Pemberian Vaksin Proses Produksi Telur Ayam Buras Kelompok Hidayah Alam

71 jumlah 0,046 gram setiap ekor dalam satu hari. Kemudian, Tetra Chlor merupakan obat yang diberikan ketika ayam mengalami sakit hingga keadaan ayam kembali membaik. Hampir sebagian besar peternak menggunakan obat Therapy dan Egg Stimulant kepada ternak ayam yang dipeliharanya. Penggunaan obat dan vitamin secara berbeda terlihat antara peternak yang bermitra dengan peternak yang tidak bermitra. Peternak yang bermitra mendapatkan pengetahuan mengenai manajemen kesehatan dalam mengendalikan penyakit melalui pemberian obat-obatan dan vitamin kepada ayam yang dipeliharanya. Peternak bermitra mengeluarkan kebutuhan Vita Chick yang dicampurkan ke dalam air minum ayam untuk menjaga kesehatan dan stamina ayam agar tidak mudah terserang penyakit, terutama menjaga daya tahan tubuh ayam. Peternak bermitra ini juga memberikan Egg Stimulant untuk merangsang ayam cepat bertelur serta Therapy yang diberikan ketika produksi ayam mulai menurun akibat keadaan lesu, sehingga produktivitas telur ayam tetap optimal. Sementara, peternak yang tidak bermitra tidak menggunakan vitamin untuk ayam yang dipeliharanya, peternak ini hanya memberikan obat jika ayam sedang sakit, yaitu Tetra Chlor. Tindakan pengnedalian penyakit yang dilakukan peternak tidak bermitra adalah tindakan pengobatan setelah ayam sakit, tetapi tindakan yang dilakukan peternak bermitra tidak hanya tindakan pengobatan ayam ketika sakit tetapi juga termasuk tindakan pencegahan sebelum ayam sakit dan menjaga ayam tetap sehat.

6.1.1.5. Pemberian Vaksin

Sebagian besar peternak yang bermitra memberikan vaksin kepada ayam yang dipelihara, hanya peternak yang tidak bermitra yang tidak melakukan vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan oleh peternak ayam buras petelur Kelompok Hidayah Alam adalah vaksinasi penyakit ND atau tetelo pada saat ayam berumur empat hari dengan tetes mata, umur tiga minggu dengan tetes mata, mulut atau suntik, umur tiga bulan divaksin tetes mulut atau suntik dan untuk selanjutnya divaksin kembali setiap empat bulan sekali. Pemberian vaksin juga merupakan salah satu tindakan pencegahan penyakit ayam yang paling penting untuk memberikan daya tahan tubuh ayam terhadap suatu penyakit tertentu, yaitu 72 penyakit tetelo. Penggunaan vaksin secara berbeda terlihat antara peternak yang bermitra dengan peternak yang tidak bermitra, dimana peternak bermitra mendapatkan pengetahuan teknis mengenai aturan teknik dan jumlah pemberian vaksin kepada ayam. Peternak yang tidak bermitra tidak melakukan pencegahan melalui kegiatan vaksinasi dikarenakan tidak memiliki pengetahuan teknik mengenai pemberian vaksin tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan peternak tidak bermitra ini, hal utama yang mendasari adalah ketidakmampuan peternak dalam mengadopsi teknologi pemberian vaksin melalui suntikan dan tetes mata kepada ayam. Dengan demikian, adanya kemitraan dalam melakukan transfer teknologi budidaya ayam buras melalui pelatihan mempengaruhi peternak dalam manajemen kesehatan ayam yang dibudidayakannya. Peternak ayam buras petelur Kelompok Hidayah Alam ini belum melakukan vaksinasi untuk pencegahan penyakit flu burung Avian Influenza, menurut hasil wawancara para peternak menyatakan bahwa usaha ternak yang dijalankan tersebut belum pernah terjangkit wabah penyakit flu burung sehingga para peternak tidak melakukan vaksinasi AI.

6.1.1.6. Biosecurity