternak bermitra dengan skala pengusahaan kecil. Sementara, rata-rata produktivitas usaha ternak skala kecil yang bermitra mencapai 40,35 persen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata produktivitas telur yang dihasilkan usaha ternak skala kecil yang tidak bermitra. Dengan demikian, perbedaan struktur modal usaha ternak atau kemitraan mempengaruhi tingkat produktivitas rata-rata sebesar 40,35 persen 88 lebih baik pada peternak yang menjalankan usaha ternaknya dengan kemitraan, sementara perbedaan skala pengusahaan ternak mempengaruhi tingkat produktivitas rata-rata sebesar 38,05 persen lebih baik pada usaha ternak dengan skala pengusahaan besar. Rata-rata produktivitas tersebut juga dapat digambarkan dalam Gambar selanjutnya. Rata-rata produktivitas telur tertinggi pada peternak bermitra dengan skala pengusahaan besar mencapai 19 butir per ekor per bulan yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2011, sementara rata-rata produktivitas terrendah yaitu sebesar 14 butir per ekor per bulan yang terjadi pada bulan Juni 2011. Peternak bermitra dengan skala pengusahaan kecil menghasilkan rata-rata produktivitas telur tertinggi pada bulan Juli hingga Desember 2011 yaitu 13 butir per ekor per bulan dan rata-rata produktivitas terrendah sebesar 10 butir per ekor per bulan pada bulan Februari 2011. Peternak skala kecil yang tidak bermitra menghasilkan rata-rata produktivitas telur tertinggi sebesar 11 butir per ekor per bulan sejak bulan Januari hingga Juni tahun 2011, sedangkan rata-rata produktivitas telur terrendah sebesar enam butir per ekor per bulan, yaitu mulai bulan September hingga Desember tahun 2011. Gambar 9. Kurva Produktivitas Telur per Ekor per Bulan Usaha Ternak Ayam Buras Ayam Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 89 Kemudian, rata-rata produktivitas telur yang semakin menurun dengan semakin bertambahnya umur ternak ayam buras dapat dijelaskan melalui Tabel dan Gambar selanjutnya. Rata-rata produktivitas tertinggi pada pengusahaan ternak bermitra dan skala besar dihasilkan pada saat ayam berumur sembilan bulan sebesar 20 butir per ekor, sementara rata-rata produktivitas telur terrendah dihasilkan pada saat ayam berumur 22 bulan dimana ayam mulai memasuki masa afkirnya sebesar 10 butir per ekor selama tahun 2011. Tabel 28. Rata-Rata Produktivitas Telur per Ekor Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Berdasarkan Umur Ayam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Umur Ayam Bulan Rata-Rata Produktivitas Telur ButirEkor Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Besar Skala Kecil 5 19 - - 6 18 15 - 7 20 24 - 8 19 23 - 9 20 16 - 10 17 15 - 11 18 16 - 12 18 11 - 13 18 12 - 14 17 9 9 15 17 9 11 16 16 9 11 17 17 9 11 18 16 9 11 19 14 8 8 20 14 8 8 21 11 8 6 22 10 8 6 23 - 7 6 24 - 8 6 Keterangan : Tanda - menunjukkan bahwa usaha ternak tidak memproduksi telur pada umur ayam tersebut. Rata-rata produktivitas tertinggi pada pengusahaan ternak yang bermitra dengan skala pengusahaan kecil dihasilkan ayam yang berumur tujuh bulan sebesar 24 butir per ekor dan rata-rata produktivitas telur terrendah dihasilkan pada saat ayam berumur 21-24 bulan dengan rata-rata sebesar delapan butir per ekor per bulannya. Pengusahaan ternak yang tidak bermitra menghasilkan rata- rata produktivitas telur tertinggi pada saat ayam berumur 15-18 bulan dengan 90 besar 11 butir per ekor dan rata-rata produktivitas terrendah yang dihasilkan pada saat ayam berumur 21-24 bulan dengan besar enam butir per ekor. Gambar 10. Kurva Produktivitas Telur per Ekor Usaha Ternak Ayam Buras Ayam Petelur Kelompok Hidayah Alam Berdasarkan Umur Ayam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Uraian produksi dan produktivitas telur di atas dapat diringkas ke dalam penampilan usaha ternak ayam buras petelur yang dikembangkan oleh Kelompok Ternak Hidayah Alam pada Tabel berikut ini. Beberapa parameter produksi atau koefisien teknis usaha ternak merupakan informasi yang penting untuk menggambarkan penampilan suatu usaha ternak ayam buras petelur Kelompok Hidayah Alam. Salah satu parameter produksi selain produksi dan produktivitas telur, yaitu rata-rata persentase produksi telur yang dihasilkan ayam buras Kelompok Hidayah Alam antara 64,17 – 75,10 persen dalam setiap periode bertelur. Ayam buras petelur yang dibudidayakan oleh peternak Kelompok Hidayah Alam dapat memproduksi telur antara 5,22 hingga 8,5 kali selama satu tahun 2011, dimana setiap satu kali siklus bertelur berlangsung dalam 13 hingga 22 hari dengan masa istirahat bertelur antara 97-206 hari dalam satu tahun 2011. Tingkat mortalitas ayam pada usaha ternak yang bermitra dengan skala 91 pengusahaan besar lebih rendah yaitu sebesar 0,5 persen daripada tingkat mortalitas pengusahaan ternak yang bermitra dengan skala kecil. Sementara, tingkat mortalitas peternak tidak bermitra merupakan tingkat mortalitas tertinggi yaitu 7,5 persen. Hal ini terutama dikarenakan tindakan pengendalian penyakit yang dilakukan oleh peternak tidak bermitra hanya berupa tindakan pengobatan yaitu dengan pemberian Tetra Chlor pada saat ayam sakit. Sementara, pemberian vitamin Vita Chick ke dalam air minum ayam untuk menjaga kesehatan ayam seperti yang diberikan oleh peternak lainnya dan vaksinasi ND untuk mencegah penyakit tetelo pada ayam buras tidak dialokasikan untuk usaha ternaknya. Oleh karena itu, peran kemitraan dalam memberikan pelatihan mengenai pengetahuan teknis budidaya ayam buras petelur, termasuk didalamnya teknik dan metode pemberian vaksin dapat menurunkan tingkat kematian ayam buras. Tabel 29. Penampilan Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Parameter ProduksiKoefisien Teknis Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Besar Skala kecil Penggunaan BibitInduk Ayam EkorPeternak 556 144 100 Bobot Badan BibitInduk Umur 5 Bulan Kg 1,25 1,38 1,13 Umur Pertama Bertelur bulan 5 5,5 5,8 Produksi Telur ButirEkorTahun 201 145 104 Produksi Telur 75,1 72,92 64,17 Frekuensi Bertelur KaliTahun 8,5 6,44 5,22 Masa Istirahat Bertelur HariTahun 97 169 206 Lama Bertelur dalam 1 SiklusClutch HariSiklus 22 16 13 Bobot Telur GramButir 40 40 40.5 Mortalitas Mulai Produktif Hingga Afkir 0,5 1,48 7,5 Konsumsi Pakan GramEkorHari 93,1 93,68 97,32 Pengusahaan ternak yang memiliki skala 74,1 persen lebih besar daripada pengusahaan ternak pada skala kecil menghemat konsumsi pakan sebesar 0,62 persen lebih rendah pada usaha ternak skala besar. Pengusahaan ternak skala kecil yang dijalankan dengan kemitraan dengan penggunaan bibit ayam 27,78 persen lebih besar pada peternak yang bermitra dapat menghemat konsumsi pakan 3,74 persen lebih rendah dibandingkan peternak yang tidak bermitra. Dengan demikian, pengembangan usaha ternak dengan kemitraan dapat menghemat 92 penggunaan pakan 3,74 persen lebih rendah pada peternak yang bermitra dan pengembangan skala usaha ternak menghemat konsumsi pakan 0,62 persen lebih rendah pada peternak skala besar.

6.2. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Ternak

Berdasarkan perhitungan jumlah penggunaan faktor-faktor produksi dan biaya yang terjadi akibat penggunaan tersebut serta produksi dan produktivitas telur menurut pengusahaan ternak dan penerimaan yang dihasilkan dari adanya produksi tersebut, maka berikut ini beberapa tabel akan menerangkan analisis pendapatan usaha ternak.

6.2.1. Harga Output

Harga jual telur yang digunakan dalam perhitungan penerimaan yang berasal dari penjualan telur adalah harga rata-rata tahunan. Harga jual telur yang dihadapi setiap kelompok peternak secara rata-rata berbeda, yaitu harga jual telur pada peternak yang bermitra lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual telur pada peternak tidak bermitra. Tabel 30 berikut ini akan menjelaskan mengenai harga jual telur rata-rata tahunan yang diberikan oleh masing-masing peternak. Peternak skala besar rata-rata menjual telur dengan harga Rp 914,58 per butir per tahun. Tabel 30. Harga Jual Telur Rata-Rata Tahunan dalam Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Menurut Skala Pengusahaan Ternak dan Struktur Modal Tahun 2011 Bulan Harga Jual Telur Rata-Rata per Butir Rp Peternak Bermitra Peternak Tidak Bermitra Skala Kecil Skala Besar Skala Kecil Januari 975 917,36 950 Februari 1.000 961,91 950 Maret 950 1.100 - April 925 983,34 - Mei 900 - - Juni 1.000 - - Juli 817 700 700 Agustus 750 800 700 September - - - Oktober - - - November - 1.000 900 Desember 1.000 1.025 900 Harga Jual Telur Rata-Rata Tahunan per Butir Rp 914,58 926,8 850 Keterangan : Tanda - menunjukkan bahwa data harga bulanan tersebut tidak tersedia